{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 52.
۞ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي إِنَّكُمْ مُتَّبَعُونَ ﴿٥٢﴾
wa auḥainā ilā mụsā an asri bi’ibādī innakum muttaba’ụn
QS. Asy-Syu’ara [26] : 52
Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, “Pergilah pada malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), sebab pasti kamu akan dikejar.”
Dan Allah mewahyukan kepada Musa: Bawalah orang-orang yang beriman kepadamu dari Bani Israil di malam hari, karena Fir’aun dan bala tentaranya agar mengejar kalian sehingga mereka tidak bisa menangkap kalian sebelum kalian sampai di laut.
Setelah Musa tinggal cukup lama di negeri Mesir dan telah menegakkan hujah-hujah Allah dan bukti-bukti dari-Nya terhadap Fir’aun dan bala tentaranya, sekalipun mereka tetap bersikap angkuh dan ingkar,’ sehingga tiada yang tersisa bagi mereka selain azab dan pembalasan Allah. Maka Allah memerintahkan kepada Musa a.s. agar keluar di malam hari membawa Bani Israil keluar dari negeri Mesir, lalu membawa mereka menuju ke tempat yang telah diperintahkan agar Musa membawa mereka ke tempat itu.
Musa a.s. melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhannya. Musa keluar membawa mereka setelah meminjam banyak perhiasan dari kaum Fir’aun. Menurut keterangan yang diperoleh dari sejumlah ahli tafsir, Musa membawa mereka keluar dari negeri Mesir di malam purnama saat rembulan terbit. Mujahid rahimahullah mengatakan bahwa pada malam itu terjadi gerhana bulan, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui kebenarannya. Disebutkan pula bahwa Musa a.s. menanyakan tentang kuburan Yusuf a.s., lalu ia ditunjukkan oleh seorang nenek-nenek dari kalangan Bani Israil. Maka Musa membawa peti jenazah Nabi Yusuf pergi bersama mereka. Menurut suatu pendapat, Musa sendirilah yang memanggul peti itu. Disebutkan pula Nabi Yusuf a.s. pernah berwasiat bahwa apabila Bani Israil keluar (dari Mesir), hendaknya mereka membawanya pergi bersama mereka.
Kisah mengenai hal ini disebutkan di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim rahimahullah.
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Umar ibnu Aban ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, dari Yunus ibnu Abu Ishaq, dari Ibnu Abu Burdah, dari ayahnya, dari Abu Musa yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah singgah di rumah seorang Badui, lalu orang Badui itu menghormatinya. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Engkau telah menghormati kami.” Kemudian orang Badui itu datang kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Lalu Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya, “Apa keperluanmu ?” Orang Badui itu menjawab, “Unta lengkap dengan pelananya dan kambing betina yang akan menjadi kambing perahan keluargaku.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Apakah kamu tidak mampu berbuat seperti apa yang dilakukan oleh seorang wanita tua Bani Israil?” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan wanita tua Bani Israil?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, bahwa sesungguhnya Musa a.s. ketika hendak membawa pergi Bani Israil di malam hari sesat jalan. Maka ia bertanya kepada kaum Bani Israil, “Mengapa demikian?” Salah seorang ulama Bani Israil menjawab, “Kami akan bercerita kepadamu bahwa sesungguhnya Yusuf a.s. ketika menjelang kewafatannya telah mengambil suatu janji atas diri kami dengan nama Allah, bahwa kami tidak boleh keluar meninggalkan negeri Mesir sebelum membawa peti jenazahnya bersama-sama kami.” Maka Musa berkata kepada mereka, “Siapakah di antara kalian yang mengetahui kuburan Yusuf?” Mereka menjawab, “Tiada seorang pun yang mengetahuinya kecuali seorang nenek Bani Israil.” Kemudian Musa memanggil nenek itu dan berkata kepadanya, “Tunjukkanlah kepadaku tempat kuburan Yusuf.” Si nenek menjawab, “Demi Allah, aku tidak akan menunjukkannya sebelum kamu memberikan upahnya kepadaku.” Musa bertanya, “Lalu apakah upah yang kau minta?” Si nenek berkata, “Upahku ialah hendaknya aku dapat bersamamu di dalam surga.” Musa merasa keberatan dengan permintaannya itu, lalu dikatakan kepada Musa, “Berilah saja upahnya itu.” Kemudian si nenek pergi bersama mereka ke sebuah danau (rawa), lalu ia berkata kepada mereka, “Keringkanlah air rawa ini.” Setelah mereka mengeringkannya, si nenek berkata, “Galilah tempat ini.” Maka mereka menggalinya dan mengeluarkan peti jenazah Yusuf. Setelah mereka membawanya, tiba-tiba jalan menjadi terang seperti cahaya siang hari bagi mereka.
Hadis ini garib sekali, yang lebih mendekati kebenaran predikat hadis ini mauquf, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Kemudian Fir’aun beserta para pengikutnya tetap terus dalam kekafiran, lalu Musa mendatangi mereka dengan mukjizat-mukjizat yang sangat jelas. Dan setiap kali datang satu (ayat) mukjizat kepada mereka dan telah membuat mereka tidak berdaya maka mereka berjanji kepada Musa dan bersumpah, jika Allah mencabut dari mereka sesuatu yang telah menimpa niscaya mereka beriman kepadanya dan niscaya mereka akan melepas Bani Isra`il bersama Musa. Maka Allah pun menghilangkannya dari mereka, namun kemudian mereka merusak janji. Nah, setelah Musa merasa putus asa terhadap keimanan mereka, sedangkan kalimat (ketetapan) azab sudah menjadi pasti terhadap mereka, dan sudah saatnya bagi Bani Isra`il untuk diselamatkan dari tawanan Fir’aun, dan sudah saatnya mereka diberi kekuasaan di bumi ini, maka Allah mewahyukan kepada Musa, أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي “Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hambaKu.” Maksudnya, pergilah kamu dengan membawa Bani Isra`il pada awal malam supaya bisa leluasa dalam kepergian mereka, إِنَّكُمْ مُتَّبَعُونَ “karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli.” Maksudnya, kalian akan diikuti oleh Fir’aun dan pasukannya. Lalu benar-benar terjadilah seperti yang dikabarkan, sebab di keesokan harinya mereka (Fir’aun dan pasukannya) telah menemukan Bani Isra`il telah pergi semua di malam hari bersama Musa.
Walaupun fir’aun telah kalah dalam pertarungan, tapi tetap saja dia angkuh dan sombong dan bahkan terus menindas bani israil di mesir. Nabi musa terus berdakwah beberapa tahun lamanya. Sampai pada puncaknya, Allah memerintahkan nabi musa untuk keluar dari tanah mesir menuju ke negeri yang dijanjikan yaitu di baitul maqdis. Dan kami wahyukan serta kami perintahkan kepada musa, ‘pergilah pada malam hari dengan membawa serta hamba-hamba-ku, yaitu bani israil, keluar dari tanah mesir, agar mereka lepas dari kezaliman raja fir’aun, sebab pasti kamu akan dikejar. Jika kamu keluar pada malam hari, kamu akan sampai di tepi laut pada pagi harinya. Mereka yang mengejar di pagi hari tidak akan mampu mengejarmu, karena saat itu kamu sudah berada di laut. ” mendengar nabi musa dan bani israil keluar dari mesir, fir’aun memerintahkan kaumnya untuk mengejar nabi musa dan bani israil. 53. Kemudian fir’aun mengirimkan orang ke kota-kota untuk memobilisasi umum bala tentaranya dan pengikutnya dalam rangka mengejar nabi musa kemudian membunuhnya. Setelah fir’aun melihat jumlah bala tentaranya demikian besar, dia menganggap remeh nabi musa dan bani israil. Tapi sebenarnya fir’aun sudah merasa panik dan galau.
Asy-Syu’ara Ayat 52 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 52, Makna Asy-Syu’ara Ayat 52, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 52, Asy-Syu’ara Ayat 52 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 52
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)