{89} Al-Fajr / الفجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشمس / Asy-Syams {91} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Balad البلد (Negeri) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 90 Tafsir ayat Ke 3.
وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ ﴿٣﴾
wa wālidiw wa mā walad
QS. Al-Balad [90] : 3
dan demi (pertalian) bapak dan anaknya.
Allah bersumpah dengan kota suci Makkah dan engkau -wahai Nabi-, dihalalkan di kota suci ini melakukan apa saja di dalamnya. Dan tidak dihalalkan bagi nabi kecuali sesaat dari siang hari. Ayat ini berisikan kabar gembira kepada Nabi shallallahu alahi wa sallam, bahwa Makkah akan ditaklukkan melalui kedua tangan beliau, dan dihalalkan bagi beliau untuk berperang. Allah bersumpah dengan bapak manusia yaitu Adam dan anak keturunannya. Sungguh Kami telah menciptakan manusia berada kelelahan dan kesulitan dalam menjani dunia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ}
dan demi bapak dan anaknya. (Al-Balad: 3)
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Ibnu Atiyyah, dari Syarik, dari Khasif, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan demi bapak dan anaknya. (Al-Balad: 3) Al-walid artinya orang yang beranak, dan wama walad artinya orang yang mandul tidak dapat beranak.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Syarik ibnu Abdullah Al-Qadi dengan sanad yang sama. Ikrimah mengatakan bahwa al-walid artinya yang beranak, dan wama walad artinya yang tidak dapat beranak. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Mujahid, Abu Saleh, Qatadah, Ad-Dahhak, Sufyan As-Sauri, Sa’id ibnu Jubair, As-Saddi, Al-Hasan Al-Barsi, Khasif, Syurahbil ibnu Sa’d, dan lain-lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan walid ialah Adam, sedangkan yang dimaksud dengan wama walad ialah anak-anaknya. Dan apa yang dikatakan oleh Mujahid dan teman-temannya ini baik lagi kuat. Karena pada mulanya Allah bersumpah dengan Ummul Qura, yaitu tempat-tempat tinggal; lalu diiringi-Nya dengan sumpah dengan menyebut penghuninya, yaitu Adam alias bapak moyangnya manusia dan keturunannya.
Abu Imran Al-Juni mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah Ibrahim dan keturunannya; demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim. Tetapi Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah umum mencakup orang tua dan anaknya; makna ini pun dapat juga dijadikan sebagai salah satu dari takwil ayat.
1-3. Allah bersumpah “dengan kota ini,” yang aman, yaitu Makkah al-Mukarramah. Negeri yang paling mulia secara mutlak, khususnya pada saat munculnya Rasulullah di negeri itu. “Dan demi bapak dan anaknya,” yaitu Adam dan keturunannya.
1-3. Aku bersumpah dengan negeri ini, yakni kota mekah, kota kelahiran nabi dan kota suci umat islam. Dan engkau, wahai nabi, bertempat tinggal di negeri mekah ini, membuatnya bertambah mulia. Dan demi pertalian bapak dan anaknya, demi adam dan anak cucunya. Manusia dengan kehendak Allah mengalami siklus dari kanak-kanak menuju dewasa, berkeluarga, beranak pinak, dan berakhir dengan kematian. Inilah fenomena kehidupan yang perlu direnungi. 4. Sungguh, kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Siapa pun, termasuk nabi, dalam masa hidupnya pasti menemui kepayahan, sejak dalam kandungan sampai masa dewasa. Manusia mesti bersusah payah mencari nafkah, mengalami sakit, dan mati. Dalam alam kubur menuju alam mahsyar pun manusia menghadapi kepayahan. Manusia harus mengisi kehidupannya di dunia dengan amal saleh agar tidak menemukan kepayahan lagi di akhirat.
Al-Balad Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Balad Ayat 3, Makna Al-Balad Ayat 3, Terjemahan Tafsir Al-Balad Ayat 3, Al-Balad Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Balad Ayat 3
Tafsir Surat Al-Balad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)