Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Insan Ayat 7 الانسان Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{75} Al-Qiyamah / القيامة الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ المرسلات / Al-Mursalat {77}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Insan الانسان (Manusia) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 76 Tafsir ayat Ke 7.

Al-Qur’an Surah Al-Insan Ayat 7

يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا ﴿٧﴾

yụfụna bin-nażri wa yakhāfụna yaumang kāna syarruhụ mustaṭīrā

QS. Al-Insan [76] : 7

Arti / Terjemah Ayat

Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Minuman yang dicampur dengan air kafur ini adalah mata air yang diminum hamba-hamba Allah. Mereka bergiliran memimumnya. Mereka dapat mengalirkannya ke mana pun mereka kehendaki dengan mudah. Di dunia mereka adalah orang-orang menunaikan apa yang diwajibkan atas diri mereka dengan taat kepada Allah dan mereka takut akan siksa Allah pada hari Kiamat yang mudaratnya begitu membahayakan, merata kepada semua manusia kecuali orang yang dirahmati Allah. Mereka memberikan makanan yang disukai dan dibutuhkan diri sendiri kepada orang fakir, miskin, anak yatim, orang musyrik yang ditawan karena peperangan, dan sebagainya. Mereka berkata dalam dirinya, “Sesungguhnya, aku berbuat baik kepada kalian karena mengharap ridha Allah, memohon pahalanya, kami tidak meminta ganti dan tidak pula mengharapkan pujian dan sanjungan dari kalian. Sesungguhnya, kami takut akan siksa Tuhan kami pada suatu hari yang berat, yang pada hari itu wajah-wajah bermuka masam dan dahi-dahi mengerut karena rasa takut yang mencekam.”

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. (Al-Insan: 7)

Yaitu mereka beribadah kepada Allah menurut apa yang telah diwajibkan oleh Allah kepada mereka berupa ketaatan yang diwajibkan berdasarkan hukum asal syariat, dan apa yang mereka wajibkan atas dirinya sendiri melalui nazar mereka.

Imam Malik telah meriwayatkan dari Talhah ibnu Abdul Malik Al-Aili, dari Al-Qasim ibnu Malik, dari Aisyah r.a., bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Barang siapa yang bernazar untuk taat kepada Allah, maka hendaklah ia taat kepada-Nya; dan barang siapa yang bernazar akan durhaka kepada Allah, maka janganlah ia durhaka kepada-Nya.

Imam Bukhari meriwayatkan hadis ini melalui Malik.

Dan mereka meninggalkan hal-hal yang diharamkan yang mereka dilarang melakukannya terdorong oleh rasa takut akan tertimpa hisab yang buruk di hari kemudian. Yaitu hari yang padanya azab terdapat merata di mana-mana, yakni menyeluruh menimpa manusia semuanya terkecuali orang yang dirahmati oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎

Ibnu Abbas mengatakan bahwa mustatiran artinya fasyiyan, yakni merata.

Qatadah mengatakan, “Demi Allah, azab di hari itu benar-benar merata hingga memenuhi langit dan bumi.”

Ibnu Jarir mengatakan, bahwa termasuk ke dalam pengertian ini ucapan mereka (orang Arab), “Keretakan itu telah merata mengenai semua permukaan kaca.” Juga perkataan seorang penyair, yaitu Al-A’sya:

Maka berpisahlah dia (kekasihnya) dengan meninggalkan keretakan dalam hati yang bekasnya merata di mana-mana.

Yakni memanjang dan sangat mendalam kesannya.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُmenyebutkan sebagian besar amal perbuatan mereka seraya berfirman, {يُوفُونَ بِالنَّذْرِ} “Mereka menunaikan nadzar,” yaitu apa pun yang mereka wajibkan atas diri mereka sendiri untuk Allah جَلَّ جَلالُهُyang pada asalnya tidak wajib bagi mereka kecuali jika mereka mewajibkannya pada diri mereka sendiri. Perbuatan wajib asli bagi mereka lebih utama dan lebih patut. {وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا} “Dan mereka takut akan suatu hari yang azabnya merata di manamana,” yakni, menyebar kemanamana. Mereka takut mendapatkan keburukannya sehingga mereka meninggalkan segala sesuatu yang menyebabkannya mendapatkan keburukan itu.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Di antara amal kebaikan yang akan diberikan balasan seperti di atas antara lain adalah bahwa mereka memenuhi nazar sebagai bukti mereka adalah orang-orang cenderung kepada kebaikan, dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana yaitu siksa neraka. 8-9. Dan amalan lain yang mereka lakukan adalah mereka memberikan makanan sesuai dengan kemampuannya yang disukainya kepada orang miskin yang amat membutuhkan, anak yatim dan orang yang ditawan baik tertawan karena peperangan maupun karena terbelenggu oleh perbudakan, sambil berkata, ‘sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.


Al-Insan Ayat 7 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Insan Ayat 7, Makna Al-Insan Ayat 7, Terjemahan Tafsir Al-Insan Ayat 7, Al-Insan Ayat 7 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Insan Ayat 7


Tafsir Surat Al-Insan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31