{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 150.
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا ﴿١٥٠﴾
innallażīna yakfurụna billāhi wa rusulihī wa yurīdụna ay yufarriqụ bainallāhi wa rusulihī wa yaqụlụna nu`minu biba’ḍiw wa nakfuru biba’ḍiw wa yurīdụna ay yattakhiżụ baina żālika sabīlā
QS. An-Nisa [4] : 150
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir),
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka hendak membedak-bedakan antara Allah dan Rasul-rasul-Nya dengan cara beriman kepada Allah dan mendustakan Rasul-rasul-Nya yang Dia utus kepada makhluk-Nya. Atau mereka membenarkan sebagian rasul dan mendustakan sebagian yang lain, mengklaim bahwa sebagian rasul berdusta atas nama Rabb mereka, dan mereka hendak mencari jalan menuju kesesatan yang mereka buat-buat serta bid’ah yang mereka kreasikan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengecam tindakan orang-orang yang kafir kepada-Nya dan kepada rasul-rasul-Nya dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Karena mereka dalam imannya membeda-bedakan antara iman kepada Allah dan iman kepada rasul-rasul-Nya. Mereka beriman kepada sebagian para nabi dan mengingkari sebagian yang lainnya, hanya berdasarkan selera dan tradisi serta apa yang mereka jumpai dari nenek moyang mereka semata, sama sekali tidak berdasarkan kepada dalil yang melandasi keyaklnan mereka. Sebenarnya tidak ada jalan bagi mereka untuk itu, yang mendorong mereka berbuat hal tersebut hanyalah semata-mata karena dorongan hawa nafsu dan fanatisme.
Orang-orang Yahudi —semoga laknat Allah menimpa mereka— beriman kepada semua nabi, kecuali Nabi Isa a.s. dan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Orang-orang Nasrani beriman kepada semua nabi, tetapi mereka ingkar kepada pemungkas para nabi dan yang paling mulia di antara mereka, yaitu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Orang-orang Samiri (suatu sekte dari Yahudi) tidak beriman kepada seorang nabi pun sesudah Yusya’, pengganti (khalifah) Nabi Musa ibnu Imran.
Orang-orang Majusi —menurut suatu pendapat— pada mulanya beriman kepada seorang nabi mereka yang dikenal dengan nama Zaradesy (Zoroaster), kemudian mereka kafir kepada syariatnya, maka nabi mereka diangkat oleh Allah dari kalangan mereka.
Makna yang ‘dimaksud ialah ‘barang siapa yang kafir kepada seseorang dari kalangan para nabi, berarti ia kafir kepada semua nabi’ Karena sesungguhnya diwajibkan bagi kita beriman kepada setiap nabi yang diutus oleh Allah kepada penduduk bumi ini. Barang siapa yang mengingkari kenabiannya karena dengki atau fanatisme atau kecenderungan belaka, berarti jelas imannya kepada nabi yang ia percayai bukanlah berdasarkan iman yang diakui oleh syariat, melainkan hanya semata-mata karena maksud tertentu, hawa nafsu, dan fanatisme. Karena itulah disebutkan oleh Allah dalam ayat ini melalui firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.
Allah menyebut mereka dengan nama orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.
…dan bermaksud memperbedakan antara Allah dan rasul-rasul-Nya.
Yakni dalam hal iman.
…dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian (dari rasul-rasul itu), dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain),”serta bermaksud (dengan perkataan itu), mengambil jalan (lain) di antara yang demikian (iman dan kafir).
Artinya, mereka hendak membuat jalan tersendiri antara iman dan kafir.
Di sini ada dua bagian yang telah Allah jelaskan masing-masing dari keduanya: Pertama, seorang yang beriman kepada Allah, kepada seluruh rasulNya dan kitab-kitabNya, dan kedua, seorang yang kafir kepada itu semua. Maka tersisa orang yang ketiga yaitu orang yang mengaku bahwa ia beriman kepada sebagian rasul dan tidak kepada sebagian lainnya, dan bahwa hal ini adalah jalan yang akan menyelamatkannya dari siksaan Allah. Sesungguhnya hal itu tidak lain hanyalah angan-angan belaka, sesungguhnya orang-orang itu menghendaki pemisahan antara Allah dan rasul-rasulNya. Sesungguhnya barangsiapa yang berwali kepada Allah secara sungguh-sungguh, niscaya ia akan berwali juga kepada seluruh rasul-rasulNya, karena hal itu merupakan kesempurnaan perwalian, dan barangsiapa yang memusuhi salah satu dari rasul-rasulNya, sesungguhnya ia telah memusuhi Allah dan memusuhi seluruh rasul-rasulNya, sebagaimana Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
مَنْ كانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكافِرِين
“Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 98).
Demikian juga halnya orang yang kafir terhadap seorang rasul sesungguhnya ia telah kafir kepada seluruh rasul, bahkan kepada rasul yang ia mengaku bahwa ia beriman kepadanya.
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasulrasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, seperti orang-orang yahudi dan orang-orang nasrani, dengan mengatakan, kami beriman kepada sebagian, yakni beriman kepada nabi musa atau nabi isa, dan kami mengingkari sebagian yang lain, tidak beriman kepada nabi Muhammad, serta dengan ucapannya itu mereka bermaksud mengambil jalan tengah antara iman atau ingkar, merekalah, yaitu orang-orang yang beriman kepada sebagian rasul-rasul Allah dan ingkar kepada sebagian rasul-rasul yang lain, orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan sesuai dengan perbuatannyasesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasulrasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, seperti orang-orang yahudi dan orang-orang nasrani, dengan mengatakan, kami beriman kepada sebagian, yakni beriman kepada nabi musa atau nabi isa, dan kami mengingkari sebagian yang lain, tidak beriman kepada nabi Muhammad, serta dengan ucapannya itu mereka bermaksud mengambil jalan tengah antara iman atau ingkar, merekalah, yaitu orang-orang yang beriman kepada sebagian rasul-rasul Allah dan ingkar kepada sebagian rasul-rasul yang lain, orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan sesuai dengan perbuatannya.
An-Nisa Ayat 150 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 150, Makna An-Nisa Ayat 150, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 150, An-Nisa Ayat 150 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 150
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)