{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 84.
إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا ﴿٨٤﴾
innā makkannā lahụ fil-arḍi wa ātaināhu ming kulli syai`in sababā
QS. Al-Kahfi [18] : 84
Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu,
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di bumi, dan Kami berikan kepadanya sebab-sebab dan jalan-jalan untuk mencapai segala sesuatu yang ia kehendaki, diantaranya penaklukan kota-kota, mengalahkan musuh-musuh dan selain itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Kami telah memberikan kekuasaan kepadanya di (muka) bumi.
Yakni Kami berikan kepadanya kerajaan yang besar lagi kokoh dengan menguasai segala apa yang dimiliki oleh semua raja, berupa kekuasaan, balatentara, peralatan perang, dan perlengkapannya. Karena itulah dia berhasil menguasai belahan timur dan barat bumi ini. Semua negeri tunduk kepadanya dan semua raja di bumi takluk di bawah kekuasaannya. Semua bangsa, baik yang Arab maupun yang non-Arab, berkhidmat kepadanya. Karena itulah ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa sesungguhnya ia dijuluki dengan sebutan Zulqarnain karena kekuasaannya mencapai dua tanduk matahari, yaitu bagian timur dan bagian baratnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Ikrimah, As-Saddi, Qatadah, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan jalan untuk mencapai segala sesuatu ialah ilmu.
Qatadah telah mengatakan pula sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.
bahwa yang dimaksud ialah semua tempat di bumi dan tanda-tandanya.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu. (Al Kahfi:84) Yakni menguasai semua bahasa manusia, disebutkan bahwa tidak sekali-kali dia berbicara kepada suatu kaum, melainkan dengan bahasa mereka dalam misi perangnya.
Ibnu Luhai’ah telah meriwayatkan, telah menceritakan kepadaku Salim ibnu Gailan, dari Sa’id ibnu Abu Hilal, bahwa Mu’awiyah pernah menanyakan kepada Ka’bul Ahbar tentang perkataannya yang mengatakan, “Zulqarnain menambatkan kuda tunggangannya di bintang Surayya (yakni di langit).” Ka’b menjawab bahwa ia mengatakan demikian karena sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pernah berfirman:
…dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.
Sanggahan Mu’awiyah kepada Ka’b ini adalah pendapat yang benar, dan Mu’awiyah memang berhak mengingkari apa yang dikatakan oleh Ka’b itu. Mu’awiyah pernah mengatakan tentang Ka’b, “Sesungguhnya kami menguji tentang kebenarannya, dan kami menjumpainya dusta.” Yakni dusta apa yang dinukilnya itu, bukan dia memodifikasi apa yang telah dinukil dari lembaran-lembaran yang ada padanya. Yang jelas apa yang tercatat di dalam lembaran-lembarannya adalah kisah-kisah Israiliyat. Sebagian besar darinya sudah dirubah dan diselewengkan serta dibuat-buat, kita sama sekali tidak memerlukannya, kita telah mempunyai pegangan, yaitu berita dari Allah dan Rasul-Nya. Karena sesungguhnya kisah-kisah Israiliyat itu banyak memasukkan keburukan dan kerusakan yang luas dampaknya di kalangan orang banyak.
Takwil yang dikemukakan oleh Ka’b sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan Kami memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.
dengan bersandarkan kepada apa yang tercatat di dalam lembaran-lembaran miliknya, yang antara lain mengatakan bahwa Zulqarnain menambatkan kuda tunggangannya di bintang Surayya merupakan takwil yang tidak benar, tidak rasional karena tidak ada jalan bagi manusia untuk dapat mencapainya, tidak pula menaiki tangga-tangga langit (yakni terbang).
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman menceritakan Ratu Balqis:
dan dia dianugerahi segala sesuatu. (An Naml:23)
Yakni dianugerahi segala sesuatu yang dimiliki oleh para raja. Demikian pula Zulqarnain, Allah telah memudahkan kepadanya semua jalan, yaitu jalan dan sarana untuk membuka semua kawasan dan negeri yang ada di muka bumi, menghancurkan semua musuh, serta menundukkan semua raja di bumi, dan mengalahkan semua orang musyrik. Sesungguhnya dia telah dianugerahi semua jalan untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya.
Di dalam kitab Al-Mukhtarah karya tulis Ad-Diyaul Maqdisi telah disebutkan sebuah asar yang diriwayatkan melalui Qutaibah, dari Abu Awwanah, dari Sammak ibnu Harb, dari Habib ibnu Hammad yang telah menceritakan bahwa ketika ia berada di tempat (majelis) Ali r.a. ada seorang lelaki menanyakan kepadanya tentang Zulqarnain, mengapa dia dapat sampai ke belahan timur dan belahan barat bumi. Ali r.a. menjawab, “Maha suci Allah, Allah telah menundukkan awan baginya, telah menganugerahkan kepadanya jalan untuk mencapai segala sesuatu, serta menganugerahkan kepadanya kekuasaan yang luas.”
84-85. “Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi,” maksudnya Allah menjadikannya raja dan memudahkannya untuk menerobos penjuru-penjuru bumi dan memudahkan tunduknya mereka kepadanya. “Dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,” maksudnya Allah memberinya sebab kausalitas yang dapat mengantarkan dirinya kepada apa yang telah dicapai, untuk dipergunakan melumpuhkan negeri-negeri dan memudahkannya masuk ke wilayah-wilayah yang jauh, dan dia telah beramal dengan sebab-sebab yang Allah berikan kepadanya. Maknanya, dia mempergunakan fasilitas-fasilitas tersebut sebagaimana mestinya. Tidak setiap orang yang mempunyai sebab kausalitas mampu menjalankannya, dan tidak setiap orang sanggup memperoleh sebab kausalitas. Bila sudah terpadukan antara kesanggupan memperoleh sebab kausalitas yang hakiki dan menjalankannya, niscaya terwujudlah tujuan. Bila keduanya tidak ada atau salah satunya (tidak terpenuhi), maka tujuannya tidak terealisasikan. Sebab kausalitas yang Allah berikan kepadanya, tidak diberitahukan oleh Allah dan RasulNya kepada kita, dan riwayat-riwayat pun tidak banyak menyinggungnya dalam bentuk yang mengarah kepada keyakinan.
Oleh karena itu, tidak ada kelonggaran yang bisa kita lakukan selain diam saja tentang persoalan tersebut, tidak menoleh kepada riwayat-riwayat israiliyyat yang dikutip oleh para pembawa riwayat dan kisah semacamnya. Tetapi, kita sudah mengetahui secara global bahwa ia adalah sebab kausalitaas yang kuat, variatif, bersifat internal atau eksternal. Dengan itu, ia mempunyai pasukan besar yang berjumlah banyak dan bersenjatakan memadai serta penuh keteraturan. Dengan itu pula, dia mampu menumbangkan msuuh-musuh, memudahkan perjalanan menuju belahan bumi bagian timur dan barat serta penjuru-penjuru dunia.
Sungguh, kami telah memberi kedudukan yang tinggi dan kekuasaan yang besar kepadanya di bumi, dan kami telah memberikan pula jalan kepadanya untuk meraih segala sesuatu yang dia perlukan guna mewujudkan harapannya. 85. Zulkarnain ingin memperluas wilayah kekuasaannya, maka untuk mewujudkannya dia pun menempuh suatu jalan dengan menggunakan cara yang telah kami ajarkan kepadanya.
Al-Kahfi Ayat 84 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 84, Makna Al-Kahfi Ayat 84, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 84, Al-Kahfi Ayat 84 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 84
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)