{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 13.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَـٰكِنْ لَا يَعْلَمُونَ ﴿١٣﴾
wa iżā qīla lahum āminụ kamā āmanan-nāsu qālū a nu`minu kamā āmanas-sufahā`, alā innahum humus-sufahā`u wa lākil lā ya’lamụn
QS. Al-Baqarah [2] : 13
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.
Apabila di katakan kepada orang-orang munafik, “Berimanlah kalian seperti iman para sahabat Nabi, yaitu iman dengan hati, lisan dan anggota badan”, maka mereka membantah dan berkata, “Apakah kami harus mempercayai seperti kepercayaan orang-orang lemah akal dan pikiran itu sehingga kami dan mereka berada dalam kebodohan yang sama? Maka Allah membantah mereka dengan menyatakan bahwa justru merekalah orang-orang yang lemah akal, karena mereka tidak mengetahui bahwa apa yang mereka pegang itu merupakan kesesatan dan kerugian.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, Waiza qila (apabila dikatakan), yakni kepada orang-orang munafik. Aminu kama amanan nasu, berimanlah kamu sekalian sebagaimana orang-orang beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari berbangkit sesudah mati, surga dan neraka serta lain-lainnya yang telah diberitakan oleh Allah kepada orang-orang mukmin. Taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dalam mengerjakan semua perintah dan meninggalkan semua larangan.
Qalu anuminu kama amanas sufaha-u, mereka menjawab, “Akankah kami disuruh beriman sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?” Yang mereka maksudkan dengan borang-orang yang bodoh adalah para sahabat Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, semoga laknat Allah atas orang-orang munafik. Demikian menurut Abul Aliyah dan As-Saddi di dalam kitab Tafsir-nya berikut sanadnya dari Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud serta sejumlah sahabat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Hal yang sama dikatakan pula oleh Ar-Rabi’ ibnu Anas. Sedangkan menurut Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan lain-lainnya, makna ayat adalah “apakah kami dan mereka sama derajat dan jalannya, sedangkan mereka adalah orang-orang yang bodoh?”
As-sufaha adalah bentuk jamak dari lafaz safihun, sama wazan-nya dengan lafaz hukama, bentuk tunggalnya adalah hakimun dan hulama yang bentuk tunggalnya adalah halimun. As-safih artinya orang yang bodoh, lemah pendapatnya, dan sedikit pengetahuannya tentang hal yang bermaslahat dan yang mudarat, sebagaimana pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:
Dan janganlah kalian serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan kalian) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.
(An Nisaa:5)
Menurut kebanyakan ulama, yang dimaksud dengan sufaha dalam ayat ini ialah kaum wanita dan anak-anak.
Kemudian Allah membantah semua yang mereka tuduhkan itu melalui firman selanjutnya,
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang bodoh…
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membalikkan tuduhan mereka, sesungguhnya yang bodoh itu hanyalah mereka sendiri.
Pada firman selanjutnya disebutkan,
…tetapi mereka tidak tahu
Dengan kata lain, kebodohan mereka sangat keterlaluan hingga tidak menyadari kebodohannya sendiri, bahwa sebenarnya keadaan mereka dalam kesesatan dan kebodohan. Ungkapan ini lebih kuat untuk menggambarkan kebutaan mereka dan kejauhan mereka dari hidayah.
Tafsir Ayat:
Maksudnya, bila dikatakan kepada orang-orang muna-fik, آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ “Berimanlah seperti orang-orang beriman,” yakni seperti berimannya para sahabat radhiallahu ‘anhum, yaitu keimanan dengan hati dan lisan, maka mereka berkata dengan sangkaan mereka yang batil, أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ “Apakah kami akan beriman seperti berimannya orang-orang yang bodoh itu?” Maksud mereka -semoga Allah memburukkan mereka- adalah para sahabat radhiallahu ‘anhum, karena dugaan mereka bahwasanya kebodohan mereka yang menyebabkan mereka untuk beriman, meninggalkan negeri, dan memusuhi kaum kafir, sedangkan akal menurut mereka adalah berlawanan dengan hal itu. Mereka menisbatkan para sahabat kepada kebodohan, dan kandungan statemen tersebut adalah bahwa merekalah orang-orang yang pintar (cendekiawan) yang memiliki kecerdasan dan pikiran yang matang. Maka Allah membalas mereka dan mengabarkan kepada mereka bahwasanya merekalah orang-orang bodoh yang sebenarnya, karena hakikat kebodohan itu adalah ketidaktahuan seorang manusia kepada kemaslahatan pribadinya dan perbuatannya yang yang melakukan apa-apa yang justru memudaratkannya. Hal inilah yang terbukti terjadi pada mereka (dan terjadi benar atas mereka), sebagaimana juga akal dan kecerdasan itu adalah pengetahuan seorang manusia kepada hal yang bermanfaat bagi dirinya dan berbuat apa yang berguna untuknya serta menghindar dari apa yang memudaratkan dirinya, dan inilah yang terbukti terjadi pada para sahabat radhiallahu ‘anhum dan kaum Mukminin. Maka patokannya adalah dengan ciri yang menempel pada diri dan bukti, tidak hanya sekedar sangkaan dan perkataan kosong belaka.
Dan apabila dikatakan dan dinasihatkan kepada mereka, berimanlah kamu dengan tulus ikhlas sebagaimana orang lain yang menyambut suara dan seruan akal sehat telah beriman, seperti yang dilakukan para sahabat pengikut nabi Muhammad, mereka menjawab dengan penuh kesombongan dan nada menghina, apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman’ tidak pantas bagi kami untuk mengikuti orang-orang bodoh itu, sebab dengan begitu berarti kami sama bodohnya dengan mereka. Allah membantah kecongkakan mereka dengan mengingatkan orangorang mukmin, ingatlah, sesungguhnya hanya mereka itulah orang-orang yang kurang akal dan bodoh, tetapi mereka tidak tahu dan tidak sadar bahwa kebodohan dan sifat kurang akal itu ada dalam diri mereka, dan mereka juga tidak menyadari kesesatan mereka itu. Dan apabila mereka, orang-orang munafik, berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, kami telah beriman seperti yang kalian yakini tentang kebenaran rasul dan dakwahnya. Mereka menyatakan beriman secara lisan untuk melindungi diri dan meraih keuntungan material. Tetapi apabila mereka kembali kepada teman-teman dan para pemimpin mereka yang menyerupai setan-setan dalam perilaku mereka yang selalu berbuat kerusakan dan kejahatan, mereka berkata, sesungguhnya kami tidak berubah dan tetap bersama kamu di satu jalan dan satu perbuatan, kami hanya berolok-olok ketika kami mengatakan beriman di hadapan orang-orang mukmin.
Al-Baqarah Ayat 13 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 13, Makna Al-Baqarah Ayat 13, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 13, Al-Baqarah Ayat 13 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 13
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)