{2} Al-Baqarah / البقرة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النساء / An-Nisa {4} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran آل عمران (Keluarga ‘Imran) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 3 Tafsir ayat Ke 73.
وَلَا تُؤْمِنُوا إِلَّا لِمَنْ تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَىٰ هُدَى اللَّهِ أَنْ يُؤْتَىٰ أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَاجُّوكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۗ قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ﴿٧٣﴾
wa lā tu`minū illā liman tabi’a dīnakum, qul innal-hudā hudallāhi ay yu`tā aḥadum miṡla mā ụtītum au yuḥājjụkum ‘inda rabbikum, qul innal-faḍla biyadillāh, yu`tīhi may yasyā`, wallāhu wāsi’un ‘alīm
QS. Ali ‘Imran [3] : 73
Dan janganlah kamu percaya selain kepada orang yang mengikuti agamamu.” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya petunjuk itu hanyalah petunjuk Allah. (Janganlah kamu percaya) bahwa seseorang akan diberi seperti apa yang diberikan kepada kamu, atau bahwa mereka akan menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu.” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”
“Jangan membenarkan dengan benar kecuali kepada siapa yang mengikuti agama kalian dan dia adalah seorang Yahudi.” Katakan kepada mereka wahai Rasul, “Sesungguhnya hidayah dan taufik adalah hidayah dan taufik Allah kepada keimanan yang shahih.” Mereka berkata, “Jangan memperlihatkan ilmu kalian kepada kaum muslimin sehingga mereka belajar dari kalian lalu mereka pun sama dengan kalian dalam ilmu tersebut, dan keunggulan menjadi milik mereka atas kalian atau mereka akan menjadikannya hujjah atas kalian di sisi Tuhan kalian, dan mereka mengalahkan kalian dengannya.” Katakan kepada mereka wahai Rasul, “Sesungguhnya karunia, pemberian dan segala perkara di tangan Allah dan di bawah pengaturan-Nya, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki dari orang-orang yang beriman kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya. Allah Mahaluas karunia-Nya dan Maha Mengetahui, ilmu dan pemberian-Nya mencakup seluruh makhluk-Nya dari orang-orang yang berhak atas karunia dan nikmat-Nya.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan janganlah kalian percaya, melainkan kepada orang yang mengikuti agama kalian.
Artinya, janganlah kalian percaya atau menampakkan rahasia kalian dan apa yang kalian simpan kecuali kepada orang yang benar-benar mengikuti agama kalian. Janganlah kalian memperlihatkan keterangan yang ada di dalam kitab kalian (mengenai Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) kepada kaum muslim yang pada akhirnya mereka akan beriman kepadanya, lalu menjadikannya sebagai hujah yang memakan kalian sendiri.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) adalah petunjuk Allah.”
Yakni hanya Allah-lah yang memberi petunjuk ke dalam kalbu kaum mukmin kepada iman yang sempurna melalui apa yang diturunkan kepada hamba dan Rasul-Nya —yaitu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ— berupa ayat-ayat yang jelas dan dalil-dalil yang pasti serta hujah-hujah yang gamblang, sekalipun kalian —hai orang-orang Yahudi— menyembunyikan apa yang ada di tangan kalian tentang sifat Nabi Muhammad yang ummi di dalam kitab-kitab kalian yang telah kalian nukil dari para nabi terdahulu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan (janganlah kalian percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepada kalian, dan (jangan pula kalian percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujah kalian di sisi Tuhan kalian.
Mereka (Ahli Kitab) mengatakan (kepada sesamanya), “Janganlah kalian memperlihatkan ilmu (pengetahuan) yang ada pada kalian kepada kaum muslim, yang akhirnya mereka akan mempelajarinya dari kalian hingga mereka sejajar pengetahuannya dengan kalian, lalu mereka unggul dengannya atas diri kalian, mengingat kekuatan iman mereka kepadanya. Atau akan mengalahkan hujah kalian di sisi Tuhan kalian. Dengan kata lain, hal itu akan mereka jadikan hujah terhadap diri kalian dengan memakai pengetahuan yang ada di tangan kalian, hingga akhirnya menjadi senjata makan tuan, dan kalian kalah dalam berhujah, baik di dunia maupun di akhirat.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Katakanlah, “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”
Yakni semua urusan berada di bawah kekuasaan Allah dan pengaturan-Nya, Dialah yang memberi dan yang mencegah. Dia memberikan anugerah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, yaitu berupa iman, ilmu, dan kemampuan mengatur. Dia menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya sehingga orang yang bersangkutan menjadi buta pandangan dan penglihatan hatinya, dan Allah mengunci mati kalbu dan pendengarannya serta menjadikan penghalang pada penglihatannya. Dialah yang memiliki hujah yang sempurna dan hikmah yang sangat bijaksana.
“Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Allah menentukan rahmat-Nya (kenabian) kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Artinya, Allah mengkhususkan karunia-Nya kepada kalian —hai orang-orang mukmin— dengan karunia yang tak terbatas dan tak ter-perikan, yaitu dengan dimuliakan-Nya nabi kalian —Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ— di atas semua para nabi, dan memberi petunjuk kalian dengan melaluinya kepada syariat yang paling sempurna.
69-74. Ini merupakan karunia Allah atas umat ini dimana memberitakan kepada mereka tentang tipu daya musuh-musuh mereka dari Ahli KItab, dan bahwa diantara usaha keras mereka dalam menyesatkan kaum Mukminin adalah mereka memakai berbagai cara dalam perbuatan munkar mereka yang busuk. Sekelompok diantara mereka berkata, “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang,” yakni, di awal hari dan berpalinglah dari agama mereka kembali pada petang hari, dan bila mereka melihat kalian berpaling sedang mereka yakin kalian memiliki ilmu, itu akan membuat mereka ragu terhadap agama mereka, lalu mereka akan berkata, “Sekiranya mereka tidak melihat dalam agama ini apa yang tidak menarik bagi mereka dan tidak sesuai dengan kitab-kitab terdahulu, niscaya mereka pasti tidak akan berpaling.
Ini adalah tipu daya mereka. Dan Allah yang memberikan petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya, hanya di TanganNya segala karunia yang Dia khususkan buat siapa yang dikehendakiNya, lalu Allah mengkhususkan kalian wahai umat ini dengan sesuatu yang tidak Dia khususkan bagi umat selain kalian. Dan orang-orang yang berbuat tipu daya itu tidak mengetahui bahwa agama Allah itu adalah haq, yang apabila hakikatnya sampai kepada hati tidaklah akan bertambah waktubagi orang tersebut kecuali akan semakin bertambah pula keimanan dan keyakinan, dan syubhat-syubhat yang ada justru itu menambah kuatnya mereka berpegang teguh pada agamanya dan semakin bersyukur kepada Allah serta memujiNya, di mana Dia telah melimpahkan karuniaNya itu atasnya.
Dan perkataan mereka, “Dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Rabbmu,” artinya, bahwa yang menyebabkan mereka melakukan perbuatan-perbuatan kemungkaran adalah hasad, dengki, dan ketakutan akan dikalahkan dalam berdebat, sebagaimana Allah berfirman,
“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS-Al-Baqarah:109-
Mereka, ahli kitab, bahkan berusaha meyakinkan kepada sesamanya bahwa predikat rasul terakhir adalah hak mereka. Karena itu, janganlah kamu, wahai ahli kitab, percaya selain kepada orang yang mengikuti agama kalian. Dengan begitu, mereka tidak jadi masuk islam. Atau, jangan percaya kepada orang-orang yang masuk islam, yang dulunya berasal dari agama kamu, agar iman mereka menjadi guncang dan kembali kepada kekafiran. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, sesungguhnya petunjuk itu, hanyalah petunjuk Allah dan akan diberikan kepada siapa saja yang dipilih-Nya sesuai dengan hukum-hukum yang telah dia tetapkan. Kamu juga jangan percaya bahwa seseorang akan diberi seperti apa yang diberikan kepada kamu, atau bahwa mereka akan menyanggah kamu di hadapan tuhanmu. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, dia memberikannya kepada siapa yang dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Allah mahaluas karunianya, maha mengetahui kepada siapa karunia tersebut harus diberikan. Dia juga menentukan rahmat-Nya, yakni kenabian dan risalah, kepada siapa yang dia kehendaki. Allah memiliki karunia yang besar, tidak seorang pun bisa melawan-Nya dan menghalangi-Nya kepada siapa karunia itu akan diberikan. Rangkaian ayat-ayat ini mengajari manusia agar tidak dengki atas karunia yang Allah berikan kepada orang lain, sebab hal itu hanya akan mendorong seseorang melakukan perilaku buruk lainnya.
Ali ‘Imran Ayat 73 Arab-Latin, Terjemah Arti Ali ‘Imran Ayat 73, Makna Ali ‘Imran Ayat 73, Terjemahan Tafsir Ali ‘Imran Ayat 73, Ali ‘Imran Ayat 73 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ali ‘Imran Ayat 73
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)