{88} Al-Ghasyiyah / الغاشية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | البلد / Al-Balad {90} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Fajr الفجر (Fajar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 89 Tafsir ayat Ke 24.
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي ﴿٢٤﴾
yaqụlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī
QS. Al-Fajr [89] : 24
Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.”
Pada hari yang agung itu neraka didatangkan. Maka pada hari itulah orang kafir akan mengambil pelajaran dan bertobat. Akan tetapi bagaimana mungkin mengambil pelajaran dan tobat itu bermanfaat baginya, sedangkan ia telah melalaikan keduanya semasa hidup di dunia dan waktunya sudah lewat? Ia mengatakan, “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu di dunia mengerjakan amal-amal yang bermanfaat bagi kehidupanku di akhirat.”
Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (Al-Fajr: 24)
Yaitu dia menyesali perbuatan-perbuatan durhaka yang telah dikerjakannya di masa lalu jika dia orang yang durhaka, Dan dia berharap seandainya dia dahulu menambah amal ketaatan jika dia adalah orang yang taat di masa lalunya. Imam Ahmad sehubungan dengan hal ini mengatakan, telah menceritakan kepada kami, Ali ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Saur ibnu Yazid, dari Khalid ibnu Ma’dan, dari Jubair ibnu Nafir, dari Muhammad ibnu Umrah salah seorang sahabat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang mengatakan bahwa seandainya seseorang hamba sejak dilahirkan selalu hidup dalam amal ketaatan kepada Tuhannya sampai dia mati, niscaya di hari kiamat dia menganggap kecil amal perbuatannya, dan niscaya dia menginginkan seandainya dia dikembalikan ke dunia untuk melakukan ketaatan yang sama, agar pahalanya bertambah.
21-24. “Jangan (berbuat demikian),” yakni, tidaklah semua harta yang kalian cintai dan semua kenikmatan yang kalian perlombakan akan kekal bersama kalian. Tapi di hadapan kalian terdapat hari besar dan huru-hara hebat yang menggoncangkan bumi dan gunung hingga dibuat menjadi hamparan yang datar, yang tidak ada yang curam ke bawah dan tidak pula menjulang tinggi. Kemudian Allah datang untuk memberi putusan di antara para hambaNYa di dalam naungan awan dan datanglah para malaikat mulia, seluruh penghuni langit “berbaris-baris,” yakni rapi baris demi baris. Setiap langit mendatangkan para malaikatnya secara berbaris-baris, yang meliputi semua yang berada di bawah mereka. Barisan-barisan ini adalah barisan penuh ketundukan dan merendah pada Yang Maharaja lagi Mahaperkasa.
“Dan pada hari itu diperlihatkan Neraka Jahanam,” digiring oleh para malaikat dengan belenggu. Bila semua hal ini terjadi, “pada hari itu ingatlah manusia,” akan kebaikan dan keburukan yang pernah dilakukan, “akan tetapi mengingat itu tidak berguna lagi baginya,” sudah terlambat dan waktunya sudah hilang. “Dia mengatakan,” seraya menyesali apa yang telah disia-siakan di sisi Allah, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini,” yang kekal dengan amal baik. Sebagaimana Firman Allah : seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku)” (QS. Al-Furqon : 27-28).
Dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa kehidupan yang layak dicari kesempurnaannya dan layak dicari kenikmatannya uang sempurna adalah kehidupan di dalam negeri abadi, karena itu adalah negeri yang kekal.
21-24. Sekali-kali tidak! janganlah kamu berbuat demikian. Apabila bumi diguncangkan berturut-turut, memuntahkan isinya, hancur lebur, kemudian muncul bumi yang sama sekali baru, dan setelah itu datanglah tuhanmu dengan cara yang tidak diketahui hakikatnya sama sekali oleh manusia; dan malaikat menunggu perintah tuhan sambil berbaris-baris penuh kepatuhan. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam kepada orang kafir agar mereka melihat dengan mata kepada sendiri apa yang dahulu mereka ingkari. Ketika semua itu terjadi, maka pada hari itu sadarlah manusia yang ingkar atas kealpaannya, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Kesempatan untuk bertobat sudah tiada. Kini tiba saatnya untuk menghitung dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Betapa besar penyesalan orang kafir pada hari itu. Dia berkata dengan penuh kesadaran, ‘alangkah baiknya sekiranya di dunia dahulu aku beriman dan mengerjakan amal saleh untuk kenyamanan hidupku di akhirat ini. ‘ penyesalan itu sudah tidak berguna. Maka, berbahagialah kini orang yang membekali diri di dunia dengan iman dan amal saleh. 25. Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya yang adil. Azab Allah mahadahsyat. Orang yang menerima azab Allah pada hari itu akan merasa sebagai orang yang paling sengsara.
Al-Fajr Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Fajr Ayat 24, Makna Al-Fajr Ayat 24, Terjemahan Tafsir Al-Fajr Ayat 24, Al-Fajr Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Fajr Ayat 24
Tafsir Surat Al-Fajr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)