{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 149.
إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا ﴿١٤٩﴾
in tubdụ khairan au tukhfụhu au ta’fụ ‘an sū`in fa innallāha kāna ‘afuwwang qadīrā
QS. An-Nisa [4] : 149
Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf, Mahakuasa.
Allah mengajak memaafkan dan membuka jalan kepadanya dengan menyatakan bahwa seorang mukmin mempunyai dua pilihan, menampakkan kebaikan atau menyembunyikannya. Demikian pula saat terjadi tindakan yang tidak baik kepadanya, dia mempunyai dua pilihan, menyebutkannya dalam kondisi menuntut keadilan atau memaafkan dan yang kedua ini lebih utama, karena di antara sifat-sifat orang mukmin adalah memaafkan sekalipun dia mampu untuk membalas.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Jika kalian melahirkan suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Mahakuasa.
Jika kalian, hai manusia, menampakkan kebaikan atau menyembunyikannya atau memaafkan orang yang berbuat kesalahan terhadap diri kalian, sesungguhnya hal tersebut termasuk amal taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dan Dia akan memberi kalian pahala yang berlimpah. Karena sesungguhnya termasuk sifat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ialah memberi maaf kepada hamba-hamba-Nya, padahal Dia berkuasa menghukum mereka. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
…maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Mahakuasa.
Di dalam sebuah asar disebutkan bahwa para malaikat penyangga Arasy selalu bertasbih menyucikan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Sebagian dari mereka mengatakan dalam tasbihnya, “Mahasuci Engkau, sifat Penyantun-Mu melebihi sifat Ilmu-Mu.” Sebagian yang lain mengatakan, “Mahasuci Engkau, sifat Pemaaf-Mu melebihi Kekuasaan-Mu.”
Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan seperti berikut:
Harta benda tidaklah berkurang karena sedekah, dan tidak sekali-kali Allah menambahkan kepada seorang hamba karena maafnya melainkan keagungan, dan barang siapa yang rendah diri karena Allah, niscaya Allah mengangkat tinggi kedudukannya.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ “Jika kamu menampakkan suatu kebaikan atau menyembunyikannya,” ini mencakup segala kebaikan, perkataan, maupun perbuatan, lahir maupun batin dan berupa wajib maupun sunnah, أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ “atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain),” maksudnya, dari seorang yang telah berbuat buruk pada tubuh, harta, dan kehormatan kalian, maka maafkanlah kesalahannya tersebut. Karena balasan itu sesuai dengan perbuatan. Barangsiapa yang memaafkan karena Allah, niscaya Allah akan memaafkannya, dan barangsiapa yang berbuat baik, niscaya Allah akan berbuat baik kepadanya. Karena itulah Allah berfirman, فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا “Maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Mahakuasa,” maksudnya, Allah memaafkan segala ketergelinciran hamba-hambaNya dan dosa-dosa mereka yang besar. Allah menutup kekurangan mereka kemudian memperlakukan mereka dengan maaf yang penuh yang bersumber dari kekuatanNya.
Ayat ini mengandung arahan untuk mendalami makna nama-nama Allah dan sifat-sifatNya, dan bahwa penciptaan dan perintahNya itu berawal dari padanya, dan ia adalah tuntutannya, karena itulah ketetapan hukum-hukum tersebut dikaitkan dengan nama-nama Allah yang baik sebagaimana yang terjadi pada ayat ini. Tatkala Allah menyebutkan perbuatan baik dan memaafkan orang yang bersalah, Allah merangkaikan (FirmanNya) dengan mengarahkan kita untuk mengetahui nama-namaNya, dan bahwa hal itu akan mencukupi kita dari penyebutan pahalanya yang khusus.
Jika kamu menyatakan suatu kebajikan sehingga diketahui orang lain, atau menyembunyikannya sehingga tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, atau memaafkan sesuatu kesalahan orang lain padahal engkau mampu membalasnya, maka sungguh Allah akan memaafkan kesalahan kamu, sebab dia maha pemaaf, mahakuasasesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasulrasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, seperti orang-orang yahudi dan orang-orang nasrani, dengan mengatakan, kami beriman kepada sebagian, yakni beriman kepada nabi musa atau nabi isa, dan kami mengingkari sebagian yang lain, tidak beriman kepada nabi Muhammad, serta dengan ucapannya itu mereka bermaksud mengambil jalan tengah antara iman atau ingkar, merekalah, yaitu orang-orang yang beriman kepada sebagian rasul-rasul Allah dan ingkar kepada sebagian rasul-rasul yang lain, orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan sesuai dengan perbuatannya.
An-Nisa Ayat 149 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 149, Makna An-Nisa Ayat 149, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 149, An-Nisa Ayat 149 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 149
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)