{39} Az-Zumar / الزمر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فصلت / Fussilat {41} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ghafir غافر (Yang Maha Pengampun) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 40 Tafsir ayat Ke 35.
الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ ۖ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ آمَنُوا ۚ كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ ﴿٣٥﴾
allażīna yujādilụna fī āyātillāhi bigairi sulṭānin atāhum, kabura maqtan ‘indallāhi wa ‘indallażīna āmanụ, każālika yaṭba’ullāhu ‘alā kulli qalbi mutakabbirin jabbār
QS. Ghafir [40] : 35
(yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Sangat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang.
Dan orang-orang yang mendebat ayat-ayat Allah dan hujjah-hujjah-Nya untuk menolaknya tanpa menyodorkan hujjah-hujjah yang bisa diterima, perdebatan tersebut benar-benar besar dosanya, sehingga ia bisa mendatangkan murka Allah dan orang-orang yang beriman, sebagaimana Allah menetapkan kesesatan dan menghalang-halangi hati orang-orang yang mendebat itu dari hidayah. Allah juga menutup hati orang-orang yang menyombongkan diri sehingga menolak mentauhidkan-Nya dan menaati-Nya, angkuh dengan banyak melakukan kezaliman dan pelanggaran.
Dalam firman selanjutnya disebutkan:
(yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. (Al-Mu’min: 35)
Yaitu orang-orang yang menolak kebenaran dengan kebatilan, dan membantah bukti-bukti tanpa dalil dan alasan dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Maka sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sangat benci terhadap orang yang berperilaku demikian. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. (Al-Mu’min: 35)
Maksudnya, orang-orang yang beriman pun membenci orang-orang yang sifatnya demikian. Karena sesungguhnya orang yang bersifat demikian mata hatinya telah dikunci oleh Allah, sehingga ia sesudah itu tidak lagi dapat mengenal kebaikan dan tidak lagi mengingkari kemungkaran. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang sombong. (Al-Mu’min: 35) ‘
Yakni tidak mau mengikuti perkara yang hak karena merasa besar diri.
lagi sewenang-wenang. (Al-Mu’min: 35)
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan dari Ikrimah, juga dari Asy-Sya’bi; keduanya mengatakan bahwa seorang manusia itu belum dinamakan sebagai seorang yang berlaku sewenang-wenang sebelum ia membunuh dua orang (tanpa alasan yang dibenarkan).
Abu Imran Al-Juni dan Qatadah mengatakan bahwa pertanda orang-orang yang berlaku sewenang-wenang itu ialah suka membunuh tanpa alasan yang hak; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Kemudian Allah menyebutkan sifat orang yang melampaui batas lagi pendusta, seraya berfirman, الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ “Orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah” yang menjelaskan kebenaran dari kebatilan, yang karena sangat jelasnya ayat-ayat itu hingga laksana mentari bagi pandangan mata. Mereka memperdebatkannya sekalipun ayat-ayat itu sudah sangat jelas sekali, agar mereka bisa menolak dan membatalkannya, بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ “tanpa alasan yang sampai kepada mereka.” Maksudnya, tanpa argumen dan alasan yang benar.
Ini adalah karakter pokok setiap orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah. Sebab, mustahil ia akan bisa berdebat berdasarkan argumen (dalil yang benar), sebab kebenaran itu tidak bisa ditentang oleh siapa pun. Maka ia sama sekali tidak mungkin menolak (menentang)nya dengan dalil syar’i atau dalil aqli.
كَبُرَ “Amat besar” ucapan yang mengandung penolakan terhadap kebenaran dengan batil itu, dan merupakanمَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ آمَنُوا “kemurkaan di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman.” Jadi, Allah sangat murka terhadap pengucapnya, sebab ucapannya mengandung pendustaan terhadap kebenaran dan membenarkan kebatilan serta menisbatkannya kepada Allah. Ini semua adalah perkara-perkara yang membuat Allah sangat murka kepadanya dan kepada siapa saja yang berkarakterkan demikian. Dan demikian pula hamba-hambaNya yang beriman sangat membenci perbuatan tersebut dengan sebenci-bencinya, sejalan dengan Tuhan mereka. Mereka adalah manusia-manusia pilihan Allah جَلَّ جَلالُهُ. Dan kebencian mereka adalah bukti atas kekejian orang yang mereka benci.
كَذَلِكَ “Demikianlah” sebagaimana Allah mengunci mati hati keluarga Fir’aun, maka يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ “Allah mengunci mati setiap hati orang yang sombong dan sewenang-wenang,” yang menyombongkan diri terhadap kebenaran dengan menolaknya dan terhadap manusia dengan meremehkan mereka; sewenang-wenang dengan banyak berbuat zhalim dan jahat.
Yaitu orang-orang yang selalu memperdebatkan kebenaran ayat-ayat Allah yang sudah sangat jelas kebenarannya itu tanpa alasan dan bukti-bukti yang kuat dan nyata yang sampai kepada mereka. Sangat besar kemurkaan bagi mereka di sisi Allah dan juga di sisi orang-orang yang ber-iman. Demikianlah Allah mengunci mati hati setiap orang yang sombong dan juga mengunci mati hati setiap orang yang berlaku sewenang-wenang. 36. Dan fir’aun berkata kepada salah seorang menterinya bernama haman, ‘wahai haman! buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi yang dapat terlihat oleh semua orang dan agar aku dapat naik sampai ke pintu-pintu langit.
Ghafir Ayat 35 Arab-Latin, Terjemah Arti Ghafir Ayat 35, Makna Ghafir Ayat 35, Terjemahan Tafsir Ghafir Ayat 35, Ghafir Ayat 35 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ghafir Ayat 35
Tafsir Surat Ghafir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)