{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 1.
حٰمۤ ۚ ﴿١﴾
ḥā mīm
QS. Ghafir [40] : 1
Ha Mim
Haa, miim. Pembicaraan tentang huruf-huruf yang terpenggal seperti ini telah hadir di awal surat a-Baqarah.
Mengenai huruf-huruf hija’i yang mengawali surat-surat Al-Qur’an telah diterangkan dalam permulaan tafsir surat Al-Baqarah dengan keterangan sehingga tidak perlu diulangi lagi di sini.
Menurut suatu pendapat, Ha-Mim adalah salah satu dari asma-asma Allah; mereka yang berpendapat demikian memperkuatnya dengan ucapan seorang penyair yang mengatakan dalam salah satu bait syairnya:
Dia mengingatkanku kepada Ha Mim (Allah) saat tombak telah beradu, maka mengapa dia tidak membaca (mengingatkanku kepada) Ha Mim sebelum maju perang.
Disebutkan di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Turmuzi melalui Ats-Tsauri, dari Abu Ishaq, dari Al-Muhalkan ibnu Abu Safrah yang mengatakan bahwa dia pernah menceritakan kepadanya sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berikut ini dari orang yang mendengarnya langsung dari beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, yaitu:
Jika kalian mau mengadakan serangan malam ini, katakanlah, “Ha Mim, semoga mereka tidak mendapat pertolongan.”
Sanad hadis ini berpredikat sahih.
Abu Ubaid memilih riwayat yang menyebutkan, “Ha Mim, maka mereka tidak akan menang.” Yakni jika kalian mengucapkan, “Ha Mim,” niscaya mereka tidak akan mendapat kemenangan. Dia menjadikan lafaz layunsarun sebagai jawab dari faqulu.
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan tentang KitabNya yang agung, yaitu bahwa sesungguhnya ia berasal dan diturunkan dari sisi Allah yang berhak dipuja dan disembah, karena kemahasempurnaanNya dan keesaanNya dalam segala perbuatanNya.
الْعَزِيزِ “Yang Mahaperkasa” yang dengan keperkasaanNya Dia menundukkan (mengalahkan) semua makhluk.
الْعَلِيمِ “Lagi Maha Mengetahui” segala sesuatu.
غَافِرِ الذَّنْبِ “Yang mengampuni dosa” orang-orang yang berbuat dosa.
وَقَابِلِ التَّوْبِ “Dan menerima taubat” dari orang-orang yang bertaubat.
شَدِيدِ الْعِقَابِ “Lagi keras hukumanNya” terhadap siapa saja yang lancang berbuat dosa dan tidak bertaubat darinya.
ذِي الطَّوْلِ “Yang mempunyai karunia,” maksudnya, pemilik karunia dan kebaikan yang menyeluruh.
Setelah Allah menetapkan sebagian dari kemahasempurnaanNya, dan hal itu memastikan bahwa hanya Dia saja yang berhak disembah, yang semua amal ibadah hanya dimurnikan untukNya, maka karena itu Dia kemudian berfirman, لَا إِلَهَ إِلا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ “Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Hanya kepadaNyalah (semua makhluk) kembali.”
Sisi korelasi penyebutan turunnya al-Qur`an dari sisi Allah yang mempunyai sifat-sifat tersebut tadi adalah bahwa sifat-sifat tersebut memastikan seluruh makna yang terkandung di dalam al-Qur`an. Karena itu, sesungguhnya (isi) al-Qur`an boleh jadi adalah informasi tentang nama-nama, sifat-sifat, dan af’al (perbuatan-perbuatan) Allah, dan ini adalah nama-nama, sifat-sifat dan af’al, dan boleh jadi informasi tentang hal-hal yang ghaib yang telah lalu dan yang akan datang, dan ini adalah pemberitahuan (pengajaran) dari yang Maha Mengetahui kepada hamba-hambaNya. Boleh jadi pula informasi tentang karunia-karuniaNya yang sangat besar dan nikmat-nikmatNya yang luar biasa dan segala perintah yang mengantarkan kepada nikmat-nikmat tersebut. Yang demikian ini ditunjukkan oleh FirmanNya, ذِي الطَّوْلِ “Yang mempunyai karunia.” Boleh jadi juga informasi tentang hukumanNya yang sangat keras dan hal-hal apa saja yang menyebabkan dan memastikannya dari berbagai perbuatan maksiat. Hal ini ditunjukkan oleh FirmanNya, شَدِيدِ الْعِقَابِ “Yang amat keras hukumanNya.” Boleh jadi juga seruan kepada orang-orang yang berdosa untuk bertaubat, berinabah dan memohon ampun (kepada Allah). Ini diisyaratkan oleh FirmanNya, غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ “Yang mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukumanNya.” Boleh jadi juga informasi bahwa hanya Dia yang berhak diibadahi dan disembah, kemudian berbagai dalil aqli dan naqli dikemukakan untuknya, himbauan untuk beribadah kepadaNya dan larangan beribadah kepada selain Dia, serta penegakan argumen-argumen naqli dan aqli terhadap ketidak-benaran penyembahan kepada selain Allah itu serta ancamannya. Itulah sebabnya Dia berfirman, لَا إِلَهَ إِلا هُوَ “Tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia.” Serta boleh jadi juga informasi (pemberitaan) tentang balasanNya yang sangat adil dan pahala bagi orang-orang yang berbuat baik serta siksaan bagi orang-orang yang durhaka. Hal ini diisyaratkan oleh FirmanNya, إِلَيْهِ الْمَصِيرُ “Hanya kepadaNyalah (semua makhluk) kembali.” Itulah yang dicakup di dalam al-Qur`an berupa al-Mathalib al-‘Aliyah (nilai-nilai luhur).
” m’m, hanya Allah yang mengetahui maksudnya. 2. Di ayat-ayat terakhir surah az-zumar, Al-Qur’an menggambarkan bagaimana perlakuan yang ditetapkan oleh Allah terhadap orang-orang kafir dan orang-orang mukmin. Salah satu penyebab dari terjadinya dua bentuk perlakukan tersebut adalah sikap mereka terhadap Al-Qur’an. Oleh sebab itu, ayat-ayat berikut di awal surah ini menegaskan kembali kebenaran Al-Qur’an itu. Kitab ini yakni Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu, wahai nabi Muhammad, benar-benar dari Allah yang mahaperkasa lagi maha mengetahui.
Ghafir Ayat 1 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 1, Makna Ghafir Ayat 1, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 1, Ghafir Ayat 1 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 1
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)