Tafsir Al-Qur’an Surah Ghafir Ayat 25 غافر Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{39} Az-Zumar / الزمر الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ فصلت / Fussilat {41}

Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 25.

Al-Qur’an Surah Ghafir Ayat 25

فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا اقْتُلُوا أَبْنَاءَ الَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ وَاسْتَحْيُوا نِسَاءَهُمْ ۚ وَمَا كَيْدُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ ﴿٢٥﴾

fa lammā jā`ahum bil-ḥaqqi min ‘indinā qāluqtulū abnā`allażīna āmanụ ma’ahụ wastaḥyụ nisā`ahum, wa mā kaidul-kāfirīna illā fī ḍalāl

QS. Ghafir [40] : 25

Arti / Terjemah Ayat

Maka ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa kebenaran dari Kami, mereka berkata, “Bunuhlah anak-anak laki-laki dari orang-orang yang beriman bersama dia dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka.” Namun tipu daya orang-orang kafir itu sia-sia belaka.

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Manakala Musa datang kepada Fir’aun, Haman dan Qarun dengan membawa mukjizat-mukjizat yang jelas dari sisi Kami, mereka tidak cukup hanya dengan menentang dan mengingkarinya, mereka malah berkata: Bunuhlah anak-anak lelaki orang-orang yang beriman bersamanya dan biarkanlah anak-anak perempuan mereka untuk menjadi pelayan dan budak. Rencana jahat orang-orang kafir hanyalah akan menguap sia-sia.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami. (Al-Mu’min: 25)

Yaitu dengan membawa bukti yang akurat yang menunjukkan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ telah mengutusnya kepada mereka.

mereka berkata, “Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka.” (Al-Mu’min: 25)

Ini merupakan perintah Fir’aun yang kedua yang menginstruksikan untuk membunuh anak-anak lelaki kaum Bani Israil. Perintah yang pertama bertujuan untuk pencegahan agar Musa tidak dilahirkan, atau untuk menghina kaum Bani Israil dan memperkecil bilangan mereka, atau karena kedua tujuan tersebut. Adapun perintah yang kedua karena alasan yang lain, juga untuk menghinakan bangsa Bani Israil agar mereka merasa sial dengan keberadaan Musa. Karena itulah mereka mengatakan, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

Kami telah ditindas (oleh Fir’aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab, Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi-(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu.” (Al-A’raf: 129)

Qatadah mengatakan bahwa ini merupakan perintah sesudah perintah.

Dalam firman selanjutnya disebutkan:

Dan tipu daya orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah sia-sia (belaka). (Al-Mu’min: 25)

Yakni tiada lain tipu daya dan tujuan mereka untuk mengurangi bilangan kaum Bani Israil agar kaum Bani Israil tidak mempunyai kekuatan melawan mereka, melainkan sia-sia dan tidak membawa hasil apa pun.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

Yang menjadi sasaran adalah, فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ “Fir’aun dan Haman” yang merupakan menterinya وَقَارُونَ “dan Qarun” yang termasuk kaum Nabi Musa ‘alaihissalamyang membangkang terhadapnya karena harta kekayaannya. Semuanya menolak Nabi Musa ‘alaihissalamdengan penolakan yang sengit terhadap (seruan) Nabi Musa ‘alaihissalambahkan mereka mengatakan, سَاحِرٌ كَذَّابٌ “Ia adalah seorang ahli sihir yang pendusta.”

(25) فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِنَا “Maka tatkala Musa ‘alaihissalamdatang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami,” dan ia pun diperkuat oleh Allah dengan beberapa mukjizat yang sangat hebat yang memaksa mereka harus benar-benar tunduk, namun mereka tidak menerimanya, bahkan mereka tidak cukup hanya dengan sikap mengabaikan dan berpaling, dan bahkan tidak sekedar mengingkari dan menentangnya dengan kebatilan mereka, justru sampai pada tindakan yang sangat keji sekali, di mana قَالُوا اقْتُلُوا أَبْنَاءَ الَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ وَاسْتَحْيُوا نِسَاءَهُمْ وَمَا كَيْدُ الْكَافِرِينَ “mereka berkata, ‘Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersamanya dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka.’ Dan tipu daya orang-orang kafir itu tidak lain” di mana mereka telah merencanakan tipudaya ini dan mereka beranggapan bahwa apabila mereka membunuh anak-anak lelaki para pengikut Musa ‘alaihissalamitu, maka mereka tidak akan pernah menjadi kuat dan mereka akan tetap dalam perbudakan dan di bawah kendali mereka. Maka tipu daya mereka itu tidak lain إِلا فِي ضَلَالٍ “hanyalah sia-sia,” karena apa yang mereka inginkan tidak terjadi. Malah mereka ditimpa oleh kebalikan apa yang mereka rencanakan itu, di mana Allah membinasakan dan memusnahkan mereka secara total.

Di sini Ada Satu Kaidah Penting: Renungkanlah satu poin yang banyak disebutkan di dalam Kitabullah ini, yaitu apabila konteksnya adalah tentang satu kisah tertentu atau atas suatu permasalahan tertentu, sedangkan yang Allah جَلَّ جَلالُهُ inginkan adalah memberikan keputusan terhadapnya dengan suatu hukum (keputusan) yang tidak hanya khusus dengannya, maka Allah menyebutkan hukuman tersebut dan menetapkannya dengan ungkapan yang bersifat umum agar bermakna lebih luas, termasuk di dalamnya bentuk (putusan) yang karenanya kalimat tersebut dipaparkan, dan supaya asumsi bahwa hukum tersebut khusus untuk sesuatu yang khusus tersebut menjadi tidak ada. Maka dari itu Dia tidak mengatakan, وَمَا كَيْدُهُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ (dan tipu daya mereka tidak lain melainkan sia-sia belaka), melainkan Dia berfirman, وَمَا كَيْدُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ “Dan tipu daya orang-orang kafir itu tidak lain melainkan sia-sia belaka.”

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Maka ketika dia, nabi musa, datang kepada mereka, yakni kepada fir’aun, haman, dan qarun, membawa kebenaran dari kami, mereka berkata, ‘bunuhlah anak-anak laki-laki dari orang-orang yang beriman bersama dia dan juga musa, dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka untuk dijadikan budak. ‘ begitulah para pendurhaka mengatur tipu daya, namun tipu daya orang-orang kafir itu pasti akan sia-sia belaka. 26. Dan fir’aun berkata kepada pembesar-pembesarnya, ‘biar aku sen-diri yang membunuh musa, dan sebelum itu suruh dia memohon kepada tuhannya untuk mendapatkan perlindungan. Apabila musa tidak dibunuh, sesungguhnya aku sangat khawatir dia akan menukar agamamu, wahai penduduk mesir, dengan agama yang dia bawa, atau dia pasti akan menimbulkan kerusakan di bumi sehingga bisa mengganggu kehidupan kita. ‘.


Ghafir Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 25, Makna Ghafir Ayat 25, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 25, Ghafir Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 25


Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85