{70} Al-Ma’arij / المعارج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الجن / Al-Jin {72} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Nuh نوح (Nuh) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 71 Tafsir ayat Ke 6.
فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا ﴿٦﴾
fa lam yazid-hum du’ā`ī illā firārā
QS. Nuh [71] : 6
tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran).
Nuh berkata, “Wahai Tuhan, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku untuk beriman dan taat kepada-Mu di waktu malam dan siang hari. Tetapi seruanku itu tidak menambah apa-apa selain mereka semakin lari dan berpaling. Sesungguhnya setiap kali aku mengajak mereka untuk beriman agar mendapat ampunan-Mu atas dosa-dosa mereka. Mereka memasukkan jari ke dalam telinga agar tidak mendengar ajakan kebenaran itu. Bahkan, mereka menutupkan bajunya agar tidak melihatku. Mereka tetap berada dalam kekafiran dan menyombongkan diri untuk menerima keimanan. Kemudian, sesungguhnya aku telah menyeru beriman dengan cara terang-terangan, tidak sembunyi-sembunyi. Aku nyatakan seruan kepada mereka dengan suara yang tinggi dan terkadang aku bisikkan seruanku kepada mereka. Aku berkata kepada kaumku, “Mohonlah kepada Tuhan kalian agar dosa-dosa kalian diampuni dan bertobatlah kepada-Nya dari kekafiran kalian. Sesungguhnya, Dia Maha Pengampun dan Penerima Tobat hamba-hamba-Nya dan menerima tobat orang yang kembali pada-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang Nuh a.s., bahwa Dia telah mengutusnya kepada kaumnya dan memerintahkan kepadanya agar memberikan peringatan kepada mereka akan azab Allah sebelum azab itu menimpa mereka. Maka jika mereka mau bertobat dan kembali ke jalan Allah, niscaya azab itu diangkat (dilenyapkan) dari mereka. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
”Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.” Nuh berkata, “Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepadamu.”(Nuh: 1-2)
Yakni yang jelas peringatannya lagi gamblang duduk perkaranya.
(yaitu) sembahlah Allah olehmu, bertakwalah kepada-Nya. (“Nuh: 3)
Artinya, tinggalkanlah hal-hal yang diharamkan oleh-Nya dan jauhilah perbuatan-perbuatan dosa.
Dan taatlah kepadaku. (Nuh:3)
dengan mengerjakan apa yang kuperintahkan dan meninggalkan apa yang kularang kamu mengerjakannya.
niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu. (Nuh: 4)
Yaitu apabila kamu mengerjakan apa yang kuperintahkan kepadamu dan membenarkan risalah yang kusampaikan kepadamu, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu. Huruf min dalam ayat ini menurut suatu pendapat disebut zaidah (tambahan), tetapi kedudukan min sebagai tambahan dalam kalimat yang isbat (tidak dinafikan) jarang terjadi. Dan termasuk ke dalam pengertian ini ucapan sebagian orang Arab, “Qad kana min matarin ” (Tadi hujan telah turun).
Menurut pendapat yang lainnya, min di sini bermakna ‘an, artinya niscaya Allah akan mengampuni kalian dari dosa-dosa kalian. Pendapat inilah yangdipilih oleh Ibnu Jarir.
Menurut pendapat yang lainnya lagi, min di sini bermakna sebagian, yakni niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa besar yang Allah telah mengancam kalian karena melakukannya, bahwa kalian akan ditimpa azab-Nya:
dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. (Nuh: 4)
Maksudnya, memperpanjang usiamu dan menolak darimu azab yang bila kamu tidak menjauhi apa yang dilarang-Nya, niscaya azab itu akan menimpamu. Ayat ini dijadikan dalil oleh orang yang mengatakan bahwa sesungguhnya amal ketaatan dan kebajikan serta silaturahmi dapat menambah usia pelakunya secara hakiki, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis yang mengatakan:
Silaturahmi dapat menambah usia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui. (Nuh: 4)
Yakni bersegeralah kamu mengerjakan amal ketaatan sebelum datang azab menimpamu. Karena sesungguhnya apabila Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan turunnya azab, maka hal ini tidak dapat ditolak dan tidak dapat dicegah, sebab Allah Mahabesar Yang Mengalahkan segala sesuatu, lagi Mahaperkasa yang semua makhluk tunduk kepada keperkasaan-Nya.
5-7. Mereka tidak memenuhi seruan Nabi Nuh dan tidak mau patuh terhadap perintah beliau. Maka Nabi Nuh mengadu pada Rabbnya, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran),” yakni lari dan berpaling dari kebenaran, sehingga tidak ada gunanya menyeru mereka, karena manfaat dari seruan adalah agar seluruh atau sebagian maksudnya tercapai. “Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka,” yakni agar mereka mau merespon, dimana bila mereka menerima, Engkau ampuni mereka, dan seruan ini adalah murni demi kebaikan mereka, tapi mereka tetap saja berada dalam kebatilan dan lari kebenaran. “Mereka memasukkan jari-jari mereka ke dalam telinganya,” karena khawatir mendengarkan kata-kata yang diucapkan nabi mereka, Nabi Nuh . “Dan menutupkan bajunya (ke mukanya),” yaitu mereka menjadikannya sebagai penutup mereka demi menjauhi dan membenci kebenaran. “Dan mereka tetap (mengingkari)” dalam kekufuran dan keburukan mereka, “dan menyombongkan diri” di atas kebenaran “dengan sangat”, yakni keburukan mereka semakin bertambah sedangkan kebaikan mereka semakin jauh.
5-6. Ajakan nabi nuh tidak disambut dengan baik oleh kaumnya, maka dia nabi nuh mengadu kepada Allah, ‘ya tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku untuk beriman kepada-Mu dengan berbagai cara, dan itu kulakukan siang dan malam terus menerus, tetapi seruanku itu tidak menambah iman dan kebaikan mereka, justru mereka lari menjauh dari kebenaran. 7. Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka untuk beriman kepada ajaran-Mu agar engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya karena enggan untuk mendengar bahkan membenci seruanku itu, dan menutupkan bajunya ke wajahnya sehingga tidak melihatku dan mereka tetap keras kepala mengingkari dan sangat menyombongkan diri sehingga tidak mempan dengan segala cara yang kulakukan.
Nuh Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Nuh Ayat 6, Makna Nuh Ayat 6, Terjemahan Tafsir Nuh Ayat 6, Nuh Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Nuh Ayat 6
Tafsir Surat Nuh Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)