{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 102.
قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ ﴿١٠٢﴾
qul nazzalahụ rụḥul-qudusi mir rabbika bil-ḥaqqi liyuṡabbitallażīna āmanụ wa hudaw wa busyrā lil-muslimīn
QS. An-Nahl [16] : 102
Katakanlah, “Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah).”
Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul: Al-Qur’an bukanlah diada-adakan dari sisiku, tetapi ia diturunkan Jibril dari Rabb-mu dengan kebenaran dan keadilan; untuk meneguhkan hati orang-orang yang beriman, petunjuk dari kesesatan, dan kabar gembira yang baik bagi orang-orang yang berserah diri dan tunduk kepada Allah Rabb semesta alam.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman membantah mereka melalui ayat ini:
Katakanlah, “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar.”
Yakni dengan sesungguhnya dan adil.
…untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman.
Maka pastilah mereka membenarkan ayat yang diturunkan pertama, juga yang diturunkan kemudian serta hati mereka tunduk patuh kepada-Nya.
…dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).
Maksudnya, Allah menjadikannya sebagai petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang muslim yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Oleh karena itu, Allah جَلَّ جَلالُهُmenyebutkan (sifat) hikmah-Nya dalam perkara ini. Allah berfirman, {قُلْ نزلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ} “Katakanlah, ‘Ruhul Qudus menurunkan al-Qur`an itu’,” yaitu Jibril, utusan yang suci lagi bebas dari sifat cacat, pengkhianatan dan kekurangan yang lain, {بِالْحَقِّ} “dengan benar,” maksudnya turunnya dengan ke-benaran, berisi kebenaran dalam berita-beritanya, perintah-perintah-nya dan larangan-larangannya. Tidak ada cara bagi siapa pun untuk melancarkan kritikan (miring) kepadanya dengan alasan yang akurat. Pasalnya, bila telah diketahui bahwa al-Qur`an adalah ke-benaran, maka diketahui pula bahwa yang melawan dan menen-tangnya berarti batil {لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا} “untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman,” ketika ayat turun dan datang kepada mereka, dari waktu ke waktu. Kebenaran senantiasa mengalir ke kalbu-kalbu mereka sedikit demi sedikit, sampai keimanan mereka lebih kokoh daripada gunung yang terpancang kokoh.
Begitu pula, mereka mengetahui bahwa al-Qur`an adalah se-buah kebenaran, jika Allah mensyariatkan sebuah hukum kemudian menghapusnya (diganti dengan hukum yang lain) niscaya mereka mengetahui bahwa Allah menggantinya dengan yang semisalnya atau yang lebih baik darinya bagi mereka, dan mereka meyakini bahwasanya penggantian hukum tersebut itulah yang sejalan dengan hikmah ilahi dan korelasi yang rasional {وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ} “dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah),” maksudnya, petunjuk yang menuntun mereka ke-pada inti-inti permasalahan, menjelaskan bagi mereka kebenaran dari kebatilan, hidayah dari kesesatan, memberi kabar gembira kepada mereka bahwa mereka mendapatkan pahala yang baik, me-netap di sana selama-lamanya. Begitu pula, setiap sesuatu turun sedikit demi sedikit, maka itu menjadi lebih besar pengaruh hidayah dan kabar gembiranya bagi mereka, daripada datang kepada mereka sekali saja secara sekaligus. Pikiran pun tercerai-berai menghadapi-nya. Akan tetapi, (cara yang ditempuh), Allah menurunkan satu hukum atau kadang-kadang lebih. Bila mereka telah memahami dan mencernanya serta mengetahui maksud kandungan dari hukum tersebut dan telah menguasainya, maka Allah menurunkan hukum yang semisalnya… demikian seterusnya.
Karena itu, para sahabat telah mencapai tingkatan tinggi dalam menguasainya. Perilaku dan tabiat mereka berubah baik, beralih ke akhlak dan kebiasaan serta tindak-tanduk yang sanggup mengalah-kan generasi pertama manusia dan generasi terakhir dengannya. Maka, idealnya dan sepatutnya generasi setelah mereka terdidik dengan ilmu-ilmu al-Qur`an, dan menghiasi diri dengan akhlaknya, mencari bimbingan melalui cahayanya di dalam kegelapan kesesat-an dan kebodohan-kebodohan, mendaulatnya sebagai panutan me-reka dalam seluruh kondisi. Dengan itu, urusan-urusan agama dan duniawi mereka akan lurus.
Katakanlah kepada mereka, wahai nabi Muhammad, aku tidak mengada-ada, bukan pula pembohong seperti tuduhan kamu. Penggantian itu merupakan kehendak Allah. Katakanlah pula, rohulkudus, yakni jibril, menurunkan Al-Qur’an itu secara berangsur kepadaku, dari tuhanmu, bukan dari jibril sendiri dan bukan pula dari manusia. Dia menurunkan Al-Qur’an dengan benar, membawa dan berisi kebenaran, serta dengan tujuan yang benar, untuk meneguhkan hati orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk yang jelas menuju jalan kebenaran serta memberi kabar gembira tentang kebahagiaan di akhirat bagi orang yang berserah diri dengan ikhlas kepada Allah. Dan sesungguhnya kami mengetahui bahwa mereka yang tidak mempercayai datangnya Al-Qur’an dari Allah berkata, sesungguhnya alqur’an itu bukanlah kitab dari Allah yang dibawa turun oleh jibril sebagaimana pengakuan Muhammad, melainkan hanya diajarkan oleh seorang manusia, yakni pria dari romawi atau persia, kepadanya, yakni Muhammad. Tuduhan mereka batil karena bahasa yang digunakan oleh orang yang mereka tuduhkan kepadanya adalah bahasa ‘ajam, bukan bahasa arab, padahal Al-Qur’an ini adalah dalam bahasa arab yang jelas dan memiliki keindahan susunan dan makna yang tidak mampu ditandingi bahkan oleh sastrawan hebat sekalipun.
An-Nahl Ayat 102 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 102, Makna An-Nahl Ayat 102, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 102, An-Nahl Ayat 102 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 102
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)