{38} Shad / ص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | غافر / Ghafir {40} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar الزمر (Rombongan-Rombongan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 39 Tafsir ayat Ke 4.
لَوْ أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا لَاصْطَفَىٰ مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ سُبْحَانَهُ ۖ هُوَ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ ﴿٤﴾
lau arādallāhu ay yattakhiża waladal laṣṭafā mimmā yakhluqu mā yasyā`u sub-ḥānah, huwallāhul-wāḥidul-qahhār
QS. Az-Zumar [39] : 4
Sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang Dia kehendaki dari apa yang telah diciptakan-Nya. Mahasuci Dia. Dialah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.
Sekiranya Allah hendak mengangkat seorang anak, niscaya Dia memilih siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari kepemilikan terhadap anak, karena Dia Maha Esa, Tunggal di mana seluruh makhluk bergantung kepada-Nya, Mahaperkasa yang mengalahkan seluruh makhluk-Nya dengan kodrat-Nya. Segala sesuatu tunduk dan patuh kepada-Nya.
Yakni tentulah kejadiannya berbeda dengan apa yang diduga oleh mereka. Hal ini semata-mata syarat yang tidak mengharuskan kejadiannya dan tidak pula membolehkannya, bahkan merupakan suatu hal yang mustahil. Dan sesungguhnya tujuan utama dari ungkapan ini hanyalah semata-mata menggambarkan tentang kebodohan mereka dalam dakwaan dan perkiraannya, seperti yang diungkapkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sekiranya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah kami telah melakukannya). (Al-Anbiya: 17)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).” (Az-Zukhruf: 81)
Semua ini termasuk ke dalam ungkapan syarat, dan diperbolehkan menggantungkan syarat dengan hal yang mustahil karena tujuan tertentu dari si pembicara.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mahasuci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Az-Zumar: 4)
Yakni Mahatinggi lagi Mahasuci bila dikatakan Allah mempunyai anak, karena sesungguhnya Dia Maha Esa, Tuhan Yang Satu lagi Tunggal, bergantung kepada-Nya segala sesuatu, segala sesuatu merupakan hambaNya dan berhajat kepada-Nya, sedangkan Dia Mahakaya dari yang lainNya. Segala sesuatu kalah, tunduk, dan hina di hadapan-Nya serta patuh kepada-Nya. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang zalim lagi ingkar dengan ketinggian yang setinggi-tingginya.
{لَوْ أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا} “Kalau sekiranya Allah hendak meng-ambil “anak,” sebagaimana diyakini oleh makhluk-makhluk yang dungu, {لاصْطَفَى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ} “tentu Dia akan memilih apa yang di-kehendakiNya di antara ciptaanNya.” Maksudnya, niscaya Dia memilih salah satu ciptaanNya yang Dia kehendaki dan Dia istimewakan untuk diriNya dan menjadikannya seperti anak dan tidak perlu mengambil istri.
{سُبْحَانَهُ} “Mahasuci Dia” dari apa-apa yang didugakan oleh orang-orang kafir atau dari apa-apa yang dinisbatkan kepadaNya oleh orang-orang yang mulhid.
{هُوَ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ} “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” Yakni, Yang Esa dalam DzatNya, dalam nama-nama dan sifat-sifatNya serta dalam perbuatanNya, maka tidak ada yang serupa sedikitpun denganNya dalam hal itu dan tidak ada pula yang semisal denganNya. Maka kalau ia mempunyai anak, niscaya ia harus serupa denganNya dalam keesaanNnya, karena anak adalah merupakan sebagian dariNya dan bagian dariNya. Yang Maha Mengalahkan seluruh alam atas (langit) dan alam bawah (bumi). Kalau seandainya Dia punya anak, maka anak itu tidak akan dikalahkan dan sudah tentu ia sangat dimanjakan oleh bapak-nya. Padahal keesaan Allah جَلَّ جَلالُهُdan kemahatidakterkalahkanNya itu adalah satu kesatuan. Jadi, yang Esa itu tidak mungkin ada kecuali Maha Mengalahkan; dan yang Maha Mengalahkan itu tidak mung-kin ada kecuali pasti Esa. Yang demikian ini menafikan persekutuan bagiNya dari segala sisinya.
Sekiranya Allah hendak mengambil anak, sebagaimana anggapan orang-orang musyrik, tentu dia akan memilih apa yang dia kehendaki dari apa yang telah diciptakan-Nya, bukan menuruti apa yang menjadi anggapan orang musyrik. Mahasuci dia dari segala yang menyerupai-Nya. Dialah Allah yang maha esa tanpa sekutu, mahaperkasa dalam menciptakan alam raya. 5. Di antara bukti kuasa Allah menciptakan, mengurus, dan mengatur alam semesta adalah bahwa dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar. Dia senantiasa memasukkan malam atas siang sehingga gelap berganti terang, dan senantiasa memasukkan siang atas malam sehingga terang berganti gelap, dan menundukkan matahari dan bulan; masing-masing patuh pada hukum Allah, beredar pada porosnya, dan berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah, Allah menyempurnakan dan membaguskan ciptaan-Nya. Dialah yang mahamulia, maha pengampun, lagi maha penyayang.
Az-Zumar Ayat 4 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zumar Ayat 4, Makna Az-Zumar Ayat 4, Terjemahan Tafsir Az-Zumar Ayat 4, Az-Zumar Ayat 4 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zumar Ayat 4
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)