{89} Al-Fajr / الفجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشمس / Asy-Syams {91} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Balad البلد (Negeri) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 90 Tafsir ayat Ke 10.
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ ﴿١٠﴾
wa hadaināhun-najdaīn
QS. Al-Balad [90] : 10
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan),
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata untuk melihat, lidah dan dua buah bibir untuk berbicara, dan Kami telah jelaskan kepadanya dua jalan kebaikan dan keburukan?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ}
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (Al-Balad: 10)
Yakni dua jalan. Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Asim, dari Zur, dari Abdullah ibnu Mas’ud sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (Al-Balad: 10) Artinya kebaikan dan keburukan. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ali, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Abu Wa-il, Abu Saleh, Muhammad ibnu Ka’b, Ad-Dahhak, Ala Al-Khurrasani, dan lain-lainnya.
Abdullah ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Lahi’ah, dari Yazid ibnu Abu Habib, dari Sinan ibnu Sa’d, dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
«هُمَا نَجْدَانِ فَمَا جَعَلَ نَجْدَ الشَّرِّ أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنْ نَجْدِ الْخَيْرِ»
Keduanya adalah dua jalan, lalu apakah yang menyebabkan jalan keburukan lebih disukai olehmu daripada jalan kebaikan?
Sinan Ibnu Sa’d meriwayatkan hadis ini secara tunggal, dan dikatakan pula bahwa dia adalah Sa’d ibnu Sinan, dinilai siqah oleh Ibnu Mu’in. Imam Ahmad, Imam Nasai, dan Al-Juzjani mengatakan bahwa hadisnya tidak dapat diterima. Imam Ahmad mengatakan bahwa ia meninggalkan hadisnya karena hadisnya idtirab. Dan dia telah meriwayatkan lima belas hadis yang semuanya berpredikat munkar. Imam Ahmad mengatakan bahwa ia tidak mengenal suatu hadis pun dari hadisnya yang menyerupai dengan hadis Al-Hasan Al-Basri dan tidak pula menyerupai hadis Anas ibnu Malik
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya’qub, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aliyyah, dari Abu Raja yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Al-Hasan mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Kami telah memmjukkan kepadanya dua jalan. (Al-Balad: 10) Telah diceritakan kepada kami bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
«يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُمَا النَّجْدَانِ نَجْدُ الْخَيْرِ وَنَجْدُ الشَّرِّ، فَمَا جَعَلَ نَجْدَ الشَّرِّ أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنْ نَجْدِ الْخَيْرِ»
Hai manusia, sesungguhnya keduanya adalah dua jalan, yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan, maka apakah yang membuat jalan keburukan lebih disukai olehmu daripada jalan kebaikan?
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Habib ibnusy Syahid, Ma’mar, Yunus ibnu Ubaid dan Abu Wahb, dari Al-Hasan secara mursal. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Qatadah secara mursal.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu lsam Al-Ansari, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Affan, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. (Al-Balad: 10) Yakni kedua Puting susu.
Telah diriwayatkan pula dari Ar-Rabi’ ibnu Khaisam, Qatadah, dan Abu Hazim hal yang semisal. Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Abu Kuraib, dari Waki, dari Isa ibnu Aqqal dengan sanad yang sama. Kemudian Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang benar adalah pendapat yang pertama. Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْناهُ سَمِيعاً بَصِيراً إِنَّا هَدَيْناهُ السَّبِيلَ إِمَّا شاكِراً وَإِمَّا كَفُوراً
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (Al-Insan: 2-3)
8-10. Kemudian Allah menegaskannya dengan berbagai nikmat seraya berfirman, “BUkankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah, dan dua buah bibir,” untuk keindahan, penglihatan, untuk berbicara, dan manfaat-manfaat penting lainnya. Semua ini adalah kenikmatan dunia.
Selanjutnya Allah berfirman tentang kenikmatan agama, “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan,” yaitu jalan kebaikan dan keburukan. Kami menjelaskan antara petunjuk dan kesesatan padanya. Kenikmatan-kenikmatan besar ini mengharuskan manusia untuk menunaikan hak-hak Allah serta bersukur atas segala nikmatNya, serta tidak digunakan untuk mendurhakai Allah.
8-10. Allah-lah yang berkuasa atasnya dan melihat setiap perbuatannya. Bukankah kami telah menjadikan untuknya sepasang mata untuk membantunya melihat sekeliling, dan lidah dan sepasang bibir untuk memungkinkannya mencecap, berbicara, dan memberi penjelasan kepada orang lain, dan bukankah kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan, yaitu kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan, melalui fitrah, akal, dan petunjuk lain’ kami sudah memberinya petunjuk, lalu manusia itu sendiri yang akan memutuskan jalan hidupnya; apakah memilih jalan kesesatan atau kebenaran. 11. Kami telah menganugerahkan itu semua kepada manusia, tetapi mengapa dia tidak mau menempuh jalan yang mendaki dan sukar, padahal itu baik baginya’ melakukan kebaikan tidak jarang memerlukan perjuangan dan kesabaran. Begitulah kehidupan dunia, semuanya terasa berat.
Al-Balad Ayat 10 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Balad Ayat 10, Makna Al-Balad Ayat 10, Terjemahan Tafsir Al-Balad Ayat 10, Al-Balad Ayat 10 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Balad Ayat 10
Tafsir Surat Al-Balad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)