{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 85.
فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا ۖ سُنَّتَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ ۖ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ ﴿٨٥﴾
fa lam yaku yanfa’uhum īmānuhum lammā ra`au ba`sanā, sunnatallāhillatī qad khalat fī ‘ibādih, wa khasira hunālikal-kāfirụn
QS. Ghafir [40] : 85
Maka iman mereka ketika mereka telah melihat azab Kami tidak berguna lagi bagi mereka. Itulah (ketentuan) Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan ketika itu rugilah orang-orang kafir.
Iman mereka tidak berguna bagi mereka saat mereka melihat azab Kami. Hal itu karena iman dalam kondisi tersebut adalah iman yang terpaksa bukan iman suka rela dan pilihan. Sedangkan sunnah dan keputusan Allah yang berlaku untuk seluruh umat adalah iman tidak berguna saat pelakunya mengikrarkan iman dalam keadaan melihat azab. Saat azab Allah datang, maka orang-orang kafir dan orang-orang yang ingkar terhadap tauhid Allah dan tidak menaati-Nya hancur binasa.
Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. (Al-Mu’min: 85)
Demikianlah hukum Allah terhadap orang yang bertobat kepada-Nya di saat ia menyaksikan azab. Yaitu bahwa Allah tidak mau menerima tobatnya. Karena itulah disebutkan di dalam sebuah hadis yang mengatakan:
Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى senantiasa menerima tobat hamba-(Nya) selama dia belum sekarat.
Yakni apabila ia sekarat dan rohnya sampai di tenggorokan dan malaikat maut telah dilihatnya, maka pintu tobat sudah tertutup baginya saat itu. Karenanya disebutkanlah oleh firman-Nya:
Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (Al-Mu’min: 85)
فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا “Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami,” maksudnya, pada saat itu. Inilah سُنَّةَ اللَّهِ “sunnah Allah,” yakni kebiasaanNya, الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ “yang telah berlaku terhadap hamba-hambaNya,” yaitu bahwa orang-orang yang mendustakan, pada saat mereka ditimpa azab Allah dan hukumannya, maka mereka pun beriman. Namun, iman mereka tidak benar dan tidak dapat menyelamatkan mereka dari siksa itu. Hal itu disebabkan karena iman mereka adalah iman terpaksa, mereka terpaksa melakukannya, dan iman setelah menyaksikan siksaan.
Sedangkan iman yang bermanfaat yang dapat menyelamatkan pelakunya adalah iman yang dilakukan dengan suka hati, yaitu yang merupakan iman dengan yang ghaib, yaitu yang terjadi sebelum ada tanda-tanda azab. وَخَسِرَ هُنَالِكَ “Dan di waktu itu rugilah,” maksudnya, waktu dibinasakan dan ditimpakannya azab, الْكَافِرُونَ “orang-orang kafir” terhadap agama, dunia, dan akhirat mereka. Ia tidak cukup hanya sekedar kerugian di sana, melainkan harus ada kerugian yang menyengsarakan di dalam azab yang amat dahsyat dan kekal di dalamnya selama-lamanya.
Maka tak pelak lagi, iman mereka ketika mereka telah melihat dan merasakan azab kami, tidak berguna lagi sama sekali bagi mereka. Itulah ketentuan Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya yang durhaka. Dan ketika itu rugilah orang-orang kafir yang berbuat durhaka dengan penuh kesombongan. 1. ” m’m. Hanya Allah saja yang maha tahu tentang apa maksudnya.
Ghafir Ayat 85 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 85, Makna Ghafir Ayat 85, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 85, Ghafir Ayat 85 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 85
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)