{16} An-Nahl / النحل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الكهف / Al-Kahfi {18} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Isra الإسراء (Memperjalankan Di Waktu Malam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 17 Tafsir ayat Ke 77.
سُنَّةَ مَنْ قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنْ رُسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا ﴿٧٧﴾
sunnata mang qad arsalnā qablaka mir rusulinā wa lā tajidu lisunnatinā taḥwīlā
QS. Al-Isra [17] : 77
(Yang demikian itu) merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan Kami.
Itu sunnatullah yang menetapkan tentang dibinasakannya umat yang mengusir rasul mereka dari tengah-tengah mereka, dan kamu tidak mendapati, wahai Rasul, perubahan pada sunnah Kami. Jadi janji Kami tidak akan pernah Kami selisihi.
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya dan hanya dibahas secara ringkas pada akhir tafsir ayat 76.
76-77. “Dan sesungguhnya mereka benar-benar hampir membuatmu gelisah di negeri (Makkah) untuk mengusirmu darinya,” karena kebencian mereka dengan keberadaanmu bersama mereka. Hampir saja mereka mengusirmu dan menyingkirkanmu dari negeri (Makkah). Seandainya mereka melakukannya, niscaya mereka tidak akan lama bertahan di negeri itu, hingga azab menimpa mereka. Itu adalah sunnatullah yang tidak pernah berubah dan berganti pada setiap umat. Setiap umat yang mendustakan dan mengusir RasulNya, niscaya Allah akan menyegerakan azab bagi mereka. Oleh karenanya, tatkala orang-orang kafir itu membuat makar terhadap RasulNya dan mengusirnya, maka tidaklah mereka mampu bertahan kecuali sebentar saja sampai akhirnya Allah membinasakan mereka di Perang Badar, menewaskan tokoh-tokoh mereka dan mencerai-beraikan kekuatan mereka. BagiNya-lah semua pujian.
Dalam ayat ini terdapat dalil betapa besarnya kebutuhan seorang hamba kepada peneguhan hati oleh Allah. (Sudah seharusnya) dia senantiasa meminta, supaya Allah meneguhkan hatinya di atas keimanan dengan tetap melakukan segala usaha yang mengahantarkan kepadanya. Karena Nabi saja –padahal beliau adalah insan yang paing sempurna- (diberi peneguhan hati oleh Allah). Allah berfirman kepada beliau, “Dan kalau bukan karena Kami memperkuat (hatimu), niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,” lalu bagaimana dengan selain beliau?
Dalam ayat ini terdapat tindakan Allah mengingatkan RasulNya terhadap karunia dan penjagaanNya dari keburukan. Hal ini menunjukkan bahawasanya Allah mencintai hamba-hambaNya, yang menyadari curahan kenikmatan pada mereka di kala muncul sebab-sebab keburukan dalam bentuk penjagaan dariNya dan keteguhan di atas keimanan.
Dalam ayat ini terdapat pula dalil bahwasanya semakin tinggi kedudukan seorang hamba dan semakin banyak nikmat yang dia dapatkan dari Allah, maka semakin besar pula dosa dan tingkat kejahatannya apabila dia melakukan perbuatan yang tercela. Karena Allah telah mengingatkan RasulNya, seandainya beliau melakukannya –dan itu tidak mungkin terjadi- dengan FirmanNya, “Kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami.”
Dalam ayat ini terdapat pula dalil bahwasanya apabila Allah menghendaki kehancuran suatu umat, maka kejahatannya akan berlipat-lipat, membesar dan semakin menjadi-jadi, sampai akhirnya jatuhlah keputusan dari Allah atas mereka, maka Allah menimpakan hukuman itu kepada mereka, sebagaimana itu sudah menjadi sunnatullah yang berlaku pada umat-umat terdahulu apabila mereka mengusir RasulNya.
Yang demikian itu, yakni kehancuran bagi umat yang mengusir para rasul kami dari negerinya, merupakan ketetapan bagi para rasul kami yang kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan kami. Setiap umat yang mengusir para rasul dari negerinya pasti akan dibinasakan oleh Allah. Demikianlah ketetapan Allah yang ditetapkan, dan tidak ada perubahan bagi ketetapan itu selamalamanya. Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir, condong dari pertengahan langit ke arah barat, sampai gelapnya malam dan laksanakan pula salat subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan oleh malaikat, baik malaikat siang maupun malaikat malam. Perintah salat pada ayat ini mencakup salat lima waktu. Sesudah tergelincir matahari adalah waktu untuk salat zuhur dan asar, sesudah gelapnya malam untuk waktu salat magrib, isya dan subuh.
Al-Isra Ayat 77 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Isra Ayat 77, Makna Al-Isra Ayat 77, Terjemahan Tafsir Al-Isra Ayat 77, Al-Isra Ayat 77 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Isra Ayat 77
Tafsir Surat Al-Isra Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)