{70} Al-Ma’arij / المعارج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الجن / Al-Jin {72} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Nuh نوح (Nuh) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 71 Tafsir ayat Ke 28.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا ﴿٢٨﴾
rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārā
QS. Nuh [71] : 28
Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran.”
Setelah merasa rputus asa kepada kaumnya, Nuh alaihissalam berkata, , “Wahai Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang yang kafir kepada-Mu itu hidup dan berkeliaran di muka bumi. Sesungguhnya, jika Engkau biarkan mereka tinggal, mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu yang beriman dari jalan kebenaran. Dan tidak akan datang dari keturunan mereka kecuali keturunan yang menyimpang dari kebenaran, mengingkari-Mu, serta durhaka kepada-Mu. Wahai Tuhan, ampunilah aku, orang tuaku, orang yang masuk ke rumahku dalam keadaan beriman, dan semua orang yang beriman, baik laki-laki ataupun perempuan. Janganlah Engkau tambahkan orang-orang zalim itu melainkan kebinasaan dan kerugian di dunia dan akhirat.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu. (Nuh: 27)
Yakni sesungguhnya jika Engkau membiarkan seseorang dari mereka tetap hidup, niscaya dia akan menyesatkan hamba-hamba-Mu yang Engkau ciptakan sesudah mereka.
dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. (Nuh: 27)
Yaitu durhaka dalam sepak terjangnya lagi kafir hatinya. Demikian itu dikatakan oleh Nuh a.s. atas dasar pengalamannya dengan mereka dan dia tinggal bersama mereka dalam kurun waktu yang cukup lama, yaitu sembilan ratus lima puluh tahun. Kemudian Nabi Nuh a.s. menutup doanya dengan memohon kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman. (Nuh: 28)
Menurut Ad-Dahhak, yang dimaksud dengan rumahku ialah masjidku. Akan tetapi, tidak mengapa jika ayat ditakwilkan sesuai dengan makna lahiriahnya. Yaitu bahwa dia mendoakan bagi setiap orang yang masuk ke dalam rumahnya dalam keadaan beriman.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Haiwah, telah menceritakan kepada kami Salim ibnu Gailan, bahwa Al-Walid ibnu Qais At-Tajibi pernah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah mendengar Abu Sa’id Al-Khudri atau dari Abul Haisam, dari Abu Sa’id, bahwa Abu Sa’id pernah mendengar Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Janganlah kamu berteman kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah makan makananmu kecuali orang yang bertakwa.
Imam Abu Daud dan, Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Abdullah ibnul Mubarak, dari Haiwah ibnu Syuraih dengan sanad yang sama. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa sesungguhnya kami mengenal hadis ini hanya melalui jalur ini saja.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (Nuh: 28)
Ini merupakan doa untuk segenap orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, yang hal ini mencakup orang yang masih hidup dari kalangan mereka dan juga orang yang sudah mati. Karena itulah maka disunatkan membaca doa seperti ini karena mengikut kepada jejak Nabi Nuh a.s. dan mengamalkan apa yang disebutkan di dalam asar-asar dan doa-doa yang terkenal lagi dianjurkan oleh syariat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan. (Nuh: 28)
As-Saddi mengatakan bahwa makna tabaran ialah kebinasaan. Sedangkan menurut Mujahid, artinya kerugian, yakni di dunia dan akhirat.
{رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا} “Ya Rabbku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman,” Nabi Nuh ‘alaihissalammenyebut mereka secara khusus untuk menegaskan hak mereka dan mengedepankan kebaikan mereka. Selanjutnya Nabi Nuh ‘alaihissalamberdoa secara umum seraya berkata, {وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا} “Dan semua orang yang beriman lakilaki dan perempuan, dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zhalim itu selain kebinasaan,” yakni kerugian, kehancuran, dan kebinasaan.
Selesai tafsir Surat Nuh. Segala puji hanya milik Allah جَلَّ جَلالُهُsemata.
Setelah doa untuk mereka yang durhaka, kini Nabi Nuh, berdoa untuk yang taat kepada Allah. Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan dan janganlah Engkau tambahkan untuk mereka kecuali kebahagiaan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim yang mantap kezalimannya itu selain kehancuran.?1. Di akhir surah sebelum surah ini yaitu surah Nuh disebutkan doa Nabi Nuh atas perilaku kaumnya yang menolak dakwahnya. Di awal surah ini dijelaskan tentang dakwah Nabi Muhammad dengan al-Qur?an yang merupakan kitab suci yang amat mengagumkan dari segala aspeknya. Katakanlah wahai Nabi Muhammad kepada seluruh manusia, ?Telah diwahyukan kepadaku melalui Jibril, bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan bacaan al-Qur?an, lalu mereka berkata, ‘Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan kata-kata maupun kandungan Al-Qur?an.'”
Nuh Ayat 28 Arab-Latin, Terjemah Arti Nuh Ayat 28, Makna Nuh Ayat 28, Terjemahan Tafsir Nuh Ayat 28, Nuh Ayat 28 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Nuh Ayat 28
Tafsir Surat Nuh Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)