{38} Shad / ص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | غافر / Ghafir {40} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Az-Zumar الزمر (Rombongan-Rombongan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 39 Tafsir ayat Ke 46.
قُلِ اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِي مَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ﴿٤٦﴾
qulillāhumma fāṭiras-samāwāti wal-arḍi ‘ālimal-gaibi wasy-syahādati anta taḥkumu baina ‘ibādika fī mā kānụ fīhi yakhtalifụn
QS. Az-Zumar [39] : 46
Katakanlah, “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.”
Katakanlah: Ya Allah, Pencipta lanit dan bumi dan Pembuat keduanya tanpa contoh sebelumnya, yang mengetahui yang rahasia dan yang terbuka. Engkau menetapkan keputusan di antara hamba-hamba-Mu di hari kiamat dalam perkara-perkara yang mereka perselisihkan tentang perkataan terhadap-Mu, keagungan-Mu, kekuasaan-Mu, iman kepada-Mu dan kepada utusan-Mu. Bimbinglah aku kepada kebenaran dalam apa yang diperselisihkan, sesungguhnya Engkau membimbing siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus. Ini termasuk doa Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam dan ia mengandung pengajaran kepada para hamba agar bersandar hanya kepada Allah dan berdoa kepada-Nya dengan nama-nama-Nya yang sangat baik dan sifat-sifat-Nya yang Mahatinggi.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman berikutnya—setelah menyebutkan perihal orang-orang musyrik yang melakukan perbuatan tercela karena mereka suka mempersekutukan Allah dan lari dari tauhid— menyebutkan:
Katakanlah, “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal yang gaib dan yang nyata. (Az-Zumar: 46)
Yakni serulah olehmu hanya Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Yang menciptakan langit dan bumi, dan Yang menjadikannya tanpa contoh terlebih dahulu.
Yang mengetahui hal yang gaib dan yang nyata. (Az-Zumar: 46)
Yaitu yang tersembunyi dan yang terang-terangan.
Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya. (Az-Zumar: 46)
Yakni dalam kehidupan dunia mereka, maka Engkau akan memutuskan perkara di antara mereka pada hari mereka dikembalikan dan dibangunkan dari kuburnya.
Imam Muslim di dalam kitab sahihnya mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Abdu ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Ikrimah ibnu Amar, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abu Kasir, telah menceritakan kepadaku Abu Salamah ibnu Abdur Rahman yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Siti Aisyah r.a. tentang doa pembukaan yang selalu dibaca oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam salatnya di malam hari. Maka Siti Aisyah r.a. menjawab bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ apabila bangkit di malam harinya mengerjakan salat, beliau membukanya dengan bacaan berikut: Ya Allah, Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal yang gaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya. Tunjukilah aku kepada kebenaran dari apa yang diperselisihkan itu, dengan seizin-Mu, sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus.
Imam Ahmad mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Suhail, dari Abu Saleh dan Abdullah ibnu Usman ibnu Khaisam, dari Aun ibnu Abdullah ibnu Atabah ibnu Mas’ud, dari Abdullah ibnu Mas’ud r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Barang siapa yang mengucapkan, “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui hal yang gaib dan yang nyata, sesungguhnya aku berjanji kepada-Mu di dunia ini bahwa sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu. Dan sesungguhnya jika Engkau serahkan diriku kepada hawa nafsuku, niscaya hawa nafsuku mendekatkan diriku kepada keburukan dan menjauhkannya dari kebaikan. Dan sesungguhnya aku tidak percaya selain kepada rahmat-Mu, maka jadikanlah bagiku di sisi-Mu suatu janji yang kelak Engkau akan memenuhinya kepadaku di hari kiamat, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji,” kecuali Allah berfirman kepada para malaikat-Nya pada hari kiamat nanti, “Sesungguhnya hamba-Ku ini telah membuat suatu perjanjian dengan-Ku, maka penuhilah janji itu kepadanya, ” lalu Allah memasukkannya ke dalam surga.
Suhail mengatakan bahwa setelah itu ia menanyakannya kepada Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa Aun pernah menceritakan hadis yang bunyinya demikian. Maka Al-Qasim ibnu Abdur Rahman menjawab, bahwa tiada seorang anak perempuan pun di kalangan kami melainkan membaca doa ini di dalam kemahnya masing-masing.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara tunggal.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, telah menceritakan kepada kami Huyay ibnu Abdullah; Abu Abdur Rahman pernah bercerita kepadanya bahwa Abdullah ibnu Amr r.a. mengeluarkan secarik kertas untuk kami, lalu berkata bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah mengajari kami doa berikut: Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Engkau adalah Pemilik segala sesuatu dan Tuhannya, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu, dan para malaikat bersaksi (demikian pula). Aku berlindung kepada Engkau dari setan dan godaannya. Dan aku berlindung kepada Engkau agar aku tidak melakukan perbuatan dosa terhadap diriku, atau menyeret seorang muslim untuk melakukannya.
Abu Abdur Rahman r.a. mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menganjurkan kepada Abdullah ibnu Amr untuk mengucapkan doa tersebut di kala ia hendak tidur.
Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan secara tunggal pula.
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Khalaf ibnul Walid, telah menceritakan kepada kami Ibnu Iyasy, dari Muhammad ibnu Ziad Al-Alhani, dari Abu Rasyid Al-Hibrani yang menceritakan bahwa ia datang kepada Abdullah ibnu Amr r.a., lalu berkata kepadanya, “Ceritakanlah kepada kami apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” Maka Abdullah ibnu Amr r.a. membuka sebuah lembaran, lalu berkata, “Inilah yang telah dituliskan untukku dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” Maka Aku melihatnya, dan ternyata di dalamnya disebutkan bahwa Abu Bakar As-Siddiq r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu doa yang kuucapkan di pagi hari dan di petang hari.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepadanya: Hai Abu Bakar, ucapkanlah, “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Tuhan segala sesuatu dan Yang memilikinya. Dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan hawa nafsuku dan dari kejahatan setan dan godaannya, atau melakukan suatu perbuatan buruk yang berakibat memudaratkan diriku, atau menjerumuskan seorang muslim karenanya.
Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini dari Al-Hasan ibnu Arafah, dari Ismail ibnu Iyasy, dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib, bila ditinjau dari segi jalurnya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Sayyar, dari Lai’s, dari Mujahid yang mengatakan bahwa Abu Bakar As-Siddiq pernah mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah memerintahkan kepadanya untuk mengucapkan doa berikut di pagi hari, di petang hari, dan bila telah berada di peraduan di malam hari, yaitu: “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi,” hingga akhir hadis.
45-46. Allah menyebutkan kondisi orang-orang musyrikin dan apa yang ditimbulkan oleh kesyirikan mereka, yaitu bahwa sesungguhnya mereka “apabila nama Allah saja yang disebut” untuk mengesakanNya dan sebagai perintah untuk mengikhlaskan ketaatan hanya kepadaNya serta meninggalkan apa-apa yang disembah selain Dia, mereka merasa kesal, bosan, dan sangat tidak menyukainya.
“Dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut” seperti berhala dan pujaan-pujaan, da nada penyeru yang menyerukan supaya menyembah dan memujinya, “tiba-tiba mereka bergirang hati” karenanya, karena senang sembahan-sembahan mereka disebut dan karena syirik sejalan dengan hawa nafsu mereka. Kondisi seperti ini adalah kondisi yang paling jahat dan paling keji; namun saat mereka adalah di Hari Pembalasan nanti! Di sanalah hak akan diambil dari mereka dan dilihat, apakah tuhan-tuhan mereka itu berguna bagi mereka yang dahulu mereka sembah dari selain Allah?!
Maka dari itu Dia berfirman, “Katakanlah, ‘Ya Allah, Pencipta langit dan bumi’,” Pencipta dan PEngelola keduanya, “Yang mengetahui yang ghaib” yaitu yang lepas dari jangkauan penglihatan dan pengetahuan kita “dan yang nyata,” yang dapat kita saksikan, “Engkau-lah Yang memutuskan antara hamba-hambaMu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.”
Sesungguhnya dia antara perselisihan yang sangat besar adalah perselisihan orang-orang yang bertauhid yang tulus ikhlas yang meyakini bahwa apa yang mereka anut itulah yang haq, dan bahwa milik merekalah al-husna (surge) di akhirat, bukan milik orang lain; dengan orang-orang musyrikin yang menjadikan selain Engkau sembahan-sembahan dan berhala, mereka menyamakan denganMu siapa yang sama sekali tidak sama sedikitpun, dan mereka benar-benar melecehkanMu dengan sebenar-benar pelecehan, mereka bersenang hati di kala sembahan-sembahan mereka disebut, dan mereka kesal ketika Engkau disebutkan. Sudah seperti itu keadaannya, mereka beranggapan bahwa mereka berada di atas kebenaran, sedangkan yang lain di atas kebatilan, dan bahwa surge adalah milik mereka.
Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.: (Al-Hajj:17).
Dan Allah telah menginformasikan kepada kita akan adanya pemberian keputusan di antara mereka sesudahnya, melalui FirmanNya,
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.
Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).
Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.
Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): “Rasailah azab yang membakar ini”.
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.” (Al-Hajj:19-23),
dan Allah juga telah berfirman, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-An’am:82).
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.” (Al-Maidah:72).
Pada ayat ini terkandung penjelasan tentang keumuman (keluasan cakupan) ciptaan Allah, kemutlakan ilmuNya dan keumuman hukumNya yang berlaku di antara hamba-hambaNya. MahaKuasaNya yang dariNya semua makhluk ini terlahir dan ilmuNya yang meliputi segala sesuatu membuktikan adanya keputusanNya di antara hamba-hambaNya, kebangkitan mereka dan ilmu pengetahuan Allah kepada amal-amal perbuatan mereka yang baik dan buruk, dan ukuran-ukuran balasannya. ciptaanNya membuktikan ilmuNya; tidakkah Tuhan yang menciptakan itu mengetahui?
Guna menghadapi sikap buruk mereka itu, Allah memerintahkan nabi Muhammad untuk berdoa. Katakanlah atau berdoalah, ‘ya Allah, pencipta langit dan bumi, engkaulah zat yang mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, hanya engkaulah, tidak ada yang lain, yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu. Dengan perkenan-Mu ya Allah, jatuhkanlah putusan tentang apa yang selalu mereka perselisihkan. ’47. Dan andai kata orang-orang musyrik itu mengetahui dan menyadari putusan apa yang akan dijatuhkan Allah terhadap mereka, maka persoalannya akan menjadi lain. Sebab, sekiranya orang-orang yang zalim, yang menganiaya diri sendiri itu mempunyai segala apa yang ada di bumi berupa kekayaan yang berlimpah, dan ditambah lagi sebanyak itu bersamanya, niscaya mereka pasti akan menebus dirinya dengan itu dari memperoleh azab yang buruk pada hari kiamat. Dan dengan demikian akan lebih jelaslah bagi mereka bahwa azab dari Allah yang dahulu tidak pernah mereka perkirakan betapa buruk dan pedihnya.
Az-Zumar Ayat 46 Arab-Latin, Terjemah Arti Az-Zumar Ayat 46, Makna Az-Zumar Ayat 46, Terjemahan Tafsir Az-Zumar Ayat 46, Az-Zumar Ayat 46 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Az-Zumar Ayat 46
Tafsir Surat Az-Zumar Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)