Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Haqqah Ayat 18 الحاقة Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{68} Al-Qalam / القلم الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ المعارج / Al-Ma’arij {70}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Haqqah الحاقة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 69 Tafsir ayat Ke 18.

Al-Qur’an Surah Al-Haqqah Ayat 18

يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنْكُمْ خَافِيَةٌ ﴿١٨﴾

yauma`iżin tu’raḍụna lā takhfā mingkum khāfiyah

QS. Al-Haqqah [69] : 18

Arti / Terjemah Ayat

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah).

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Maka apabila malaikat meniup sangkakala sekali tiupan, yaitu tiupan pertama yang membinasakan seluruh alam semesta, bumi, dan gunung-gunung terangkat dari tempatnya lalu hancurlah keduanya, berguncang dahsyat dengan sekali guncangan. Dan terbelahlah langit. Pada hari itu langit menjadi rapuh, tidak saling berpegangan dan tidak kokoh lagi. Para malaikat berada di sisi dan sudut-sudut reruntuhan langit.. Pada hari itu ada delapan malaikat agung yang memanggul ‘Arsy Tuhanmu. Wahai manusia, pada hari itu kalian dihadapkan kepada Allah untuk dihisab dan dibalas. Tidak ada satu pun rahasia kalian yang tersembunyi.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Al-Haqqah: 18)

Yakni kalian akan dihadapkan kepada Tuhan Yang mengetahui rahasia dan pembicaraan rahasia, Yang tiada sesuatu pun dari keadaanmu tersembunyi bagi-Nya. Bahkan Dia mengetahui semua yang nyata dan semua yang tersembunyi dan semua rahasia serta yang terkandung di dalam hati. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:

tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Al-Haqqah: 18)

Ibnu Abud Dunia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Ja’far ibnu Barqan, dari Sabit Al-Hajjaj yang mengatakan bahwa Umar ibnul Khattab pernah mengatakan, “‘Hisablah dirimu sendiri sebelum kamu dihisab, timbanglah perbuatanmu sendiri sebelum amal perbuatanmu ditimbang. Karena sesungguhnya cara ini lebih meringankan hisabmu di kemudian hari, bila kamu menghisab dan menimbang amalmu sendiri di hari sekarang untuk menghadapi hari hisab yang besar.”

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Al-Haqqah: 18)

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Rifa’ah, dari Al-Hasan, dari Abu Musa yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Kelak manusia dihadapkan kepada Tuhan mereka pada hari kiamat sebanyak tiga kali; pada penampilan yang pertama dan yang kedua terjadi perdebatan dan alasan-alasan. Sedangkan pada penampilan yang ketiga saat itu beterbanganlah semua buku catatan amal perbuatan di terima di tangan masing-masing; maka ada yang menerimanya dari sebelah kanannya, dan ada pula yang menerimanya dari sebelah kirinya.

Ibnu Majah meriwayatkannya dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, dari Waki’. Imam Turmuzi meriwayatkannya dari Abu Kuraib, dari Waki’, dari Ali ibnu Ali, dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah dengan lafaz yang sama.

Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Mujahid ibnu Musa, dari Yazid, dari Sulaim ibnu Hayyan, dari Marwan Al-Asgar, dari Abu Wa-il, dari Abdullah yang mengatakan bahwa manusia ditampilkan ke hadapan Tuhan mereka sebanyak tiga kali di hari kiamat; pada penampilan yang pertama dan yang kedua terjadi ungkapan alasan-alasan dan perdebatan, sedangkan pada penampilan yang ketiga kitab-kitab catatan amal perbuatan beterbangan diterima di tangan masing-masing dari mereka; ada yang menerimanya dari sebelah kanannya, ada pula yang menerimanya dari sebelah kirinya.

Sa’id ibnu Abu Arubah telah meriwayatkannya dari Qatadah secara mursal dengan lafaz yang semisal.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

13-18. Ketika Allah menyebutkan apa yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang mendustakan para RasulNya dan bagaimana Allah memberi balasan serta menyegerakan siksaan mereka di dunia, Allah menyelamatkan para Rasul dan pengikutnya, hal ini menjadi pendahuluan balasan akhirat serta pembalasan amal perbuatan secara sempurna pada Hari Kiamat.

Allah menyebutkan berbagai hal mengerikan yang akan terjadi pada Hari KIamat. Pertama yang terjadi pada Hari Kiamat adalah ketika Israfil meniup “sangkakala”, ketika seluruh jasad bangkit pada tiupan pertama. Kemudian semua ruh keluar dan merasuk ke jasadnya masing-masing. Semua manusia berdiri menuju Rabb semesta alam. “Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.” Maksudnya, gunung-gunung dicabut dan terlepas dari bumi kemudian di angkat hingga bumi menjadi datar sama sekali, tidak terlihat adanya tanah menurun dan tidak pula perbukitan. Inilah yang dilakukan Allah terhadap bumi beserta seluruh yang ada di atasnya. Sedangkan yang dilkaukan terhadap langit; langit bergetar, berjalan, terpecah dan warnanya berubah. Kekokohan dan kekuatan besar pun melemah setelah itu. Hal itu terjadi tidak lain dikarenakan sesuatu yang besar yang membuatnya terguncang dan dikarenakan urusan besar yang membuatnya lemah.

“Dan malaikat-malaikat” mulia “berada di penjuru-penjuru langit.” Yakni, berada di tepi-tepi langit dan di pancang-pancang langit. Mereka tunduk karena Rabb mereka dan merendah karena keagunganNya. “Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arasy Rabbmu di atas (kepala) mereka,” yakni para malaikat dengan kekuatan yang luar biasa ketika Allah datang untuk memutuskan perkara manusia dengan keadilan dan karuniaNya.

Karena itu Allah berfirman, “Pada hari itu kamu dihadapkan pada Rabbmu, tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” Tidak raga dan hati kalian, tidak perbuatan dan sifat-sifat kalian, karena Allah Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Semua manusia dikumpulkan dalam keadaan telanjang dan tidak mengenakan alas kaki di tanah luas terbentang rata. Penyeru akan memperdengarkan kepada mereka. Pandangan Allah mengenai semua manusia. Pada hari itu Allah akan memberi balasan atas amal perbuatan mereka.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Setelah dijelaskan proses kehancuran alam raya, kini dijelaskan keadaan manusia yaitu pada hari itu kamu dihadapkan kepada tuhanmu untuk dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatan kamu, maka tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi bagi Allah. 19-20. Adapun orang yang kitab catatan amal-Nya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata kepada siapa yang ada di sekelilingnya dari hamba-hamba Allah yang taat untuk menunjukkan rasa syukurnya, ‘ambillah, dan bacalah kitabku ini betapa sangat menyenangkan isinya. Sesungguhnya ketika di dunia aku yakin, bahwa suatu saat aku akan menerima perhitungan terhadap diriku. Ltulah sebabnya aku telah mempersiapkan diri untuk menghadapinya. “.


Al-Haqqah Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Haqqah Ayat 18, Makna Al-Haqqah Ayat 18, Terjemahan Tafsir Al-Haqqah Ayat 18, Al-Haqqah Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Haqqah Ayat 18


Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52