{43} Az-Zukhruf / الزخرف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الجاثية / Al-Jatsiyah {45} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ad-Dukhan الدخان (Kabut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 44 Tafsir ayat Ke 24.
وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًا ۖ إِنَّهُمْ جُنْدٌ مُغْرَقُونَ ﴿٢٤﴾
watrukil-baḥra rahwā, innahum jundum mugraqụn
QS. Ad-Dukhan [44] : 24
dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka, bala tentara yang akan ditenggelamkan.”
Tinggalkanlah laut sebagaimana keadaannya semula ketika kamu menapakinya dalam keadaan tenang dan tidak terguncang. Sesungguhnya Fir‘aun dan balatentaranya ditenggelamkan di laut.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan. (Ad-Dukhan: 24)
demikian itu karena ketika Musa telah membawa Bani Israil menyeberangi laut itu, maka ia bermaksud memukulkan tongkatnya lagi ke laut itu, agar laut kembali tertutup oleh airnya seperti semula, sehingga menjadi penghalang antara mereka dan Fir’aun beserta pasukannya, karenanya Fir’aun tidak dapat mengejar mereka. Maka Allah memerintahkan kepada Musa a.s. agar membiarkan laut itu tetap kering, dan menyampaikan berita gembira kepada Musa bahwa mereka adalah pasukan yang akan ditenggelamkan di dalam laut itu (bila telah masuk semuanya). Dan sesungguhnya Musa tidak usah takut tersusul dan tidak usah takut tenggelam.
Ibnu Abbas r.a. mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. (Ad-Dukhan: 24) yakni seperti itu dan berjalanlah terus kamu.
Mujahid mengatakan bahwa rahwan artinya jalan yang kering seperti keadaan saat dipukul oleh Musa dengan tongkatnya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Janganlah kamu perintahkan laut supaya menutup sebelum orang yang terakhir dari pasukan Fir’aun masuk ke dalamnya.”
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah, Ar-Rabi’ ibnu Anas Ad-Dahhak, Qatadah, Ibnu Zaid, Ka’bul Ahbar, Sammak ibnu Harb, serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Tafsir Ayat:
وَاتْرُكِ الْبَحْرَ رَهْوًا “Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah,” yaitu seperti kondisinya. Hal itu karena ketika Musa dan Bani Israil pergi di malam hari sebagaimana diperintahkan Allah جَلَّ جَلالُهُ dan diikuti oleh Fir’aun, Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan Nabi Musa ‘alaihissalam untuk memukul laut kemudian berubah menjadi dua belas jalan. Air laut yang ada di sela-sela jalan itu seperti gunung besar. Musa dan kaumnya pun melintas. Ketika mereka keluar dari laut, Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan Nabi Musa ‘alaihissalam untuk membiarkannya tetap terbelah agar dilintasi oleh Fir’aun dan bala tentaranya, إِنَّهُمْ جُنْدٌ مُغْرَقُونَ “sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan.” Ketika seluruh kaum Nabi Musa ‘alaihissalam keluar dari air dan kaum Fir’aun masuk, Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan Nabi Musa ‘alaihissalam untuk memukul ke arah mereka dan mereka semua tenggelam dan meninggalkan semua kenikmatan dunia. Allah جَلَّ جَلالُهُ menjadikan Bani Israil yang pernah diperbudak oleh mereka sebagai yang mewarisi mereka.
23-24. Allah menyambut permohonan nabi musa dengan berfirman kepadanya, ‘karena itu berjalanlah pada malam hari dengan hamba-hamba-ku, sesungguhnya kamu, wahai musa dan pengikut-pengikutmu, akan di ikuti, yakni di kejar oleh fir’aun dan bala tentaranya, dan jika kamu semua nanti sampai di laut merah, maka pukulkanlah tongkatmu, dan laut akan terbelah, lalu menyeberanglah kamu semua. Bila kamu telah tiba di pantai, biarkanlah laut itu tetap terbelah sehingga fir’aun dan bala tentaranya berusaha menyeberangi laut itu. Sesungguhnya mereka, yakni fir’aun dan pengikut-pengikutnya adalah bala tentara yang akan di tenggelamkan ketika mereka berada di tengah-tengah laut itu. ’25-27. Setelah mereka ditenggelamkan dan semuanya mati, maka Allah menjelaskan bahwa betapa banyak taman-taman yang indah lagi menawan dan mata air mata air yang mengalir yang mereka tinggalkan, juga kebun-kebun yang beraneka ragam dan macamnya serta tempat-tempat kediaman yang nyaman, menyenangkan, dan indah, dan kesenangan-kesenangan hidup yang berlimpah yang mereka semua adalah penikmatnya sebelum peristiwa penenggelaman itu terjadi.
Ad-Dukhan Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti Ad-Dukhan Ayat 24, Makna Ad-Dukhan Ayat 24, Terjemahan Tafsir Ad-Dukhan Ayat 24, Ad-Dukhan Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ad-Dukhan Ayat 24
Tafsir Surat Ad-Dukhan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)