{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 52.
وَنَادَيْنَاهُ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ الْأَيْمَنِ وَقَرَّبْنَاهُ نَجِيًّا ﴿٥٢﴾
wa nādaināhu min jānibiṭ-ṭụril-aimani wa qarrabnāhu najiyyā
QS. Maryam [19] : 52
Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung (Sinai) dan Kami dekatkan dia untuk bercakap-cakap.
Kami telah menyeru Musa dari arah bukit Thur “Sinai’ sebelah kanan Musa. Kami mendekatkannya dan memuliakannya dengan cara Kami bercakap-cakap kepadanya. Dalam ayat ini terdapat penetapan sifat Kalam (bercakap-cakap) bagi Allah sebagaimana yang selaras dengan keagungan dan kesempurnaan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan Gunung Tur.
Yakni yang ada di sebelah kanan Musa saat ia pergi mencari nyala api dari api yang dilihatnya itu. Ia melihat adanya nyala api, maka ia pergi mencarinya. Maka ia menjumpai nyala api itu berada di sebelah kanan Gunung Tur, yakni di sebelah baratnya, di tepi lembah. Lalu Allah mengajak bicara langsung dengannya dan menyerunya serta mendekatkannya, maka Musa bermunajat kepada-Nya.
Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Qattan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ata ibnu Yasar, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:
dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami diwaktu dia bermunajat (kepada Kami).
Bahwa Nabi Musa didekatkan kepada-Nya hingga ia dapat mendengar guratan suara qalam.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Abul Aliyah serta lain-lainnya, yang pada garis besarnya mereka mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah guratan qalam yang sedang menulis kitab Taurat.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami).
Bahwa Musa dimasukkan ke langit, lalu diajak bicara secara langsung oleh Allah. Disebutkan dari Mujahid hal yang semisal.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma’mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami).
Bahwa Musa diselamatkan karena berkat kejujurannya.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abdul Jabbar ibnu Asim, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Salamah Al-Harrani, dari Abu Wasil, dari Syahr ibnu Hausyab, dari Amr ibnu Ma’di Kariba yang mengatakan bahwa ketika Musa didekatkan kepada Allah untuk bermunajat kepada-Nya di Bukit Tur yang terletak di semenanjung Sinai, Allah berfirman, “Hai Musa, apabila Aku ciptakan buatmu hati yang bersyukur, lisan yang selalu berzikir menyebut-Ku dan istri yang membantumu dalam kebaikan, berarti Aku tidak menyimpan sesuatu kebaikan pun darimu. Karena barang siapa yang Aku sembunyikan hal tersebut darinya, berarti Aku tidak membukakan suatu kebaikan pun baginya.”
Bahkan Allah mengistimewakannya dengan (cara penyampaian) wahyu yang teragung dan terbaik. Yaitu mengajaknya berbicara (langsung) dan mendekatkannya saat dia bermunajat kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ. Dengan anugerah ini, dia menerima sebuah keistimewaan di kalangan para nabi sebagai kalimurrahman (yang diajak berbicara secara langsung oleh ar-Rahman). Oleh karena itu, Allah berfirman, وَنَادَيْنَاهُ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ الأيْمَنِ “Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur,” yaitu sebelah kanan Nabi Musa saat dia berjalan. Atau maksud al-Aiman adalah yang paling berkah, berasal dari kata al-Yumnu dan al-Barakatu (yang memiliki keberkahan). Makna ini diisyaratkan oleh kandungan Firman Allah,
أَنْ بُورِكَ مَنْ فِي النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَا
“Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya.” (QS. An-Naml: 8)
وَقَرَّبْنَاهُ نَجِيًّا “Dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia bermunajat (kepada Kami).” Beda antara kata اَلنِّدَاءُ (panggilan) dan اَلنَّجَاءُ (memohon) yaitu, pengertian nida’ itu (panggilan) dengan suara keras, sedangkan naja` (seruan) dengan suara yang lebih rendah.
Dalam ayat ini terdapat penetapan sifat (berbicara) bagi Allah dan juga penetapan jenis-jenisnya berupa nida’ dan munajat, berdasarkan pandangan Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Berbeda dengan golongan Jahmiyah, Mu’tazilah dan kelompok yang mengikuti pandangan mereka.
Dan kami telah memilih nabi musa dan memanggilnya dari sebelah kanan gunung sinai ketika dia sedang bepergian menuju mesir, dan saat itu kami tetapkan dia sebagai nabi dan rasul untuk memberi peringatan kepada fir’aun dan kaumnya. Kami dekatkan dia kepada kami untuk menerima amanat kerasulan dan kami ajak dia bercakap-cakap secara langsung dari balik hijab berupa api yang menyala. 53. Dan kami telah menganugerahkan kepada nabi musa sebagian rahmat kami kepadanya sesuai permintaan yang dipanjatkan kepada kami, yaitu ketika dia memohon agar saudaranya, harun, diizinkan untuk membantunya dalam melaksanakan tugas kerasulan. Kami tetapkan saudaranya itu menjadi seorang nabi. ‘.
Maryam Ayat 52 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 52, Makna Maryam Ayat 52, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 52, Maryam Ayat 52 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 52
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)