{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 18.
قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدًا وَلَبِثْتَ فِينَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِينَ ﴿١٨﴾
qāla a lam nurabbika fīnā walīdaw wa labiṡta fīnā min ‘umurika sinīn
QS. Asy-Syu’ara [26] : 18
Dia (Fir‘aun) menjawab, “Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih kanak-kanak dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
Fir’aun menjawab seraya mengungkit-ngungkit jasanya: Bukankah kamu adalah orang yang dahulu dididik di rumah kami saat kamu masih kecil, kamu menghabiskan tahun demi tahun dalam pengawasan kami,
Lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami. (Asy-Syu’ara’: 17)
Yakni bebaskanlah mereka dari perbudakanmu, karena sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Allah yang beriman dan bala tentara-Nya yang ikhlas, sekarang mereka berada di dalam penindasan dan penyiksaanmu yang merendahkan martabat mereka.
Setelah Musa mengatakan demikian, maka Fir’aun berpaling dan sama sekali tidak mengindahkannya, lalu memandang ke arah Musa dengan pandangan yang sinis dan meremehkan seraya berkata seperti yang diceritakan oleh firman-Nya:
Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak. (Asy-Syu’ara: 18), hingga akhir ayat.
Yakni bukankah kamu orang yang pernah kami asuh di rumah kami dan di atas pelaminan kami, serta kami buat kamu hidup senang selama beberapa tahun. Tetapi setelah itu kamu balas kebaikan itu dengan perbuatanmu itu; kamu telah membunuh seseorang dari kami dan mengingkari kesenangan yang pernah kuberikan kepadamu. Karena itulah Fir’aun mengatakan, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas budi. (Asy-Syu’ara’: 19)
Yang dimaksud dengan kafir dalam ayat ini ialah mengingkari nikmat yang pernah diberikan. Demikianlah menurut pendapat Ibnu Abbas dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, lalu dipilih oleh Ibnu Jarir.
Berkata Musa, “Aku telah melakukannya, sedangkan aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf.” (Asy-Syu’ara’: 20)
Artinya, saat itu aku masih belum diberi wahyu dan belum mendapat nikmat kenabian dan kerasulan.
Ibnu Abbas r.a., Mujahid, Qatadah, dan Ad-Dahhak serta lain-lainnya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: sedangkan aku termasuk orang-orang yang khilaf. (Asy-Syu’ara’: 20) Yakni termasuk orang-orang yang tidak mengerti.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa memang demikianlah bacaan ayat ini menurut qiraat Abdullah ibnu Mas’ud.
Lalu aku lari meninggalkan kalian ketika aku takut kepada kalian. (Asy-Syu’ara’: 21), hingga akhir ayat.
Itu adalah kisah dahulu dan sekarang lain lagi, sesungguhnya aku sekarang telah diutus oleh Allah kepadamu. Jika kamu taat kepada-Nya, niscaya kamu selamat; dan jika kamu menentangnya, niscaya kamu binasa. Kemudian Musa berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil. (Asy-Syu’ara’: 22)
Yakni kebaikanmu kepadaku dan jerih payahmu mengasuhku adalah imbalan dari perlakuan jahatmu terhadap Bani Israil, kamu memperbudak mereka dengan memaksa mereka kerja berat untuk kepentinganmu dan rakyatmu. Maka apakah dapat mencukupi kebaikanmu kepada seseorang dari mereka untuk menutupi kejahatanmu kepada mereka seluruhnya. Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa jasa yang telah kamu sebutkan itu tiada artinya bila dibandingkan dengan kejahatan yang telah kamu lakukan.
Maka setelah mereka berdua tiba pada Fir’aun dan mengatakan sesuatu yang telah Allah katakan kepada mereka berdua, Fir’aun tetap tidak mau beriman dan tidak mau bersikap lunak, bahkan dia mulai menentang Musa, seraya berkata, قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدًا “Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak.” Maksudnya, tidakkah kami telah memberimu segala kebaikan dan kami mengasuhmu semenjak kamu masih bayi dalam asuhan, dan senantiasa tetap demikian, وَلَبِثْتَ فِينَا مِنْ عُمُرِكَ سِنِينَ * وَفَعَلْتَ فَعْلَتَكَ الَّتِي فَعَلْتَ “dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu. Dan kamu telah berbuat suatu per-buatan yang telah kamu lakukan itu,” yaitu: Musa membunuh seorang Qibthi ketika,
فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْه
“Orang yang dari golongannya (Bani Isra`il) meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya (kaum Fir’aun) lalu Musa meninjunya, maka matilah musuhnya itu.” (Al-Qashash: 15).
وَأَنْتَ مِنَ الْكَافِرِينَ “Dan kamu termasuk golongan orang-orang yang kafir,” maksudnya, sedangkan kamu saat itu sejalan dengan kami dan seagama dalam kekafiran. Jadi, Fir’aun mengakui keka-firan dirinya secara tidak sadar.
Mendengar ucapan nabi musa, dia fir’aun, menjawab dengan nada marah dan mengungkit jasanya terhadap nabi musa di masa lalu, ‘bukankah kami telah mengasuhmu, memeliharamu dengan sebaik-baiknya dalam lingkungan keluarga kami, yaitu waktu engkau masih kanak-kanak dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu yaitu semenjak engkau masih bayi sampai engkau menjadi pemuda'”19. Fir’aun melanjutkan bicaranya dengan mengungkit kesalahan nabi musa, “dan engkau, musa, telah melakukan kesalahan dari perbuatan yang telah engkau lakukan dengan membunuh salah seorang bangsaku dan engkau termasuk orang yang tidak tahu berterima kasih. “.
Asy-Syu’ara Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 18, Makna Asy-Syu’ara Ayat 18, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 18, Asy-Syu’ara Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 18
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)