{90} Al-Balad / البلد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الليل / Al-Lail {92} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syams الشمس (Matahari) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 91 Tafsir ayat Ke 15.
وَلَا يَخَافُ عُقْبَاهَا ﴿١٥﴾
wa lā yakhāfu ‘uqbāhā
QS. Asy-Syams [91] : 15
dan Dia tidak takut terhadap akibatnya.
Kaum Tsamud telah mendustakan nabi mereka dengan kedurhakaan yang melampaui batas. Ketika orang yang paling celaka di antara kabilah itu menyembelih unta betina, maka utusan Allah Shalih alaihissalam berkata kepada mereka, “Berhati-hatilah kalian jangan pernah menyentuh unta betina itu dengan keburukan. Dan sesungguhnya ia adalah mukjizat yang dikirimkan Allah kepada kalian untuk menunjukkan kebenaran nabi kalian. Berhati-hatilah, jangan sampai mengganggu minumannya. Ia memiliki giliran minum satu hari dan kalian pun mendapatkan giliran minum pada hari yang telah ditentukan.” Maka hal itu terasa berat bagi mereka. Mereka mendustakannya ancaman yang disampaikan kepada mereka. Mereka kemudian menyembelih unta tersebut. Maka Tuhan mereka menimpakan azab dikarenakan dosa mereka. Dan Dia menjadikan azab tersebut menimpa mereka secara merata. Tidak seorang pun dari mereka yang luput darinya. Allah tidak takut terhadap akibat azab yang ditimpakan kepada mereka itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan Allah tidak takut. (Asy-Syams: 15)
Qiraat lain ada yang membacanya yukhafu.
terhadap akibat tindakan-Nya itu. (Asy-Syams: 15)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Allah tidak takut terhadap siapa pun tentang apa yang telah dilakukan-Nya, tiada seorang pun yang akan meminta pertanggungjawaban terhadap-Nya. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Bakr ibnu Abdullah Al-Muzani, dan selain mereka.
Ad-Dahhak dan As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: dan dia tidak takut terhadap akibat dari perbuatannya. (Asy-Syams: 15)
Demikianlah makna ayat menurut keduanya, yakni orang yang menyembelih unta betina Allah itu tidak takut kepada akibat dari perbuatannya itu. Tetapi pendapat pertamalah yang lebih kuat, mengingat konteks kalimat menunjukkan kepada pengertian tersebut; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
11-15. (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena melampaui batas,” yakni karena tindakan mereka yang melampaui batas dan merasa tinggi hati terhadap kebenaran serta sombong terhadap rasul mereka. “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,” yakni orang paling sengsara di antara penduduk kabilah tersebut yaitu Qudar bin Salif karena menyembelih unta ketika mereka sepakat untuk itu dan mereka menyuruhnya lalu ia menunaikan perintah mereka. “Lalu Rasul Allah, (Shaleh) berkata kepada mereka,” memberi peringatan, “(Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya.” Artinya, waspadalah kalian, jangan sampai menyembelih unta Allah yang dijadikan sebagai tanda-tanda kebesaran Allah untuk kalian. Jangan kalian batasi nikmat Allah berupa meminum susunya dengan menyembelihnya. Mereka pun mendustakan nabi mereka, Shaleh, “dan menyembelih unta itu, maka Rabb mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka.” Allah membinasakan mereka dan meratakan siksaan pada mereka semua. Allah mengirim suara keras dari atas mereka dan goncangan dari bawah mereka hingga mereka pun berjongkok di atas lutut tanpa seorang pun yang memanggil dan menyahut. “Lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah),” yakni Allah meratakan mereka dalam siksaan, “dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakanNya itu,” yakni apa-apa yang menjadi akibat setelah itu. Bagaimana Dzat Yang Maha Memaksa yang tidak satiu pun makhluk bisa terlepas dari paksaan dan tindakanNya merasa takut. Mahabijaksana Allah dalam segala hal yang diputuskan dan disyariatkanNya.
Allah membinasakan mereka dan dia tidak takut terhadap akibatnya. Allah tidak diminta pertanggungjawaban atas tindakan-Nya oleh siapa pun. Tindakan Allah, apa pun bentuknya, adalah keadilan sejati. Makhluk harus menaati aturan-Nya dan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di hadapan Allah di akhirat nanti. 1. Demi malam apabila menutupi cahaya siang. Malam yang gelap gulita dan hening menjadi waktu bagi manusia untuk beristirahat dari kepenatan kerja di siang hari.
Asy-Syams Ayat 15 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syams Ayat 15, Makna Asy-Syams Ayat 15, Terjemahan Tafsir Asy-Syams Ayat 15, Asy-Syams Ayat 15 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syams Ayat 15
Tafsir Surat Asy-Syams Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)