{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 9.
وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِي وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰ أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿٩﴾
wa qālatimra`atu fir’auna qurratu ‘ainil lī wa lak, lā taqtulụhu ‘asā ay yanfa’anā au nattakhiżahụ waladaw wa hum lā yasy’urụn
QS. Al-Qashash [28] : 9
Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari.
Manakala istri Fir’aun melihat Musa, Allah menanamkan kecintaan ke dalam hatinya kepadanya. Dia berkata kepada Fir’aun: Anak ini akan menjadi sumber kebahagiaanku dan kebahagiaanmu, janganlah membunuhnyam siapa tahu kita bisa mendapatkan kebaikan darinya atau menjadikannya sebagai anak, sementara Fir’aun dan bala tentaranya tidak mengetahui bahwa kebinasaan mereka ada di tangan anak tersebut.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan berkatalah istri Fir’aun, “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu.” (Al Qashash:9), hingga akhir ayat.
Ketika Fir’aun melihat bayi itu, hampir saja ia membunuhnya karena merasa takut bahwa bayi itu dari kalangan kaum Bani Israil, seandainya saja tidak ada Asiah istrinya yang menentangnya dan melindungi bayi itu serta meminta kepadanya agar mengasihaninya.
Asiah binti Muzahim mengatakan, seperti yang disitir oleh firman-Nya: (Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. (Al Qashash:9) Maka Fir’aun menjawab, “Itu adalah bagimu, tetapi bagiku tidak.” Dan memang kejadiannya adalah seperti apa yang dikatakan oleh Asiah, Allah memberinya petunjuk melalui Musa, sedangkan Fir’aun dibinasakan oleh Allah melalui Musa. Dalam surat Taha yang terdahulu telah disebutkan kisah ini dengan panjang lebar melalui riwayat Ibnu Abbas secara marfu’ yang ada pada Imam Nasai dan lain-lainnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita. (Al Qashash:9)
Dan memang apa yang diharapkannya itu berhasil baginya, Allah memberinya petunjuk melalui Musa dan menempatkannya di surga berkat petunjuk Musa.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
atau kita ambil ia menjadi anak. (Al Qashash:9)
Asiah bermaksud menjadikan Musa sebagai anak angkatnya karena ia tidak mempunyai anak dari Fir’aun.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
sedangkan mereka tidak menyadari. (Al Qashash:9)
Yakni mereka tidak mengetahui apa yang dikehendaki oleh Allah melalui penemuan (pemungutan) mereka terhadap Musa, padahal di dalamnya terkandung hikmah yang besar dan hujah yang pasti.
(9) Dan tatkala keluarga Fir’aun telah memungutnya, maka Allah menjadikan permaisuri Fir’aun yang mulia lagi beriman, yaitu Asiyah binti Muzahim jadi sangat menyayanginya, وَقَالَتِ “dan berkata,” anak ini adalah قُرَّةُ عَيْنٍ لِي وَلَكَ لا تَقْتُلُوهُ “penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya.” Maksudnya, biarkanlah dia hidup untuk kita agar hati kita menjadi sejuk de-ngannya dan kehidupan kita menjadi bahagia karenanya, عَسَى أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا “mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak.” Maksudnya, tidak terlepas (dari dua pilihan): Bisa jadi dia menjadi selayaknya para pembantu yang selalu bekerja untuk kepentingan kita dan membantu kita, atau kita mengang-katnya satu derajat lebih tinggi dari itu, yaitu kita menjadikannya sebagai anak kita, kita muliakan dan kita banggakan.
Allah جَلَّ جَلالُهُ menakdirkan Musa bahwa dia memberikan manfaat bagi istri Fir’aun yang telah mengatakan ungkapan di atas. Sebab, ketika Musa telah menjadi penyejuk hatinya, dan dia pun sangat mencintainya, maka Musa terus menjadi seperti anak kandungnya sendiri sampai dia besar, kemudian Allah mengangkatnya menjadi nabi lalu sebagai seorang rasul, maka istri Fir’aun segera masuk Islam dan beriman kepadanya. Semoga Allah meridhainya dan membuatnya ridha (memeluk Islam).
Allah جَلَّ جَلالُهُ [tentang] dialog dan tawar-menawar tentang ma-salah Musa ini berfirman, وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ “Sedangkan mereka tidak menyadari,” apa yang telah menjadi goresan qalam dan takdir dari semenjak tibanya hingga kepada apa yang telah dia capai. Ini me-rupakan kelembutan Allah جَلَّ جَلالُهُ . Kalau saja mereka menyadari, tentu masalahnya akan menjadi lain.
Setelah musa dipungut dan dilihat oleh keluarga istana, istri fir’aun berkata, ‘dia, yakni anak itu adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu wahai suamiku, fir’aun. Karena itu janganlah kamu wahai fir’aun dan jangan juga siapa pun yang engkau perintahkan membunuhnya seperti yang terjadi pada anak-anak lelaki bani israil mendidiknya dengan baik atau kita ambil dia menjadi anak angkat jika ternyata ia tidak ditemukan oleh orang tuanya’. Demikian ucapan istri fir’aun ketika ia bersama suaminya dan siapa yang ada di sekelilingnya, sedang mereka tidak menyadari apa yang akan terjadi setelah fir’aun memeliharanya di istana. 10. Dan selanjutnya diuraikan keadaan ibu musa yang anaknya telah dipungut oleh keluarga istana, yaitu dikisahkan hati ibu musa menjadi kosong dari segala yang dirisaukannya, setelah Allah meneguhkan hatinya. Sungguh, akibat kekhawatirannya yang sangat mendalam hampir saja dia menyatakannya yakni rahasia yang dipendamnya tentang musa. Seandainya tidak kami teguhkan hatinya pastilah dia akan meng-akui bahwa anak yang dipungut fir’aun itu adalah anak kandungnya dan dia akan berteriak meminta tolong kepada orang untuk mengambil anaknya itu kembali, yang akan mengakibatkan terbukanya rahasia bahwa musa adalah anaknya sendiri. Peneguhan itu kami lakukan agar dia termasuk orang-orang yang beriman yang percaya kepada janji Allah.
Al-Qashash Ayat 9 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 9, Makna Al-Qashash Ayat 9, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 9, Al-Qashash Ayat 9 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 9
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)