{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 68.
قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ ﴿٦٨﴾
qālụ ḥarriqụhu wanṣurū ālihatakum ing kuntum fā’ilīn
QS. Al-Anbiya [21] : 68
Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat.”
Tatkala bantahan mereka mentah dan kebenaran menjadi jelas, maka mereka beralih menggunakan kekuasaan mereka seraya mengatakan: Bakarlah Ibrahim dengan api; sebagai bentuk kemarahan untuk membela sembahan-sembahan kalian, jika kalian menolongnya. Nyalakan api yang besar dan lemparkanlah ia ke dalam kobarannya.
Setelah Nabi Ibrahim mematahkan hujah kaumnya, menjelaskan kelemahan mereka, serta menampakkan kebenaran dan menghapuskan kebatilan, maka mereka beralih membalasnya dengan menggunakan kekuasaan raja mereka, lalu mereka berkata:
Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak bertindak.
Kemudian mereka mengumpulkan kayu bakar yang banyak sekali.
As-Saddi menceritakan, sampai-sampai ada seorang wanita yang sakit, lalu ia bernazar bahwa jika ia sembuh dari penyakitnya, ia akan membawakan kayu bakar itu buat membakar Nabi Ibrahim.
Kayu-kayu bakar itu kemudian dikumpulkan di tanah yang legok dan mereka menyalakannya dengan api sehingga terjadilah api yang sangat besar yang belum pernah ada api sebesar itu. Nyala api itu mengeluarkan percikan-percikan yang sangat besar, dan nyalanya sangat tinggi. Ibrahim dimasukkan ke dalam sebuah alat pelontar batu besar atas saran seorang Badui dari kalangan penduduk negeri Persia berbangsa Kurdi. Menurut Syu’aib Al-Jiba’i, nama lelaki itu adalah Haizan, maka Allah membenamkannya ke dalam bumi, dan ia tenggelam terus ke dalam bumi sampai hari kiamat.
Setelah mereka melemparkan Nabi Ibrahim ke dalam nyala api itu, Nabi Ibrahim mengucapkan, “Cukuplah Allah bagiku, Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”
Seperti yang disebutkan di dalam riwayat yang dikemukakan oleh Imam Bukhari melalui Ibnu Abbas, bahwa Ibnu Abbas pernah berkata, “Cukuplah Allah bagiku, Dia adalah sebaik-baik Pelindung,” “Kalimat inilah yang diucapkan oleh Ibrahim ketika ia dilemparkan ke dalam nyala api, juga kalimat yang diucapkan oleh Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ketika mereka mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang kafir Mekah telah menghimpun bala tentara bersekutu untuk menyerang kalian, maka takutlah kalian kepada mereka.” Tetapi iman kaum mukmin bertambah tebal, dan mereka mengatakan, “Cukuplah Allah bagi kami. Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”
Al-Hafiz Abu Ya’la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Hisyam, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Sulaiman, dari Abu Ja’far dari Asim, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang telah berkata bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Ketika Ibrahim a.s. dilemparkan ke dalam nyala api, ia mengucapkan “Ya Allah, sesungguhnya Engkau di langit Esa dan saya di bumi seorang diri menyembah-Mu.”
Menurut suatu riwayat, ketika mereka mengikatnya, (Nabi Ibrahim) mengucapkan doa berikut, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu semua kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu.” Syu’aib Al-Jiba-i mengatakan bahwa saat itu usia Ibrahim a.s. enam belas tahun, hanya Allah-lah yang lebih mengetahui kebenarannya.
Sebagian ulama Salaf menyebutkan bahwa Malaikat Jibril menampakkan diri kepadanya di langit, lalu Jibril bertanya, “Apakah kamu mempunyai suatu permintaan?” Ibrahim menjawab, “Adapun meminta kepadamu, saya tidak akan mau. Tetapi jika kepada Allah, saya mau.”
Pada waktu itulah, saat Ibrahim berhasil membungkam mereka, sampai tidak dapat mengemukakan satu pembelaan pun, mereka menggunakan kekuatan fisik untuk membalasnya. Maka قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ “mereka berkata, ‘Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak,” maksudnya, bunuhlah dia dengan cara yang paling sadis, dengan cara membakarnya sebagai ungkapan rasa marah kalian dan pembelaan kepada sesembahan-sesembahan kalian. Celakalah mereka, celakalah mereka, karena menyembah sesembahan yang telah mereka akui membutuhkan pertolongan mereka namun tetap mereka jadikan sebagai tuhan yang disembah!!
Tanggapan ibrahim yang tegas dan lugas tersebut direspon oleh para pembesar kota ur, kaldea dengan sangat marah. Mereka berkata, ‘bakarlah dia, ibrahim, hidup-hidup di tengah alun-alun, dan bantulah tuhan-tuhan kamu dengan menyiapkan kayu bakar yang cukup untuk membakar dia selama satu bulan, jika kamu benar-benar hendak berbuat untuk tuhan kamu. ’69. Orang-orang kafir di kota ur dan kaldea melemparkan ibrahim ke dalam api yang menyala, namun Allah hendak meyelamatkan ibrahim dengan mengubah sifat api. Kami, berfirman kepada api, ‘wahai api! jadilah kamu dingin, ‘ api dikecualikan dari sifatnya yang alamiah, panas dan membakar, tetapi bukan dingin yang membahayakan. Allah melanjutkan firman-Nya kepada api, ‘dan jadilah kamu penyelamat bagi ibrahim dengan menjadi sejuk!’.
Al-Anbiya Ayat 68 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 68, Makna Al-Anbiya Ayat 68, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 68, Al-Anbiya Ayat 68 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 68
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)