Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Insan Ayat 16 الانسان Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{75} Al-Qiyamah / القيامة الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ المرسلات / Al-Mursalat {77}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Insan الانسان (Manusia) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 76 Tafsir ayat Ke 16.

Al-Qur’an Surah Al-Insan Ayat 16

قَوَارِيرَ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوهَا تَقْدِيرًا ﴿١٦﴾

qawārīra min fiḍḍating qaddarụhā taqdīrā

QS. Al-Insan [76] : 16

Arti / Terjemah Ayat

kristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka).

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Pelayan-pelayan berkeliling di sekitar mereka dengan membawa bejana dari perak yang berisi makanan dan piala-piala dari kaca yang berisi air, kaca-kacanya dari perak, diedarkan oleh pelayan-pelayan kepada mereka sesuai keinginan meminumnya, tidak lebih dan tidak kurang. Orang-orang mulia itu diberi minum di surga dengan piala yang dipenuhi khamr bercampur jahe. Mereka meminumnya dari mata air di surga yang bernama Salsabila karena airnya yang segar dan mudah meraihnya dan jernih.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala. (Al-Insan: 15)

Yaitu berkeliling mengitari mereka pelayan-pelayan surga dengan membawa bejana-bejana yang berisikan makanan terbuat dari perak, juga piala-piala atau gelas-gelas minuman.

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak. (Al-Insan: 15-16)

Lafaz yang pertama di-nasab-kan karena menjadi khabar kana, yakni kanat qawarira. Sedangkan yang kedua di-nasab-kan adakalanya karena menjadi badal atau tamyiz, karena dijelaskan oleh firman-Nya:

(yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak. (Al-Insan: 16)

Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan Al-Basri, dan selain mereka yang bukan hanya seorang telah mengatakan bahwa seputih perak dan sebening kaca, dan memang qawarir itu tiada lain terbuat dari kaca. Gelas-gelas di surga terbuat dari perak, sekalipun demikian tampak transparan; bagian dalamnya dapat terlihat dari bagian luarnya, dan hal seperti ini tiada persamaannya di dunia.

Ibnul Mubarak telah meriwayatkan dari Ismail, dari seorang lelaki, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa di dalam surga tiada sesuatu pun melainkan hal yang serupa pernah diberikan kepadamu di dunia, kecuali botol-botol (gelas-gelas) dari perak. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. (Al-Insan: 16)

Yakni sesuai dengan ukuran pemiliknya, tidak lebih dan tidak kurang, bahkan memang disediakan untuknya dan diukur sesuai dengan selera pemiliknya. Demikianlah makna pendapat Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Abu Saleh, Qatadah, Ibnu Abza, Abdullah ibnu Ubaid ibnu Umair, Qatadah, Asy-Sya’bi, dan Ibnu Zaid, juga dikatakan oleh Ibnu Jarir dan selainnya yang bukan hanya seorang. Hal ini menunjukkan perhatian yang sangat dan penghormatan yang tiada taranya bagi pemiliknya.

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. (Al-Insan: 16) Yaitu diukur sebesar telapak tangan; hal yang sama dikatakan oleh Ar-Rabi’ ibnu Anas. Ad-Dahhak mengatakan bahwa sesuai dengan ukuran telapak tangan pelayan. Pendapat ini tidak bertentangan dengan pendapat yang pertama, karena sesungguhnya gelas-gelas itu besar dan kadarnya telah diukur dengan pas untuk kepuasan pemiliknya.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

15-16. “Dan diedarkan kepada mereka,” maksudnya anak-anak kecil dan para pelayan surga yang mengelilingi ahli surga “dengan membaca bejana-bejana dari perak, dan piala-piala yang bening laksana kristal, (yaitu) kristal-kristal (yang terbuat) dari perak,” yaitu bahannya terbuat dari perak dan bejana-bejana itu amat bening. Ini adalah salah satu dari berbagai hal yang menakjubkan. Perak tebal terbuat dari bahan putih dan baik berada di atas bejana bening. “Yang telah mereka ukur dengan sebaik-baiknya,” mereka ukur bejana-bejana itu sesuai ukuran pemiliknya, tidak kurang dan tidak lebih, sebab andai lebih banyak bisa mengurangi kenikmatannya dan andai kurang tidak cukup bagi pemiliknya. Kemungkinan lain yang dimaksud adalah penghuni surga mengukur dengan ukuran yang sesuai dengan selera mereka. Bejana-bejana hadir sesuai ukuran yang ditentukan oleh benak mereka.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

15-16. Setelah berbicara aneka fasilitas surga, kini giliran hidangan bagi para penghuni surga. Dan kepada mereka diedarkan oleh para pelayan surga bejana-bejana tempat minum yang terbuat dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal, kristal yang jernih terbuat dari perak saking jernihnya isinya nampak dari luar, mereka tentukan ukurannya yang sesuai dengan kehendak mereka, untuk disuguhkan bagi penghuni surga. 17-18. Di dalam surga itu mereka mendapat suguhan minuman yang jenisnya di antaranya seperti yang disebut pada ayat ini. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe, yang pastilah berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia. Karena air minum tersebut yang didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan salsab’l.


Al-Insan Ayat 16 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Insan Ayat 16, Makna Al-Insan Ayat 16, Terjemahan Tafsir Al-Insan Ayat 16, Al-Insan Ayat 16 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Insan Ayat 16


Tafsir Surat Al-Insan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31