{49} Al-Hujurat / الحجرات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الذاريات / Adh-Dhariyat {51} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Qaf ق (Qaaf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 50 Tafsir ayat Ke 5.
بَلْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ فَهُمْ فِي أَمْرٍ مَرِيجٍ ﴿٥﴾
bal każżabụ bil-ḥaqqi lammā jā`ahum fa hum fī amrim marīj
QS. Qaf [50] : 5
Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran ketika (kebenaran itu) datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau.
Akan tetapi orang musyrik itu ketika mendustakan Al-Qur’an maka mereka berada dalam keadaan terguncang dan tidak punya ketetapan.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjelaskan penyebab kekafiran mereka, keingkaran dan anggapan mustahil mereka terhadap hal yang tidak mustahil. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sebenarnya mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau. (Qaf: 5)
Demikianlah keadaan setiap orang yang menyimpang dari kebenaran, apa pun alasan yang dikatakannya adalah batil belaka sesudah ia menyimpang dari kebenaran. Al-marij artinya pertentangan, kekacauan, kepalsuan, dan kemungkaran, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat, dipalingkan darinya (Rasul dan Al-Qur’an) orang yang dipalingkan. (Adz-Dzariyat: 8-9)
Maksudnya, {بَلْ} “sebenarnya,” perkataan yang mereka ucapkan itu hanyalah merupakan (bentuk) pembangkangan serta pendustaan mereka terhadap kebenaran yang merupakan tingkat kejujuran yang paling tinggi, {لَمَّا جَاءَهُمْ فَهُمْ فِي أَمْرٍ مَرِيجٍ} “tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau,” yakni, kacau dan campur aduk. Mereka tidak menetapkan atas sesuatu pun dan tidak ada ketetapan sama sekali, terkadang mereka berkata kepadamu, “Sesungguhnya engkau adalah tukang sihir,” terkadang, “Engkau adalah orang gila,” terkadang, “Engkau adalah penyair.” Dan mereka juga menjadikan al-Qur`an sebagai bahan olokolokan. Masingmasing yang dikatakan itu berdasarkan pandangannya yang rusak. Dan memang seperti itulah kondisi semua orang yang mendustakan kebenaran, ia berada dalam kekacauan, tidak mengetahui sisi yang tepat. Sehingga engkau akan bisa melihat semua sikapnya saling kontradiksi dan dusta. Sebagaimana orang yang mengikuti kebenaran serta membenarkannya memiliki keteguhan dan lurus jalannya. Perbuatannya membenarkan perkataannya.
Akan tetapi mereka tetap saja mengingkari kebangkitan itu, meskipun bukti-bukti telah dijelaskan. Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran, yakni kebenaran Al-Qur’an dan kenabian nabi Muhammad, ketika kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau. Mereka sebenarnya mengetahui kebenaran, tetapi mengingkarinya. 6. Setelah Allah menyebutkan bahwa orang-orang kafir itu menganggap tidak mungkin terjadinya kebangkitan setelah mati, maka dilanjutkan pada ayat ini dengan menyebutkan dalil-dalil yang membantah perkataan mereka. Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara kami membangunnya, menciptakan dan meninggikannya, dan menghiasinya dengan bintang-bintang, dan tidak terdapat pada langit itu retak-retak sedikit pun yang menjadikannya cacat’.
Qaf Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti Qaf Ayat 5, Makna Qaf Ayat 5, Terjemahan Tafsir Qaf Ayat 5, Qaf Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Qaf Ayat 5
Tafsir Surat Qaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)