{56} Al-Waqi’ah / الواقعة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المجادلة / Al-Mujadilah {58} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hadid الحديد (Besi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 57 Tafsir ayat Ke 29.
لِئَلَّا يَعْلَمَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَلَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَأَنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ ﴿٢٩﴾
li`allā ya’lama ahlul-kitābi allā yaqdirụna ‘alā syai`im min faḍlillāhi wa annal-faḍla biyadillāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu żul-faḍlil-‘aẓīm
QS. Al-Hadid [57] : 29
agar Ahli Kitab mengetahui bahwa sedikit pun mereka tidak akan mendapat karunia Allah (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad), dan bahwa karunia itu ada di tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Allah telah memberi kalian itu semua agar orang-orang Ahli Kitab yang belum beriman kepada Muhammad mengetahui bahwa mereka tidak kuasa sedikit pun untuk meraih karunia Allah yang diusahakan untuk diri mereka sendiri atau untuk orang lain. Sungguh, karunia itu seluruhnya di tangan Allah yang dianugerahkan kepada siapa yang dikehendaki dari hamba-hamba-Nya. Allah memiliki karunia yang besar atas hamba-hamba-Nya.
Untuk itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
Supaya Ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat sedikit pun akan karunia Allah. (Al-Hadid: 29)
Yakni agar mereka mengetahui dengan nyata bahwa mereka tidak mampu menolak apa yang diberikan oleh Allah, tidak pula mampu memberi apa yang dicegah oleh Allah.
dan bahwasanya karunia itu adalah di tangan Allah. Dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Al-Hadid: 29)
Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Supaya Ahli Kitab mengetahui. (Al-Hadid: 29)
yakni agar orang-orang Ahli Kitab itu mengetahui.
Telah disebutkan pula dari Iljnu Mas’ud r.a. bahwa dia membaca ayat ini dengan bacaan likai ya’lama, yakni tanpa memakai la, artinya agar mengetahui. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ata ibnu Abdullah dan Sa’id ibnu Jubair.
Ibnu Jarir mengemukakan alasannya, bahwa demikian itu karena orang-orang Arab biasa menjadikan la sebagai silah (kata penghubung) pada setiap kalimat yang di permulaan atau di akhirnya kemasukan kalimat ingkar atau sanggahan yang tidak disebutkan dengan jelas. Perihalnya sama dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Apakah yang menghalangmu untuk bersujud (kepada Adam). (Al-A’raf: 12)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman. (Al-An’am: 109)
Yaitu kepada Allah.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lainnya, yaitu:
Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). (Al-Anbiya: 95)
لِئَلا يَعْلَمَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَلا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ “(Kami terangkan yang demikian itu) supaya ahli Kitab mengetahui bahwa mereka tiada mendapat sedikitpun akan karunia Allah جَلَّ جَلالُهُ (jika mereka tidak beriman kepada Muhammad).” Maksudnya, karunia dan kebaikan Kami yang Kami jelaskan kepada kalian ini adalah untuk orang yang beriman secara umum dan bertakwa kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ serta beriman kepada RasulNya, agar orang-orang ahli kitab mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak mampu menguasai karunia Allah جَلَّ جَلالُهُ sedikit pun. Maksudnya, mereka tidak bisa menahan Allah جَلَّ جَلالُهُ karena keinginan dan akal mereka yang rusak. Mereka berkata,
لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, ‘Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi dan Nasrani’.” (Al-Baqarah: 111).
Mereka juga berangan-angan terhadap Allah جَلَّ جَلالُهُ secara tidak benar. Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitahukan bahwa orang-orang yang beriman terhadap Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan bertakwa kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ akan mendapatkan dua bagian rahmat Allah جَلَّ جَلالُهُ dan juga mendapatkan cahaya serta ampunan, meski ahli kitab memandang rendah, supaya mereka mengetahui أن الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ “bahwasanya karunia itu adalah di Tangan Allah جَلَّ جَلالُهُ, yang Dia berikan kepada siapa yang dikehendakiNya,” berdasarkan kebijakan hikmahNya untuk memberikan karuniaNya. وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ “Dan Allah جَلَّ جَلالُهُ mempunyai karunia yang besar,” yang ukurannya tidak diketahui.
Semua peringatan itu disampaikan agar ahli kitab mengetahui bahwa sedikit pun mereka tidak akan mendapat karunia Allah jika mereka tidak beriman kepada nabi Muhammad dan mengikuti sunahnya, dan agar mereka mengetahui bahwa karunia itu ada di tangan Allah; dia memberikannya kepada siapa yang dia kehendaki, yaitu mereka yang beriman dan berbuat kebajikan. Dan Allah mempunyai karunia yang besar bagi siapa saja yang mematuhi ajaran-Nya. 1. Pada akhir surah al-had’d Allah menyeru orang-orang beriman agar taat kepada rasul-Nya, niscaya Allah akan memberikan cahaya dan mengampuni mereka. Pada ayat ini dijelaskan, sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya, yang telah menzihar dirinya, yaitu menganggap dirinya sama dengan ibu kandungnya sehingga haram digauli, dan dia pun mengadukan keadaan itu kepada Allah agar Allah memberikan kepastian hukum tentang kasus zihar tersebut dan Allah mendengar percakapan di antara kamu berdua bersama perempuan yang bernama khaulah binti ‘a’labah yang dizihar suaminya tersebut. Sesungguhnya Allah maha mendengar semua jenis percakapan yang terbuka maupun tertutup, maha melihat yang tampak maupun yang tersembunyi.
Al-Hadid Ayat 29 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hadid Ayat 29, Makna Al-Hadid Ayat 29, Terjemahan Tafsir Al-Hadid Ayat 29, Al-Hadid Ayat 29 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hadid Ayat 29
Tafsir Surat Al-Hadid Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)