{3} Ali ‘Imran / آل عمران | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المائدة / Al-Maidah {5} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa النساء (Wanita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 4 Tafsir ayat Ke 56.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿٥٦﴾
innallażīna kafarụ bi`āyātinā saufa nuṣlīhim nārā, kullamā naḍijat julụduhum baddalnāhum julụdan gairahā liyażụqul-‘ażāb, innallāha kāna ‘azīzan ḥakīmā
QS. An-Nisa [4] : 56
Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha-perkasa, Mahabijaksana.
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, wahyu dalam kitab-Nya, bukti-bukti dan tanda-tanda kebesaran-Nya yang diturunkan oleh-Nya, Kami akan memasukkan mereka ke dalam api neraka dimana mereka akan merasakan panasnya. Setiap kali kulit mereka terbakar, Kami menggantinya dengan kulit lainnya agar siksa dan kepedihan mereka terus berlangsung. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, tidak ada sesuatu yang membangkang dari-Nya, Maha Bijaksana dalam pengaturan dan ketetapan-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal siksaan-Nya di dalam neraka Jahannam terhadap orang-orang yang ingkar kepada ayat-ayat-Nya dan kafir kepada rasul-rasul-Nya. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami. (An Nisaa:56), hingga akhir ayat.
Maksudnya, Kami akan masukkan mereka ke dalam neraka yang meliputi semua tubuh dan anggota mereka.
Kemudian Alah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal kekekalan siksa dan pembalasan yang mereka terima. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. (An Nisaa:56), hingga akhir ayat.
Menurut riwayat Al-A’masy, dari Ibnu Umar, apabila kulit mereka terbakar, maka kulit itu diganti lagi dengan kulit yang lain berwarna putih seperti kertas (kapas). Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abu Hatim.
Yahya ibnu Yazid Al-Hadrami mengatakan, telah sampai kepadanya sehubungan dengan makna ayat ini suatu penafsiran yang mengatakan bahwa dijadikan bagi orang kafir seratus macam kulit, di antara dua kulit ada sejenis siksaannya sendiri. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Husain Al-Ju’fi, dari Zaidah, dari Hisyam, dari Al-Hasan sehubungan dengan firman-Nya: Setiap kali kulit mereka hangus. (An Nisaa:56) Dalam waktu sehari kulit mereka terbakar hangus sebanyak tujuh puluh ribu kali.
Dalam sanad hadis ini sesudah Husain ditambahkan Fudail, dari Hisyam, dari Al-Hasan, sehubungan dengan firman-Nya: Setiap kali kulit mereka hangus. (An Nisaa:56) Dikatakan kepada mereka, “Kembalilah seperti semula!” Maka kulit mereka kembali seperti semula.
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah diriwayatkan dari Hisyam ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Yahya (yakni As-Sa’dani), telah menceritakan kepada kami Nafi’ maula Yusuf As-Sulami Al-Basri, dari Nafi’, dari Ibnu Umar yang menceritakan bahwa ada seorang lelaki membacakan ayat berikut di hadapan Khalifah Umar, yaitu firman-Nya: Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan yang lain. (An Nisaa:56) Maka Umar berkata, “Ulangi lagi bacaanmu untukku!” Lalu lelaki itu mengulangi bacaan ayat tersebut. Maka Mu’az ibnu Jabal berkata, “Aku mempunyai tafsir ayat ini, kulit mereka diganti seratus kali setiap saatnya.” Maka Umar berkata, “Hal yang sama pernah kudengar dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”
Ibnu Murdawaih meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Ahmad ibnu Ibrahim, dari Abdan ibnu Muhammad Al-Marwazi, dari Hisyam ibnu Ammar dengan lafaz yang sama.
Ibnu Murdawaih meriwayatkan pula dengan lafaz yang Lain dari jalur yang lain. Untuk itu ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq, dari Imran, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad ibnul Haris, telah menceritakan kepada kami Syaiban ibnu Farukh, telah menceritakan kepada kami Nafi’ Abu Hurmuz, telah menceritakan kepada kami Nafi’, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa seorang lelaki membacakan ayat ini di hadapan Khalifah Umar, yaitu firman-Nya: Setiap kali kulit mereka hangus. (An Nisaa:56), hingga akhir ayat. Maka Umar berkata, “Ulangi lagi bacaanmu untukku,” saat itu di tempat tersebut terdapat Ka’b. Maka Ka’b berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku mempunyai tafsir ayat ini, aku pernah membacanya sebelum masuk Islam.” Ibnu Umar melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Umar berkata, “Hai Ka’b, coba sebutkan. Jika yang kamu sebutkan itu sama dengan apa yang pernah kudengar dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka aku membenarkanmu (percaya kepadamu), dan jika tidak, maka kami tidak menganggapnya.” Ka’b menjawab, “Sesungguhnya aku telah membacanya sebelum masuk Islam, yaitu setiap kali kulit mereka hangus, maka Kami gantikan dengan kulit yang lain dalam satu saat sebanyak seratus dua puluh satu kali gantian.” Maka Umar berkata, “Hal yang sama pernah kudengar dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”
Ar-Rabi’ ibnu Anas mengatakan, telah disebutkan di dalam kitab yang terdahulu bahwa kulit seseorang di antara mereka tebalnya empat puluh hasta, gigi mereka panjangnya empat puluh hasta, dan perut mereka saking besarnya seandainya ditaruh di dalamnya sebuah gunung, niscaya dapat memuatnya. Apabila api neraka membakar hangus kulit mereka, maka kulit itu diganti lagi dengan kulit yang lain. Di dalam hadis lain disebutkan hal yang lebih jelas daripada ini.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Abu Yahya At-Tawil, dari Abu Yahya Al-Qattat, dari Mujahid, dari Ibnu Umar, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Tubuh ahli neraka di dalam neraka menjadi besar, hingga saking besarnya jarak antara bagian bawah telinga seseorang di antara mereka sampai ke pundaknya sama dengan jarak perjalanan seratus tahun. Dan sesungguhnya tebal kulitnya adalah tujuh puluh hasta, dan sesungguhnya besar gigi kunyahnya adalah seperti Bukit Uhud.
Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid dari segi sanad ini.
Menurut pendapat Lain, yang dimaksud dengan firman-Nya: Setiap kali kulit mereka hangus. (An Nisaa:56) Yakni baju-baju kurung mereka. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir. Tetapi pendapat ini lemah, mengingat bertentangan dengan makna lahiriah ayat.
Oleh karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًا “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka” yaitu sangat besar menyalanya dan sangat keras panasnya, كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ “setiap kali kulit mereka hangus” yaitu terbakar, بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوْا الْعَذَابَ “Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab” yaitu agar siksaan itu sampai kepada mereka dengan sebenar-benarnya, dan sebagaimana berulangnya kekufuran dan kedurhakaan mereka yang akhirnya menjadi karakter dan sifat abadi bagi mereka, Allah جَلَّ جَلالُهُ juga mengulang-ulang siksaanNya bagi mereka sebagai suatu balasan yang setimpal, oleh karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا “Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ Mahaperkasa lagi Mahabijaksana” yaitu milikNya kemuliaan yang agung dan hikmah pada penciptaan, perintah, pahala, dan siksaanNya.
Usai menjelaskan pembangkangan kaum yahudi, pada ayat ini Allah lalu menjelaskan adanya kaum selain yahudi yang juga durhaka. Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami, siapa pun mereka, kelak akan kami masukkan ke dalam neraka sebagai ganjaran atas kekafiran mereka. Setiap kali kulit mereka sudah terbakar hangus, kami ganti dengan kulit baru yang lain, agar mereka merasakan azab yang sangat pedih. Sungguh, Allah mahaperkasa, mahabijaksana. Sudah menjadi kebiasaan Al-Qur’an untuk menyebut sesuatu lalu menyebut lawannya. Setelah menjelaskan apa yang menimpa orang kafir, ayat ini lalu menjelaskan apa yang didapatkan oleh orang beriman. Adapun orang-orang yang beriman dengan iman yang benar dan mengerjakan kebajikan sebagai bukti dari keimanan mereka, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungaisungai, dan mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Di sana, di dalam surga itu, mereka mempunyai pasangan-pasangan yang suci, dan kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman yang tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dinginq.
An-Nisa Ayat 56 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nisa Ayat 56, Makna An-Nisa Ayat 56, Terjemahan Tafsir An-Nisa Ayat 56, An-Nisa Ayat 56 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nisa Ayat 56
Tafsir Surat An-Nisa Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)