{51} Adh-Dhariyat / الذاريات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النجم / An-Najm {53} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Thur الطور (Bukit) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 52 Tafsir ayat Ke 28.
إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ ﴿٢٨﴾
innā kunnā ming qablu nad’ụh, innahụ huwal-barrur-raḥīm
QS. At-Thur [52] : 28
Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang.”
Penghuni surga itu berhadap-hadapan satu sama lain sambil bertanya tentang agungnya yang mereka dapatkan dan sebab-sebab mereka mendapatkannya. Mereka berkata, “Sesungguhnya, kami di dunia adalah orang-orang yang takut kepada Tuhan. Kami begitu ingin dihindarkan dari siksa dan hukuman hari Kiamat sehingga Allah memberi kami karunia hidayah dan taufik. Akhirnya, Dia menjauhkan kami dari panasnya siksa neraka Jahanam. Sesungguhnya, kami sebelumnya hanya tunduk kepada-Nya semata, tidak menyekutukan dengan yang lain agar menjauhkan kami dari siksa neraka dan menyampaikan kami kepada surga. Lalu, Dia mengabulkan kami dan memberi permintaan kami. Sesungguhnya, Dia Mahabaik dan Maha Penyayang sehingga bukti dari kebaikan dan kasih sayang-Nya adalah kami memperoleh keridhaan dan surga serta menjauhkan kami dari kemurkaan dan api neraka.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. (Ath-Thur: 28)
Yakni berendah diri memohon kepada-Nya. Maka Dia memperkenankan bagi kami dan memberi kami apa yang kami minta.
Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang. (Ath-Thur: 28)
Sehubungan dengan hal ini ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar di dalam kitab musnadnya. Disebutkan bahwa:
telah menceritakan kepada kami Salamah ibnu Syabib, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Dinar, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Sabih, dari Al-Hasan, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Apabila ahli surga telah memasuki surga, mereka merasa rindu kepada teman-teman mereka, maka datanglah (kepadanya) singgasana temannya itu hingga berhadapan dengan singgasananya. Lalu keduanya berbincang-bincang seraya bersandar di singgasananya masing-masing. Keduanya membicarakan masa lalu mereka ketika di dunia; salah seorangnya berkata kepada temannya, “Hai Fulan, tahukah kamu hari apakah Allah memberikan ampunan kepada kita? Yaitu di hari ketika berada di tempat anu, lalu kita berdoa kepada Allah (memohon ampun), maka Dia memberi ampun bagi kita.”
Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa kami tidak mengenal hadis ini diriwayatkan kecuali melalui sanad ini.
Menurut hemat saya (Ibnu Kasir), Sa’id ibnu Dinar Ad-Dimasyqi menurut Abu Hatim orangnya tidak dikenal, dan mengenai syekhnya (gurunya) —yaitu Ar-Rabi’ ibnu Sabih— dipertanyakan bukan hanya oleh seorang ulama ditinjau dari segi hafalannya, tetapi dia adalah seorang yang saleh lagi siqah.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Abdullah Al-Audi, telah menceritakan kepada kami Waki’, dari Al-A’masy, dari Abud Duha, dari Masruq, dari Aisyah, bahwa ia membaca firman-Nya: Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah Yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang. (Ath-Thur: 27-28) Lalu ia berdoa, ‘”Ya Allah, berilah kami anugerah (karunia), dan peliharalah kami dari azab neraka. Sesungguhnya Engkau Maha Pelimpah kebaikan lagi Maha Penyayang.”
Ditanyakan kepada Al-A’masy, “Apakah ia mengucapkannya dalam salat?” Al-A’masy menjawab, “Ya.”
إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ “Sesungguhnya kami dahulu memohon padaNya,” agar kami dijaga dari siksaan yang membara serta agar kami disampaikan pada kenikmatan. Permintaan tersebut mencakup doa ibadah dan doa meminta. Kami sewaktu di dunia menyembahNya di segala waktu. إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ “Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang,” dan di antara kebaikan dan rahmatNya kepada kami adalah kami mendapatkan ridha dan surgaNya serta menjaga kami dari kemurkaan dan nerakaNya.
Sesungguhnya kami sebelum menerima anugerah ini selalu menyembah dan berdoa kepada-Nya sejak di dunia dahulu. Tuhan telah mengabulkan doa kami. Sesungguhnya hanya dialah yang maha melimpahkan kebaikan kepada orang yang bertakwa, lagi maha penyayang kepada semua makhluk-Nya. ’29. Allah memerintahkan nabi Muhammad untuk melanjutkan dak-wahnya, ‘bila kesudahan manusia itu sesuai amal dan perbuatan masing-masing, maka peringatkanlah orang-orang kafir itu karena dengan nikmat dari tuhanmu, engkau bukanlah seorang tukang tenung, seperti tuduhan mereka, yang menyampaikan berita gaib tanpa dasar yang jelas, dan engkau bukan pula orang gila yang berpikiran kacau.
At-Thur Ayat 28 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Thur Ayat 28, Makna At-Thur Ayat 28, Terjemahan Tafsir At-Thur Ayat 28, At-Thur Ayat 28 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Thur Ayat 28
Tafsir Surat At-Thur Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)