{90} Al-Balad / البلد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الليل / Al-Lail {92} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syams الشمس (Matahari) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 91 Tafsir ayat Ke 11.
كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِطَغْوَاهَا ﴿١١﴾
każżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā
QS. Asy-Syams [91] : 11
(Kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim),
Kaum Tsamud telah mendustakan nabi mereka dengan kedurhakaan yang melampaui batas. Ketika orang yang paling celaka di antara kabilah itu menyembelih unta betina, maka utusan Allah Shalih alaihissalam berkata kepada mereka, “Berhati-hatilah kalian jangan pernah menyentuh unta betina itu dengan keburukan. Dan sesungguhnya ia adalah mukjizat yang dikirimkan Allah kepada kalian untuk menunjukkan kebenaran nabi kalian. Berhati-hatilah, jangan sampai mengganggu minumannya. Ia memiliki giliran minum satu hari dan kalian pun mendapatkan giliran minum pada hari yang telah ditentukan.” Maka hal itu terasa berat bagi mereka. Mereka mendustakannya ancaman yang disampaikan kepada mereka. Mereka kemudian menyembelih unta tersebut. Maka Tuhan mereka menimpakan azab dikarenakan dosa mereka. Dan Dia menjadikan azab tersebut menimpa mereka secara merata. Tidak seorang pun dari mereka yang luput darinya. Allah tidak takut terhadap akibat azab yang ditimpakan kepada mereka itu.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang kaum Samud, bahwa mereka mendustakan Rasul Allah yang diutus kepada mereka, karena sudah menjadi watak mereka perbuatan sewenang-wenang dan melampaui batas.
Muhammad ibnu Ka’b telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: karena mereka melampaui batas. (Asy-Syams: 11) Bahwa lafaz tagwaha artinya semuanya, yakni kaum Samud semuanya. Tetapi pendapat yang paling utama adalah pendapat yang pertama, yang mengartikan ‘melampaui batas’. Demikianlah menurut pendapat Mujahid dan Qatadah serta selain keduanya. Maka sebagai akibat dari sikap dan watak mereka yang demikian itu akhirnya mereka mendustakan hidayah dan keyakinan yang disampaikan oleh rasul mereka.
ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. (Asy-Syams: 12)
Yakni orang yang paling jahat di antara kabilah, dia adalah Qaddar ibnu Salif si penyembelih unta betina, dia dijuluki dengan sebutan Uhaimir Samud, dan dialah yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya. (Al-Qamar: 29)
Lelaki itu adalah seorang yang perkasa lagi dimuliakan di kalangan kaumnya, mempunyai kedudukan nasab yang terhormat, dan pemimpin yang ditaati.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Namir, telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari ayahnya, dari Abdullah ibnu Zam’ah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam suatu khotbahnya menceritakan perihal unta betina ini dan menyebutkan orang yang menyembelihnya. Maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka menuju ke unta itu (untuk menyembelihnya), dia adalah seorang lelaki yang kuat, dimuliakan, dan paling dipengaruhi di kalangan kaumnya, seperti halnya Abu Zam’ah.
Imam Bukhari meriwayatkannya di dalam kitab tafsir, dan Imam Muslim di dalam Sifatun Nar, juga Imam Turmuzi dan Imam Nasai di dalam kitab sunan masing-masing. Demikian pula Ibnu Jarir dan Ibnu ‘Abu Hatim, dari Tauq, dari Hisyam ibnu Urwah dengan sanad yang sama.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar’ah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Muhammad ibnu Khaisam, dari Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi, dari Muhammad ibnu Khaisam ibnu Abu Marsad, dari Ammar ibnu Yasir yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda kepada Ali, “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang orang yang paling celaka?” Ali menjawab, “Tentu saja mau.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Dua orang lelaki —yaitu Uhaimir Samud—yang telah menyembelih unta betina dan lelaki yang telah memukulmu, haiA li, pada bagian ini mu, hingga kamu bersimbah darah karenanya.
Yang dimaksud ialah bagian dagunya.
(11-15) كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِطَغْوَاهَا “(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena melampaui batas,” yakni karena tindakan mereka yang melampaui batas dan merasa tinggi hati terhadap kebenaran serta sombong terhadap rasul mereka. إِذِ انْبَعَثَ أَشْقَاهَا “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,” yakni orang yang paling sengsara di antara penduduk kabilah tersebut, yaitu Qudar bin Salif karena menyembelih unta ketika mereka sepakat untuk itu dan mereka menyuruhnya lalu ia menunaikan perintah mereka. فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ “Lalu Rasul Allah, (Shaleh j) berkata kepada mereka,” memberi peringatan, نَاقَةَ اللَّهِ وَسُقْيَاهَا “(Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya.” Artinya, waspadalah kalian, jangan sampai menyembelih unta Allah جَلَّ جَلالُهُ yang dijadikan sebagai tanda-tanda kebesaran Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk kalian. Jangan kalian batasi nikmat Allah جَلَّ جَلالُهُ berupa meminum susunya dengan menyembelihnya. Mereka pun mendustakan nabi mereka, Shaleh ‘alihissalam, فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْبِهِمْ “dan menyembelih unta itu, maka Rabb mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka.” Allah جَلَّ جَلالُهُ membinasakan mereka dan meratakan siksaan pada mereka semua. Allah جَلَّ جَلالُهُ mengirim suara keras dari atas mereka dan goncangan dari bawah mereka hingga mereka pun berjongkok di atas lutut tanpa ada seorang pun yang memanggil dan menyahut. فَسَوَّاهَا “Lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah),” yakni Allah جَلَّ جَلالُهُ meratakan mereka dalam siksaan, وَلا يَخَافُ عُقْبَاهَا “dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu,” yakni apa-apa yang menjadi akibat setelah itu. Bagaimana Dzat Yang Maha Memaksa yang tidak satu pun makhluk bisa ter-lepas dari paksaan dan tindakanNya merasa takut. Mahabijaksana Allah dalam segala hal yang diputuskan dan disyariatkanNya.
Selesai. Segala puji hanya untuk Allah جَلَّ جَلالُهُ semata.
Kaum samud, yang dahulu tinggal di sebelah selatan madinah, adalah contoh manusia yang mengotori jiwa dengan kekafiran dan maksiat. Kaum ‘amud telah mendustakan rasulnya, yaitu nabi saleh, karena mereka melampaui batas dalam keingkaran terhadap ajakan nabi mereka dan melakukan tindakan yang penuh dosa. 12. Puncak perilaku buruk mereka tampak ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka untuk melakukan tindakan yang sangat buruk akibatnya bagi mereka semua, yaitu membantai unta mukjizat nabi saleh.
Asy-Syams Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syams Ayat 11, Makna Asy-Syams Ayat 11, Terjemahan Tafsir Asy-Syams Ayat 11, Asy-Syams Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syams Ayat 11
Tafsir Surat Asy-Syams Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)