{57} Al-Hadid / الحديد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحشر / Al-Hasyr {59} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mujadilah المجادلة (Wanita Yang Mengajukan Gugatan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 58 Tafsir ayat Ke 13.
أَأَشْفَقْتُمْ أَنْ تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَاتٍ ۚ فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوا وَتَابَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٣﴾
a asyfaqtum an tuqaddimụ baina yadai najwākum ṣadaqāt, fa iż lam taf’alụ wa tāballāhu ‘alaikum fa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa aṭī’ullāha wa rasụlah, wallāhu khabīrum bimā ta’malụn
QS. Al-Mujadilah [58] : 13
Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum (melakukan) pembicaraan dengan Rasul? Tetapi jika kamu tidak melakukannya dan Allah telah memberi ampun kepadamu, maka laksanakanlah shalat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya! Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Apakah kalian takut menjadi miskin apabila kalian mengeluarkan sedekah sebelum melakukan pembicaraan khusus dengan Rasulullah? Ketika kalian tidak melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah, lalu Allah menerima tobat kalian dan memberikan keringanan kepada kalian dengan membolehkan tidak bersedekah maka teguhkanlah diri kalian agar senantiasa mendirikan salat, menunaikan zakat, dan menaati Allah dan rasul-Nya dalam segala yang diperintahkan. Allah Maha Mengetahui atas apa yang kalian perbuat. Dia akan membalas segala perbuatan kalian dengan setimpal.
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
Selanjutnya, ketika Allah جَلَّ جَلالُهُ melihat adanya rasa berat hati kaum Mukminin dan kesulitan bagi mereka untuk memberi sedekah pada setiap kali mengadakan pembicaraan rahasia dengan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ mempermudah hal itu bagi mereka dengan tidak memberi hukuman bagi yang tidak memberi sedekah ketika mengadakan pembicaraan rahasia di hadapan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, namun menghormati dan mengagungkan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tetap seperti sedia kala, tidak dihapus hukumnya, karena hukum ini adalah sebagai pemberlakuan pada pemimpin lain setelah beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bukan hanya untuk Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ saja. Yang dimaksudkan adalah bersopan santun di hadapan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ serta menghormati beliau. Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan mereka untuk menunaikan beberapa perintah besar yang dimaksudkan seraya berfirman, فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوا “Jika kamu tiada memperbuatnya,” maksudnya, tidak ringan bagi kalian untuk memberikan sedekah, hal ini tidak cukup, karena perintah memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan rahasia dengan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak disyaratkan harus ringan bebannya bagi setiap hamba, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ membatasi perintah tersebut dengan FirmanNya, وَتَابَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ “Dan Allah telah memberi taubat kepadamu,” maksudnya, memaafkan kalian dari perintah tersebut, فَأَقِيمُوا الصَّلاةَ “maka dirikanlah shalat,” dengan rukun, syarat, serta seluruh batasan dan kewajibannya, وَآتُوا الزَّكَاةَ “dan tunaikanlah zakat,” yang diwajibkan dalam harta kalian untuk diberikan pada yang berhak.
Kedua ibadah tersebut merupakan pokok ibadah jasmaniah dan ibadah harta. Siapa pun yang menunaikan keduanya secara sah menurut syariat, maka telah menunaikan hak-hak Allah جَلَّ جَلالُهُ dan hak-hak sesama manusia, karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman setelahnya, وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ “Dan taatlah kepada Allah dan RasulNya,” ini adalah perintah paling menyeluruh yang mencakup perintah untuk menaati Allah dan RasulNya dengan menunaikan semua perintah keduanya dan menjauhi larangan keduanya serta membenarkan berita yang disampaikan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan berhenti pada batasan-batasan syariat. Patokan dalam menunaikan perintah-perintah syariat adalah keikhlasan dan keihsanan. Karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ “Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Allah جَلَّ جَلالُهُ mengetahui seluruh perbuatan kalian. Perbuatan yang bagaimana pun juga pasti akan dibalas sesuai dengan apa yang terjadi, dan Allah جَلَّ جَلالُهُ akan membalasnya sesuai dengan apa yang ada di dalam hati manusia.
Melalui ayat ini Allah memberi dispensasi kebolehan menghadap rasulullah tanpa bersedekah terlebih dahulu. Allah berfirman, ‘apakah kamu takut menjadi miskin karena kamu memberikan sedekah sebelum melakukan pembicaraan khusus dengan rasul’ jika kamu tidak mampu melakukannya, yakni bersedekah kepada fakir miskin sebelum berjumpa dengan nabi dan Allah telah memberi ampun kepadamu karena kamu beristigfar dan benar-benar tidak mampu bersedekah, kamu diberikan dispensasi untuk berjumpa dengan beliau tanpa bersedekah terlebih dahulu kepada fakir miskin, maka sebagai kompensasinya, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat serta taatlah kepada Allah dan rasul-Nya! karena salat menyempurnakan ketaatan kepada Allah dan menjauhkan kamu dari perbuatan keji dan mungkar, sedangkan zakat menyucikan jiwa dan harta kamu. Dan Allah mahateliti terhadap niat, cara dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun akhirat. ‘ 14. Pada ayat sebelumnya diterangkan kebiasaan orang-orang beriman yang akan menghadap rasulullah, yaitu bersedekah kepada kaum duafa sebelum menghadap nabi. Pada ayat ini diterangkan kebiasaan orang-orang munafik yang menyembunyikan kekafiran dalam memperlakukan nabi dan larangan berteman akrab dengan orang-orang yang memusuhi islam. Apakah engkau Muhammad, tidak memperhatikan orang-orang munafik di madinah yang secara lisan menyatakan beriman kepada engkau, tetapi faktanya mereka adalah orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah, yaitu kaum yahudi di madinah, sebagai sahabat’ orang-orang munafik itu bukan dari kaum kamu, yakni orang-orang beriman yang benar sebagaimana pengakuan mereka. Orang-orang munafik mengaku beriman untuk mengambil hati orang-orang beriman saja; dan bukan dari kaum mereka, golongan yahudi yang benar. Mereka mengaku yahudi untuk memperoleh perlindungan dari yahudi. Dan mereka, orang-orang munafik itu tidak segan-segan bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa mereka beriman kepada Allah dan rasul-Nya, padahal sumpah mereka itu atas kebohongan, yakni bersumpah beriman, padahal tidak beriman; sedangkan mereka, orang-orang munafik itu, mengetahui kebohongan-Nya.
Al-Mujadilah Ayat 13 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mujadilah Ayat 13, Makna Al-Mujadilah Ayat 13, Terjemahan Tafsir Al-Mujadilah Ayat 13, Al-Mujadilah Ayat 13 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mujadilah Ayat 13
Tafsir Surat Al-Mujadilah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)