{48} Al-Fath / الفتح | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ق / Qaf {50} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hujurat الحجرات (Kamar-Kamar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 49 Tafsir ayat Ke 3.
إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ ﴿٣﴾
innallażīna yaguḍḍụna aṣwātahum ‘inda rasụlillāhi ulā`ikallażīnamtaḥanallāhu qulụbahum lit-taqwā, lahum magfiratuw wa ajrun ‘aẓīm
QS. Al-Hujurat [49] : 3
Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di samping Rasullulah, mereka itulah orang yang telah diuji hatinya oleh Allah dan membersihkan hatinya supaya bertakwa kepada-Nya. Mereka mendapat ampunan dari Allah atas dosa-dosa mereka dan baginya pahala yang banyak, yaitu surga.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menganjurkan kepada orang-orang mukmin agar merendahkan suaranya di hadapan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allah memberi mereka semangat dan bimbingan serta anjuran kepada mereka untuk melakukannya. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. (Al-Hujurat: 3)
Yakni diasah untuk bertakwa dan menjadikannya sebagai ahli dan tempat untuk takwa, sehingga takwa benar-benar meresap ke dalam hati sanubarinya.
Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al-Hujurat: 3)
Imam Ahmad mengatakan di dalam Kitab Zuhud-nya, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Mansur, dari Mujahid yang mengatakan bahwa ia pernah berkirim surat kepada Khalifah Umar r.a. yang isinya sebagai berikut: “Wahai Amirul Mu’minin, seseorang tidak berselera terhadap maksiat dan tidak mempunyai keinginan untuk melakukannya; apakah dia lebih utama daripada seseorang yang ingin melakukan maksiat, tetapi dia tidak mengerjakannya?” Maka Khalifah Umar r.a. menjawab, bahwa sesungguhnya orang-orang yang ingin melakukan maksiat, tetapi mereka tidak mengerjakannya.
mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al-Hujurat: 3)
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ memuji orang yang merendahkan suaranya di hadapan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَbahwasanya Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan bahwa orang seperti ini hatinya tengah diuji untuk ketakwaan sehingga hasilnya bisa terlihat dengan jelas, yaitu hati mereka menjadi layak untuk bertakwa. Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُ menjanjikan ampunan bagi dosanya yang mencakup lenyapnya keburukan dan halhal yang tidak diinginkan serta bisa mendatangkan pahala besar yang sifatnya tidak diketahui kecuali hanya Allah جَلَّ جَلالُهُ semata, yang mencakup didapatkannya semua hal yang diinginkan.
Di sini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ menguji hati dengan perintah, larangan dan ujian. Siapa pun yang terus menunaikan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ, mencari ridhaNya, menyegerakan hal itu serta mendahulukannya di atas keinginannya, maka ia akan terpilih untuk diberi ketakwaan sehingga hatinya layak untuk bertakwa, namun siapa pun yang tidak seperti itu, maka bisa diketahui bahwa orang itu tidak layak untuk bertakwa.
Ayat ini menguraikan dampak positif yang diraih oleh mereka yang merendahkan suaranya di hadapan nabi didorong oleh penghormatan kepada beliau. Allah menyatakan, sesungguhnya orang-orang yang senantiasa merendahkan suaranya di sisi rasulullah, didorong oleh motivasi penghormatan dan pengagungan kepada beliau mereka itulah orang-orang tinggi kedudukannya yang telah diuji hatinya yakni dibersihkan oleh Allah dengan bermacam-macam ujian dan cobaan untuk menjadi orang bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan atas kesalahannya dan pahala yang besar atas ketaatan yang dilakukannya. 4-5. Setelah ayat yang lalu memuji orang-orang yang berlaku sopan kepada nabi dengan merendahkan suaranya ketika berbicara dengan beliau, ayat ini mengecam orang-orang yang berlaku tidak sopan. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau dengan cara yang tidak sopan dari luar kamar kediamanmu dan kediaman istri-istrimu kebanyakan mereka tidak mengerti tata krama penghormatan dan peng-agungan yang seharusnya dilakukan kepadamu. Dan sekiranya mereka bersabar, yakni tidak memanggil-manggil namamu sampai engkau keluar dari kamarmu untuk menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka di sisi Allah. Dan itu tidak dilakukan oleh mereka, namun Allah tidak menyiksa mereka. Allah maha pengampun bagi siapa yang bertobat, maha penyayang kepada hamba-Nya yang taat. Berkaitan dengan ayat ini terdapat riwayat bahwa sekelompok rombongan bani tamim datang untuk menemui nabi dan mereka memanggil-manggil dari luar kamarnya, ‘hai Muhammad, keluarlah untuk menemui kami’. Nabi dengan berat hati menemui mereka, padahal ketika itu beliau sedang beristirahat. Ayat ini mengecam sikap mereka yang berlaku tidak sopan kepada rasulullah.
Al-Hujurat Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hujurat Ayat 3, Makna Al-Hujurat Ayat 3, Terjemahan Tafsir Al-Hujurat Ayat 3, Al-Hujurat Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hujurat Ayat 3
Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran