Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Insan Ayat 20 الانسان Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{75} Al-Qiyamah / القيامة الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ المرسلات / Al-Mursalat {77}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Insan الانسان (Manusia) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 76 Tafsir ayat Ke 20.

Al-Qur’an Surah Al-Insan Ayat 20

وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا ﴿٢٠﴾

wa iżā ra`aita ṡamma ra`aita na’īmaw wa mulkang kabīrā

QS. Al-Insan [76] : 20

Arti / Terjemah Ayat

Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Dan jika engkau memandang di tempat mana pun di surga, engkau melihat di dalamnya penuh kenikmatan yang tidak terbayangkan dan kerajaan yang megah serta luas tidak terhingga.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

Dan apabila kamu melihat di sana. (Al-Insan: 20)

Hai Muhammad, jika engkau lihat keadaan di surga yang penuh dengan kenikmatan, tempat yang sangat luas dan ketinggiannya serta segala sesuatu yang mewarnai kehidupannya yang penuh dengan kemewahan dan kegembiraan.

niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. (Al-Insan: 20)

Yakni kerajaan milik Allah di sana yang sangat luas dan kekuasaan yang memukaukan. Di dalam hadis sahih telah disebutkan bahwa Allah berfirman kepada orang yang paling akhir dikeluarkan dari neraka, yang berarti dia adalah orang yang paling akhir masuk surga, “Sesungguhnya bagimu di dalam surga semisal dengan dunia dan sepuluh kali lipatnya.”

Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan melalui hadis yang diriwayatkan melalui Suwayyir ibnu Abu Fakhitah, dari Ibnu Uma ryang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:

Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah kedudukannya bagi orang yang melihat di dalam kerajaannya diperlukan waktu dua ribu tahun; dia memandang ke bagian yang jauhnya sama dengan memandang ke bagian yang terdekatnya.

Apabila pemberian Allah kepada ahli surga yang paling rendah kedudukannya sudah seperti ini, maka tidak terbayangkan pahala yang diberikan Allah kepada ahli surga yang lebih tinggi kedudukannya.

Imam Tabrani dalam bab ini telah mengetengahkan sebuah hadis yang garib sekali, untuk itu dia mengatakan bahwa:

telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdul Aziz, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ammar Al-Mausuli, telah menceritakan kepada kami Uqbah ibnu Salim, dari Ayyub ibnu Atabah, dari Ata, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa seorang lelaki dari Habsyah datang kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepadanya, “Apa ada yang bisa saya bantu?” Lelaki itu berkata, “Wahai Rasulullah, kamu mempunyai kelebihan di atas kami berkat rupa, warna kulit, dan kenabian. Maka bagaimanakah pendapatmu jika aku beriman kepada apa yang engkau imani dan aku beramal seperti apa yang engkau amalkan, bahwa sesungguhnya aku benar-benar akan ada bersamamu di dalam surga?” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Benar, demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya benar-benar cahaya kulit hitamnya dapat terlihat di dalam surga dari jarak perjalanan seribu tahun. Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Barang siapa yang mengucapkan, “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, ” maka baginya berkat kalimah tersebut ada suatu jaminan dari Allah. Dan barang siapa yang mengucapkan, “Mahasuci Allah dan dengan memuji kepada-Nya, “maka dicatatkan baginya seratus ribu kebaikan dan duapuluh empat ribu kebaikan lainnya. Lalu lelaki itu bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah jika kami meninggal sesudah ini?” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Sesungguhnya seorang lelaki benar-benar datang di hari kiamat dengan membawa amal yang sekiranya diletakkan di atas sebuah gunung, niscaya gunung itu akan merasa keberatan. Lalu diletakkanlah nikmat-nikmat Allah (yang telah diberikan kepadanya sewaktu di dunia), maka hampir saja nikmat-nikmat itu menghabiskan semua (amal)nya, terkecuali bila Allah menyelimutinya dengan rahmat-Nya. Dan turunlah firman-Nya: Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa. (Al-Insan: 1) Sampai dengan firman-Nya: dan kerajaan yang besar. (Al-Insan: 20) Maka orang Habsyi itu berkata, “Sesungguhnya kedua mataku ini benar-benar dapat melihat seperti apa yang dilihat oleh kedua matamu di dalam surga.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Benar,” lalu orang Habsyi itu menangis dan jatuh pingsan, kemudian meninggal dunia. Ibnu Umar mengatakan bahwa sesungguhnya dia melihat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Meletakkan jenazahnya ke liang kuburnya.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

{وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ} “Dan apabila kamu melihat di sana (surga),” yaitu bila kau melihat kenikmatan sempurna penghuni surga, {رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا} “niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.” Engkau akan melihat masing-masing penghuni surga memiliki istana, kediaman, dan kamarkamar yang dihiasi, yang tidak bisa dilukiskan dengan katakata, masing-masing memiliki kebun penuh bunga, tanaman dekat, buahbuahan nikmat, sungai mengalir, kebun menakjubkan, burungburung berkicau yang menarik hati dan membahagiakan jiwa. Ia memiliki istriistri yang amat cantik dan baik dan menyatukan antara kecantikan lahir dan batin. Mereka adalah wanitawanita cantik dan baik yang memenuhi kebahagiaan dan kenikmatan hati. Di sekelilingnya banyak anak-anak yang kekal dan pelayan abadi, yang dengannya didapatkan kenikmatan dan ketenangan. Kenikmatan hidup menjadi sempurna. Dan yang paling agung dari semua itu adalah mendapatkan keridhaan Rabb Yang Maha Penyayang dan mendengarkan katakataNya, nikmatnya berada dekat denganNya serta berbahagia dengan keridhaan dan keabadian selamanya. Semua kenikmatan yang ada di dalam surga kian waktu kian bertambah. Mahasuci Allah Yang Menguasai kerajaan, Yang Mahabenar lagi Nyata, yang simpanan rahmatNya tidak pernah habis dan kebaikanNya tidak pernah berkurang sebagaimana sifatsifatNya yang tidak ada akhirnya. Tidak ada kata akhir untuk kebaikan dan dermaNya.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Dan di samping para pelayan yang menakjubkan, maka apabila engkau melihat keadaan di sana yaitu di surga, niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan yang sempurna dan kerajaan yang besar, luas tanpa batas yang belum pernah terlintas dalam benak manusia. 21. Hidangan dan pelayan sudah dijelaskan kini giliran dijelaskan tentang pakaian para penghuni surga. Mereka berpakaian sutera halus yang berwarna hijau dan sutera tebal dan juga memakai gelang terbuat dari perak masing-masing sesuai dengan kedudukannya, dan tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih dan suci yang benar-benar berbeda dengan minuman selainnya.


Al-Insan Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Insan Ayat 20, Makna Al-Insan Ayat 20, Terjemahan Tafsir Al-Insan Ayat 20, Al-Insan Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Insan Ayat 20


Tafsir Surat Al-Insan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31