{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 84.
فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفْسَكَ ۚ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ وَاللَّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنْكِيلًا ﴿٨٤﴾
fa qātil fī sabīlillāh, lā tukallafu illā nafsaka wa ḥarriḍil-mu`minīn, ‘asallāhu ay yakuffa ba`sallażīna kafarụ, wallāhu asyaddu ba`saw wa asyaddu tangkīlā
QS. An-Nisa [4] : 84
Maka berperanglah engkau (Muhammad) di jalan Allah, engkau tidaklah dibebani melainkan atas dirimu sendiri. Kobarkanlah (semangat) orang-orang beriman (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak (mematahkan) serangan orang-orang yang kafir itu. Allah sangat besar kekuatan(-Nya) dan sangat keras siksaan(-Nya).
Berjihadlah wahai Nabi di jalan Allah demi meninggikan kalimat Allah. Perbuatan orang lain tidak harus kamu pikul dan kamu tanggung. Doronglah orang-orang mukmin untuk berjihad dan berperang, buatlah mereka senang kepadanya semoga Allah melindungi kalian dengan mereka dan denganmu dari siksaan orang-orang kafir dan tekanan mereka. Allah lebih keras kekuatan-Nya dan lebih kuat hukuman-Nya atas orang-orang kafir.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada hamba dan Rasul-Nya (yaitu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) untuk ikut terjun ke dalam kancah peperangan, berjihad di jalan Allah. Barang siapa yang menolak, tidak ikut berperang, maka tiada paksaan atas dirinya untuk mengikuti peperangan. Karena itulah disebutkan di dalam firman-Nya:
tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajibanmu sendiri.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Anir ibnu Nabih, telah menceritakan kepada kami Hakkam, telah menceritakan kepada kami Al-Jarrah Al-Kindi, dari Abu Ishaq yang menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada Al-Barra ibnu Azib tentang seorang lelaki yang menghadapi musuh sebanyak seratus orang, tetapi ia tetap berperang melawan mereka, yang pada akhirnya dia termasuk orang yang disebut di dalam firman-Nya: dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri ke dalam kebinasaan. (Al Baqarah:195) Maka Al-Barra ibnu Azib menjawab bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman pula kepada Nabi-Nya, yaitu:
Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat orang-orang mukmin (untuk berperang).
Dengan kata Lain, lelaki tersebut tidak termasuk ke dalam larangan yang disebutkan ayat di atas.
Imam Ahmad meriwayatkannya melalui Sulaiman ibnu Daud, dari Abu Bakar ibnu Ayyasy, dari Abu Ishaq yang menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada Al-Barra mengenai seorang lelaki yang maju sendirian melawan orang-orang musyrik yang jumlahnya banyak, apakah dia termasuk orang yang menjatuhkan dirinya ke dalam kebinasaan? Al-Barra menjawabnya tidak, karena sesungguhnya Allah mengutus Rasul-Nya dan berfirman kepadanya:
Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri.
esungguhnya hal yang kamu sebutkan hanyalah menyangkut masalah nafkah.
Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih melalui jalur Abu Bakar ibnu Ayyasy dan Ali ibnu Abu Saleh, dari Abu Ishaq, dari Al-Barra dengan lafaz yang sama.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kobarkanlah semangat orang-orang mukmin (untuk berperang).
Artinya, bangkitkanlah semangat untuk berperang, kobarkanlah semangat mereka, dan tanamkanlah keberanian mereka untuk berperang. Seperti yang beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ katakan kepada para sahabatnya dalam Perang Badar ketika beliau sedang merapikan saf mereka:
Bangkitlah kalian menuju surga yang luasnya seluas bumi dan langit!
Banyak hadis yang diriwayatkan mengenai masalah ini, yaitu anjuran berperang di jalan Allah, antara lain ialah apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui sahabat Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan puasa bulan Ramadan, maka sudah semestinya bagi Allah memasukkannya ke dalam surga, baik ia hijrah di jalan Allah ataupun tetap tinggal di tempat kelahirannya. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus derajat (tingkatan) yang telah disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang berjihad dijalan Allah, jarak antara tiap-tiap dua derajat sama dengan jarak antara langit dan bumi. Apabila kalian memohon kepada Allah, mintalah kepadanya surga Firdaus, karena sesungguhnya surga Firdaus adalah tengah-tengah surga dan surga yang paling tinggi. Di atasnya terdapat Arasy Tuhan Yang Maha Pemurah, dan dari surga Firdaus mengalirlah semua sungai surga.
Diriwayatkan hal yang semisal melalui hadis Ubadah, Mu’az, dan Abu Darda.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Hai Abu Sa’id, barang siapa yang rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Rasul dan Nabi (panutannya), maka pastilah ia masuk surga. Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa mendengar hal itu Abu Sa’id merasa takjub, lalu bertanya, “Ulangilah lagi kepadaku, wahai Rasulullah.” Abu Sa’id mengucapkan demikian sebanyak tiga kali, kemudian baru Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda lagi: Dan yang lainnya lagi menyebabkan Allah mengangkat seorang hamba karenanya seratus derajat (tingkatan) di dalam surga, jarak antara tiap-tiap dua derajat sama dengan jarak antara langit dan bumi. Abu Sa’id Al-Khudri bertanya, “Wahai Rasulullah, amalan apakah itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Berjihad di jalan Allah.
Hadis riwayat Imam Muslim.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu.
Yaitu berkat upayamu dalam mengobarkan semangat mereka untuk berjihad, maka bangkitlah semangat mereka untuk melawan musuh-musuh mereka, membela negeri Islam dan para pemeluknya, serta berjuang melawan mereka dengan penuh keteguhan dan kesabaran.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan-(Nya).
Artinya, Dia berkuasa terhadap mereka di dunia dan di akhirat. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:
Demikianlah, apabila Allah menghendaki, niscaya Allah akan membinasakan mereka, tetapi Allah hendak menguji sebagian kalian dengan sebagian yang lain. (Muhammad:4), hingga akhir ayat.
Kondisi ini adalah kondisi terbaik bagi seorang hamba, yaitu ia berjuang dalam dirinya untuk melaksanakan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ berupa jihad ataupun lainnya, dan ia juga mendorong orang lain kepada hal tersebut, terkadang seorang hamba tidak berada pada kedua kondisi itu atau hanya berada pada salah satunya, oleh karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman kepada RasulNya, فَقَاتِلْ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفْسَكَ “Maka berperanglah kamu pada jalan Allah جَلَّ جَلالُهُ, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri,” maksudnya, tidak ada kemampuan bagimu terhadap selain dirimu, maka tidaklah kamu dibebankan dengan perbuatan orang lain, وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ “dan kobarkanlah semangat para Mukmin (untuk berperang),” yakni, untuk berjihad, hal ini mencakup segala hal yang mampu mengobarkan semangat kaum Mukminin dan kekuatan hati mereka, berupa tindakan memperkuat (lahir dan batin) mereka, mengabarkan tentang kelemahan musuh dan kegagalan mereka dan tentang janji yang akan diberikan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ bagi orang-orang yang berjihad berupa pahala, dan hal yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak ikut dalam peperangan berupa siksaan, hal ini dan yang semacamnya termasuk dari tindakan mengobarkan semangat untuk berjihad.
عَسَى اللَّهُ أَنْ يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا “Mudah-mudahan Allah جَلَّ جَلالُهُ menolak serangan orang-orang yang kafir itu,” yaitu dengan berperangnya kalian di jalan Allah جَلَّ جَلالُهُ dan pengobaran semangat dari sebagian kalian kepada sebagian lainnya, وَاللَّهُ أَشَدُّ بَأْسًا “dan Allah جَلَّ جَلالُهُ amat besar kekuatanNya” yaitu kemampuan dan kemuliaanNya, وَأَشَدُّ تَنْكِيْلًا “dan amat keras siksaan(Nya)” terhadap seorang pelaku dosa pada dirinya sendiri, dan siksaanNya terhadap selain dirinya. Sekiranya Allah جَلَّ جَلالُهُ menghendaki, niscaya Allah جَلَّ جَلالُهُ akan mengalahkan kaum kafir dengan kekuatanNya, dan tidak akan menyisakan mereka sedikit pun juga, akan tetapi di antara hikmahNya adalah Allah جَلَّ جَلالُهُ menguji sebagian hamba-hambaNya dengan sebagian lainnya, agar jihad itu terlaksana, dan agar tumbuh keimanan yang berguna yaitu keimanan atas dasar pilihan dan bukan keimanan paksaan atau tekanan yang tidak berguna sama sekali.
Maka berperanglah engkau, nabi Muhammad dan kaum muslim, di jalan Allah untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, dan ingatlah bahwa engkau tidaklah dibebani melainkan atas kewajiban yang diletakkan pada dirimu sendiri. Kobarkanlah semangat orang-orang beriman untuk berperang di jalan Allah. Mudah-Mudahan Allah menolak dengan cara mematahkan serangan orang-orang yang kafir itu. Allah sangat besar kekuatan-Nya untuk mengalahkan para penentang agama Allah itu dan sangat keras siksaan-Nya bagi kedurhakaan orang-orang munafik itubarang siapa memberi pertolongan, kapan pun dan di mana pun, dengan sebuah pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian pahala dari pahala orang yang mengerjakan-Nya. Dan barang siapa memberi pertolongan dengan sebuah pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dosa dari dosa orang yang mengerjakannya. Allah mahakuasa atas segala sesuatu.
An-Nisa Ayat 84 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 84, Makna An-Nisa Ayat 84, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 84, An-Nisa Ayat 84 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 84
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)