{51} Adh-Dhariyat / الذاريات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النجم / An-Najm {53} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Thur الطور (Bukit) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 52 Tafsir ayat Ke 49.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ ﴿٤٩﴾
wa minal-laili fa sabbiḥ-hu wa idbāran-nujụm
QS. At-Thur [52] : 49
dan pada sebagian malam bertasbihlah kepada-Nya dan (juga) pada waktu terbenamnya bintang-bintang (pada waktu fajar).
Wahai Rasul, bersabarlah atas ketetapan dan perintah Tuhanmu yang dibebankan kepadamu dari risalah-Nya, dan apa yang akan kamu dapati dari perlakuan kaummu yang menyakitkan. Sesungguhnya engkau berada dalam penglihatan dan pengawasan Kami. Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika engkau mendirikan shalat, dan ketika engkau bangun dari tidur. Di waktu malam bertasbihlah dengan memuji-Nya dan muliakanlah Dia, dan dirikanlah shalat. Lakukanlah hal itu setiap engkau melaksanakan shalat subuh ketika terbenamnya bintang-bintang. Ayat ini menjelaskan tentang sifat dua mata yang dimiliki Allah dengan makna yang layak bagi-Nya, tidak bermaksud untuk menyerupakan bentuk dzat-Nya. Mahasuci Allah dan Maha Terpujilah Dia, sebagaimana telah menjelaskan hal itu di dalam sunnah, dan telah disepakati oleh umat terdahulu. Ungkapan tersebut diungkapkan dengan maksud hanya untuk memuliakan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari. (Ath-Thur: 49)
Yakni berzikirlah dan sembahlah Dia melalui bacaan Al-Qur’an dan salat di tengah malam. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan pada sebagian malam hari salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Al-Isra: 79)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan di waktu terbenamnya bintang-bintang (di waktu fajar). (Ath-Thur: 49)
Dalam hadis Ibnu Abbas r.a. telah disebutkan bahwa salat yang dimaksud ada dua rakaat yang dikerjakan sebelum salat Subuh, karena sesungguhnya kedua rakaat tersebut dianjurkan untuk dilakukan seiring dengan terbenamnya bintang-bintang.
Ibnu Sailan telah meriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu’,
“Janganlah kamu meninggalkan kedua rakaat salat sunat tersebut sekalipun kamu dikejar oleh pasukan berkuda.” Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud.
Dan sehubungan dengan hadis ini ada yang diriwayatkan dari sebagian murid Imam Ahmad yang mengatakan bahwa kedua rakaat itu wajib, tetapi riwayat tersebut daif, karena ada hadis yang mengatakan:
“Salat lima waktu untuk sehari semalamnya.” Ditanyakan, “Apakah ada salat lain yang diwajibkan atas diriku?” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Tidak ada, terkecuali jika engkau mengerjakan salat tambahan (sunat).”
Telah dibuktikan melalui kitab Sahihain, dari Siti Aisyah r.a. suatu hadis yang menyebutkan bahwa Aisyah r.a. pernah mengatakan, “Tiada suatu salat sunat pun yang lebih giat dilakukan oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ selain dari salat sunat subuh.” Di dalam hadis Imam Muslim disebutkan:
Dua rakaat (sunat subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.
48-49. Ketika Allah menjelaskan berbagai hujjah dan bukti atas kebatilan perkataan orang-orang yang mendustakan, Allah memerintah RasulNya agar tidak bersedih hati terhadap mereka dan agar tetap bersabar terhadap ketentuan RabbNya, baik yang bersifat qadari maupun syar’i dengan selalu menetapi dan istiqamah di atas ketentuan Allah, Allah menjanjikan RasulNya diberi pengawasan melalui FirmanNya, “Maka sesungguhnya kamu berada dalam (pengawasan) Mata Kami,” yakni, berada dalam pengawasan, penjagaan, serta perhatian Kami terhadap urusanmu. Allah juga memerintahkannya agar menjadikan kesabaran sebagai penolong dengan berdzikir dan beribadah. Allah berfirman, “Dan bertasbihlah memuji RabbMu ketika engkau berdiri,” yakni ketika engkau bangun tidur. Dalam ayat ini terdapat perintah qiyamul lail, atau kemungkinan maknanya adalah ketika engkau berdiri untuk shalat lima waktu, berdasarkan Firman Allah, “Dan di waktu bintang-bintang terbenam (di waktu fajar),” artinya pada penghujung malam di kala waktu shalat fajar masuk. Wallahu a’lam.
Dan selain itu, pada sebagian malam, ketika kebanyakan orang tidur, dekatkanlah dirimu kepada Allah, bertasbihlah kepada-Nya, dan berzikir serta bertasbihlah pada waktu terbenamnya bintang-bintang pada waktu fajar. 1. Surah at-t’r diakhiri dengan perintah untuk bertasbih dan memuji Allah setiap saat, terutama pagi. Pada surah an-najm ini Allah memulai dengan bersumpah demi bintang. Demi bintang yang bertebaran di angkasa ketika hendak terbenam akibat terbitnya matahari di ufuk timur dengan sinarnya yang kuat.
At-Thur Ayat 49 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Thur Ayat 49, Makna At-Thur Ayat 49, Terjemahan Tafsir At-Thur Ayat 49, At-Thur Ayat 49 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Thur Ayat 49
Tafsir Surat At-Thur Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)