{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 122.
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا ۚ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا ﴿١٢٢﴾
wallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti sanudkhiluhum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, wa’dallāhi ḥaqqā, wa man aṣdaqu minallāhi qīlā
QS. An-Nisa [4] : 122
Dan orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?
Orang-orang yang imannya kepada Allah benar dan mengiringi iman mereka dengan amal shalih, maka Allah akan memasukkan mereka dengan karunia-Nya ke dalam surga yang mengalir dibawah pohon-pohon dan istana-istananya sungai-sungai, mereka tinggal selamanya didalamnya sebagai sebuah janji dari Allah yang tidak menyelisihi janji. Tidak ada yang lebih benar perkataan dan janjinya daripada Allah.
Yaitu hati mereka percaya dan semua anggota tubuh mereka mengamalkan semua yang diperintahkan kepada mereka berupa kebaikan-kebaikan, dan meninggalkan semua perkara mungkar yang dilarang mereka mengerjakannya.
…kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.
Maksudnya, mereka dapat mengalirkannya menurut apa yang mereka kehendaki dan di mana pun mereka kehendaki.
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Yakni tidak akan hilang kenikmatan itu dan tidak akan pindah darinya.
Allah telah membuat suatu janji yang benar.
Artinya, hal ini merupakan janji Allah, dan janji Allah itu sudah di-maklumi pasti nyata dan pasti terjadinya. Karena itulah maka dalam firman ini ungkapan diperkuat dengan memakai masdar untuk menunjukkan kepastian dari berita, yaitu firman-Nya, “Haqqan.”
Selanjutnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?
Dengan kata lain, tidak ada seorang pun yang lebih benar perkataannya daripada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Yang dimaksud dengan lebih benar ialah lebih baik, tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Rabb selain Dia.
Tersebutlah bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bila dalam khotbahnya selalu mengucapkan kalimat berikut:
Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah firman Allah, dan sebaik-baik hidayah ialah hidayah Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Dan seburuk-buruk perkara ialah hal-hal yang baru, dan setiap hal yang baru itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu adalah sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka.
Maksudnya, آمَنُوا “yang beriman” kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, Hari Akhir dan takdirNya yang baik maupun yang buruk sesuai dengan yang diperintahkan, yaitu berilmu, membenarkan, dan mengikrarkan, وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ “dan mengerjakan amalan shalih” yang bersumber dari keimanan tersebut. Ini mencakup seluruh perkara yang diperintahkan, baik wajib maupun sunnah, atas hati, lisan dan bagian-bagian tubuh lainnya, setiap perkara itu menyimpan pahala yang akan diperoleh menurut kondisi, kedudukan, dan penyempurnaan keimanan dan amal shalih, dan (nilai kebaikan) akan luput dari dirinya sesuai dengan kadar kekurangan yang terjadi pada keimanan dan amal tersebut, dan itu tergantung kepada apa yang telah diketahui dari hikmah Allah جَلَّ جَلالُهُ dan rahmatNya. Demikian juga janjiNya yang benar yang dapat diketahui dari penelaahan Kitabullah maupun sunnah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan pahala yang diperoleh dari hal tersebut dalam FirmanNya,
سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ “Kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya,” di dalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terbersit dalam benak seorang manusia pun, berupa berbagai macam makanan dan minuman yang lezat, pemandangan-peman-dangan yang indah nan menakjubkan, istri-istri yang cantik, istana dan kamar-kamar yang terhias mewah, pepohonan yang rindang, buah-buahan yang mengagumkan, suara-suara yang merdu, kenikmatan-kenikmatan yang dalam, saling mengunjungi antara saudara, saling membicarakan kenikmatan yang mereka peroleh di dalam surga, dan yang paling tertinggi dari itu semua dan paling mulia, adalah keridhaan Allah جَلَّ جَلالُهُ kepada mereka, kenikmatan ruh berdekatan denganNya, mata melihat kepadaNya, telinga mendengar Firman-firmanNya yang akan melupakan mereka akan kenikmatan-kenikmatan yang mereka rasakan di surga. Sekiranya bukan karena keteguhan dari Allah جَلَّ جَلالُهُ buat mereka, niscaya mereka akan melayang dan meninggal karena kegirangan dan kebahagiaan, maka demi Allah جَلَّ جَلالُهُ, betapa manisnya kenikmatan itu! Betapa tingginya apa yang diberikan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang Mahamulia kepada mereka! Apa yang mereka peroleh berupa segala kebaikan dan kebahagiaan tidak mampu digambarkan oleh seorang pun, dan sebagai pelengkap dan penyempurna dari itu semua adalah keabadian dan kekekalan berada dalam kediaman-kediaman yang tinggi tersebut.
Karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا”Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah جَلَّ جَلالُهُ telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah جَلَّ جَلالُهُ?” Maka benarlah Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang Mahaagung, di mana FirmanNya mencapai tingkatan tertinggi dalam kebenaran, karena itulah tatkala FirmanNya adalah benar, kabarNya adalah benar, maka apa pun yang ditunjukkan dari Firman dan kabarNya itu adalah sesuai, terkandung, dan terarah, setiap dari hal itu menjadi maksud dari Kalamullah, demikian juga kalam Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, karena beliau tidaklah mengabarkan kecuali dengan perintahNya dan beliau tidak berkata kecuali dari wahyu Allah جَلَّ جَلالُهُ.
Beberapa ayat sebelumnya menggambarkan bahwa orang-orang yang mengikuti langkah-langkah setan akan ditempatkan oleh Allah kelak di neraka jahanam. Sebaliknya, pada ayat ini Allah menggambarkan balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Dan orang yang beriman dengan keimanan yang benar dan mengerjakan amal kebajikan sesuai dengan tuntunan agama, kelak di hari akhirat nanti akan kami masukkan ke dalam surga sebagai balasan atas kepatuhan dan ketaatan mereka terhadap tuntunan Allah dan rasul-Nya, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan segala hal yang menjadi janji Allah itu benar dan pasti sesuai dengan kenyataan karena yang menjanjikan itu adalah Allah yang mahabenar perkataan-Nya. Dan siapakah yang lebih benar dan pasti perkataannya daripada Allah’ tidak ada satu punpahala yang Allah janjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh itu, bukanlah angan-anganmu yang kosong, wahai kaum musyrik atau kaum muslim yang belum memahami dan menghayati agama dengan benar, dan bukan pula angan-angan ahli kitab dari golongan yahudi dan nasrani, tetapi dicapai berkat karunia Allah yang dibagi-bagikan karena keberimanan dan amal saleh. Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, cepat atau lambat, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong yang dapat melindunginya dari azab Allah selain Allah.
An-Nisa Ayat 122 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 122, Makna An-Nisa Ayat 122, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 122, An-Nisa Ayat 122 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 122
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)