{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 88.
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَـٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٨٨﴾
wa lā tad’u ma’allāhi ilāhan ākhar, lā ilāha illā huw, kullu syai`in hālikun illā waj-hah, lahul-ḥukmu wa ilaihi turja’ụn
QS. Al-Qashash [28] : 88
Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.
Jangan menyembah sesembahan lain selain Allah, Karena tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah. Segala sesuatu akan binasa dan fana kecuali wajah-Nya. Dialah pemilik hukum, hanya kepada-Nya-lah kalian akan kembali setelah kematian kalian untuk menghadapi hisab dan menerima pembalasan. Ayat ini menetapkan sifat wajah bagi Allah yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. (Al Qashash:88)
Ini merupakan kalimat berita yang menyatakan bahwa Allah adalah Zat Yang Kekal, Abadi, Hidup, Yang Maha Mengatur segalanya, semua makhluk mati, sedangkan Dia tidak mati. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar Rahmaan:26-27)
Kata wajah dalam ayat ini dimaksudkan Zat, begitu pula yang terdapat di dalam surat Al-Qashash ini, yaitu firman-Nya:
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Zat Allah. (Al Qashash:88)
Yakni kecuali hanya Allah.
Di dalam kitab sahih disebutkan melalui jalur Abu Salamah, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Kalimat yang paling benar yang dikatakan oleh penyair adalah kata-kata Labid, yaitu: “Ingatlah, segala sesuatu selain Allah pasti binasa.”
Mujahid dan As-Sauri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. (Al Qashash:88) Yaitu terkecuali sesuatu yang dimaksudkan demi Dia, Imam Bukhari meriwayatkan pendapat ini di dalam kitab sahihnya seakan-akan dia menyetujuinya.
Menurut Ibnu Jarir, orang yang berpendapat demikian berpegang kepada perkataan seorang penyair yang mengatakan:
Aku memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang aku tidak dapat menghitungnya, Dia adalah Tuhan semua hamba, hanya kepada-Nyalah dihadapkan (ditujukan) wajah (niat) dan amal perbuatan.
Pendapat ini tidak bertentangan dengan pendapat pertama,, karena pendapat ini menyatakan bahwa semua amal perbuatan itu sia-sia, terkecuali amal perbuatan yang dikerjakan demi Zat Allah semata, yaitu amal-amal saleh yang sesuai dengan kaidah syariat.
Sedangkan kesimpulan pendapat pertama menyatakan bahwa eksistensi segala sesuatu pasti binasa kecuali hanya Zat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Yang Mahasuci, karena sesungguhnya Dia Yang Pertama dan Dia pula Yang Akhir, dengan pengertian ‘pertamanya Dia tidak ada awalnya, dan terakhirnya Dia tidak ada akhirnya.’ Dia ada sebelum segala sesuatu ada, dan Dia tetap ada sesudah segala sesuatu tiada.
Abu Bakar Abdullah ibnu Muhammad ibnu Abud Dunia mengatakan di dalam kitab Tafakkur wai I’tibar, bahwa telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnu Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Sulaim Al-Bahili, telah menceritakan kepada kami Abul Walid yang mengatakan bahwa Ibnu Umar r.a. apabila hendak membersihkan hatinya, ia mendatangi tempat yang telah ditinggalkan oleh para penghuninya, lalu berdiri di depan pintunya dan berseru dengan suara yang sedih.”Kemanakah para penghunimu?” Kemudian merenungkan dirinya dan membaca firman-Nya: Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Zat Allah. (Al Qashash:88)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Bagi-Nyalah segala penentuan. (Al Qashash:88)
Artinya, Dialah Raja dan Yang Memerintah, tiada yang mempertanyakan terhadap ketentuan yang telah diputuskan-Nya.
dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Al Qashash:88)
Yakni kelak di hari kemudian, lalu Dia akan membalas semua amal perbuatan kalian. Jika amal kalian baik, maka balasannya baik, dan jika amal perbuatan kalian buruk, maka balasannya buruk pula
(88) وَلا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ “Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan-tuhan yang lain,” akan tetapi tuluskanlah ibadahmu hanya kepada Allah, karena sesungguhnya لا إِلَهَ إِلا هُوَ “tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia,” jadi, tidak ada seorang pun yang berhak dipertuhankan, dicintai dan disembah kecuali Allah, yang Mahasempurna lagi Mahakekal, yang كلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلا وَجْهَهُ “tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” Kalau segala sesuatu itu binasa lagi sirna kecuali Dia, maka beribadah kepada yang binasa lagi palsu itu batil (kepalsuan) karena kebatilan tujuan dan kerusakan akhir kesudahannya.
لَهُ الْحُكْمُ “BagiNya-lah segala penentuan,” di dunia dan akhirat, وَإِلَيْهِ “dan hanya kepadaNya-lah” bukan kepada selain Dia تُرْجَعُونَ “kamu dikembalikan.” Apabila sesuatu selain Allah itu batil (palsu) lagi binasa, sedangkan Allah, Dia-lah yang Mahakekal yang tiada sembahan yang haq kecuali Dia, dan kepunyaanNya keputusan di dunia dan akhirat, dan kepadaNya tempat kembali seluruh makh-luk untuk diberikan pembalasan atas amal perbuatan mereka, maka menjadi pasti atas orang yang mempunyai akal sehat untuk beribadah hanya kepada Allah semata, tiada sekutu bagiNya, dan beramal melakukan apa saja yang dapat menjadikannya dekat kepadaNya dan mewaspadai murka dan siksaNya, serta khawatir menghadap kepadaNya dengan tidak bertaubat atau tidak berhenti dari kesalahan dan dosa-dosa.
Selesailah tafsir Surat al-Qashash.
Segala puja, puji, dan keagungan hanya milik Allah selama-lamanya.
Dan jangan pula engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan pengendali dan penguasa seluruh alam yang berhak disembah selain dia yang maha esa lagi mahakekal itu. Segala sesuatu pasti binasa dan fana, kecuali Allah. Segala keputusan di dunia dan akhirat menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dan seluruh makhluk dikembalikan. 1. Alif l’m m’m adalah huruf-huruf fonemis yang digunakan untuk menerangkan bahwa Al-Qur’an, sebagai suatu mukjizat, terdiri atas huruf-huruf yang dapat mereka ucapkan dengan baik, di samping untuk menarik perhatian orang-orang yang mendengarnya serta mema-lingkan perhatian mereka kepada kebenaran.
Al-Qashash Ayat 88 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 88, Makna Al-Qashash Ayat 88, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 88, Al-Qashash Ayat 88 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 88
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)