{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 90.
بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۖ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَىٰ غَضَبٍ ۚ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ ﴿٩٠﴾
bi`samasytarau bihī anfusahum ay yakfurụ bimā anzalallāhu bagyan ay yunazzilallāhu min faḍlihī ‘alā may yasyā`u min ‘ibādih, fa bā`ụ bigaḍabin ‘alā gaḍab, wa lil-kāfirīna ‘ażābum muhīn
QS. Al-Baqarah [2] : 90
Sangatlah buruk (perbuatan) mereka menjual dirinya, dengan mengingkari apa yang diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Karena itulah mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Dan kepada orang-orang kafir (ditimpakan) azab yang menghinakan.
Sungguh buruk apa yang dipilih oleh Bani Israil untuk diri mereka, saat mereka menukar iman dengan kekufuran karena kezaliman dan hasad, hanya karena Allah menurunkan karunia-Nya berupa Al Qur’an kepada utusan-Nya Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Maka mereka memikul murka dari Allah disebabkan oleh pengingkaran mereka terhadap Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam setelah mereka juga mendapatkan murka-Nya disebabkan oleh penyelewengan mereka terhadap Taurat. Orang-orang yang mengingkari kenabian Muhammad mendapatkan siksa yang menghinakan dan merendahkan mereka.
Mujahid mengatakan bahwa firman-Nya: Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri. (Al Baqarah:90) Mereka adalah orang-orang Yahudi, mereka menjual perkara yang hak dengan mendapatkan gantinya perkara yang batil, yaitu mereka menyembunyikan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan mereka tidak mau menjelaskannya.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa mereka menjual diri mereka dengan keburukan tersebut. Dengan kata lain, alangkah buruknya apa yang mereka pertukarkan buat diri mereka sendiri, dan mereka rela dengan pertukaran yang buruk itu dan memilihnya, yakni kafir kepada apa yang diturunkan oleh Allah (Al-Qur’an) kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Mereka tidak mau membenarkannya, tidak mau mendukung dan membantunya. Sesungguhnya yang mendorong mereka berbuat demikian hanyalah rasa dengki dan kebencian serta kezaliman mereka sendiri, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.
Tiada kedengkian yang lebih besar daripada kedengkian seperti itu.
Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad, dari Ikrimah atau Sa’id, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. (Al Baqarah:90) Yakni karena Allah menjadikan nabi tersebut bukan dari kalangan mereka (Bani Israil) sendiri. Karena itu, mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. (Al Baqarah:90)
Menurut Ibnu Abbas, makna kemurkaan atas kemurkaan yang lain ialah Allah murka kepada mereka karena mereka telah menyia-nyiakan kitab Taurat, padahal kitab Taurat berada di tangan mereka. Allah murka pula kepada mereka karena mereka ingkar kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang diutus-Nya kepada mereka semuanya.
Menurut kami, makna lafaz ba’u ialah mereka pasti dan berhak mendapat murka di atas murka, dan mereka tetap berada di dalam kemurkaan yang bertumpang tindih itu.
Abul Aliyah mengatakan, murka Allah terhadap mereka (Bani Israil) adalah karena kekufuran (keingkaran) mereka kepada kitab Injil dan Nabi Isa, juga karena mereka ingkar kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan kepada Al-Qur’an. Hal yang semisal telah diriwayatkan pula dari Ikrimah dan Qatadah.
As-Saddi mengatakan bahwa murka Allah yang pertama ialah ketika mereka menyembah anak lembu, dan yang kedua ialah ketika mereka ingkar terhadap Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Hal yang semisal diriwayatkan dari Ibnu Abbas.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.
Dikatakan demikian mengingat penyebab dari kekufuran mereka adalah rasa dengki dan iri hati yang bersumber dari rasa takabur mereka. Maka sebagai pembalasannya ialah kebalikannya, yaitu mereka mengalami kehinaan dan kerendahan di dunia dan akhirat. Seperti yang disebutkan oleh ayat lainnya, yaitu firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari me-yembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
(Al-Mu’min: 60)
Yakni dalam keadaan kecil, hina, rendah lagi kalah.
Imam Ahmad telah meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ajlan, dari Amr ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Orang-orang yang sombong digiring pada hari kiamat nanti dalam keadaan seperti semut paling kecil berupa manusia, segala sesuatu berada di atas mereka karena kecilnya, hingga dimasukkan di dalam sebuah penjara di neraka Jahannam. Penjara tersebut dikenal dengan nama bulis yang dipenuhi oleh inti api neraka, mereka diberi minum dari tinatul khabal, yaitu perasan dari tubuh penduduk neraka.
Maka Allah melaknat mereka dan memurkai mereka dengan murka yang sangat besar, dan banyaknya pengingkaran mereka dan berturut-turutnya keraguan dan kesyirikan mereka, maka mereka mendapatkan azab yang menghinakan di akhirat nanti, maksudnya menyakitkan dan pedih, yaitu masuk Neraka Jahim dan lenyapnya nikmat surga yang abadi, maka teramat buruklah kondisi mereka, dan teramat buruklah apa yang mereka ganti dan rubah dari keimanan kepada Allah, kitab-kitabNya dan Rasul-rasulNya, kepada pengingkaran kepada Allah, kitab-kitabNya dan Rasul-rasulNya, padahal mereka mengetahui dan meyakininya, sehingga dengan begitu azabnya lebih dahsyat lagi.
Mengecam perbuatan mereka yang disebutkan dalam ayat yang lalu, Allah berfirman, sangatlah buruk perbuatan mereka menjual dirinya, yaitu menukar kebahagiaan abadi dengan kenikmatan duniawi dengan cara mengingkari, yakni terus-menerus menutupi kebenaran, apa yang diturunkan Allah, berupa wahyu melalui nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengingkarinya bukan karena tidak tahu kebenarannya, tetapi karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya, yaitu kenabian, kepada siapa yang dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya yang paling wajar, dalam hal ini nabi muham mad. Karena itulah wajar jika mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan, yaitu murka Allah karena kedengkian dan karena kedurhakaan, termasuk keingkaran mereka terhadap nabi isa. Dan kepada orang-orang kafir ditimpakan azab yang menghinakan. Dan kedurhakaan mereka lainnya adalah bahwa apabila dikatakan kepada mere ka, berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah, yakni alqur’an, melalui nabi Muhammad, mereka menja wab, kami hanya akan beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami, yaitu taurat. Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, yaitu Al-Qur’an dan kitab-kitab lain yang diturunkan sesudah taurat, padahal Al-Qur’an itu adalah kitab yang benar-benar mencapai puncak hak, yaitu kebenaran dalam segala seginya. Al-qur’an itu adalah kitab yang membenarkan apa yang ada pada mereka yang pernah disampaikan oleh nabi musa dan nabi-nabi sebelumnya. Untuk menolak pernyataan mereka, Allah berfirman, katakanlah kepada mereka, nabi Muhammad, jika benar kamu hanya percaya kepada apa yang diturunkan kepada kamu, mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang beriman’ secerdik apa pun orang-orang yahudi berargumen dalam rangka menolak kebenaran, tetap saja kedok mereka akan terungkap. Ketika diajak mengikuti ajaran Al-Qur’an mereka me nolak dan menegaskan hanya akan mengikuti ajaran taurat. Faktanya, mereka bukan orangorang yang taat dan patuh kepada para nabi mereka, bahkan beberapa dari nabi-nabi itu mereka bunuh.
Al-Baqarah Ayat 90 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 90, Makna Al-Baqarah Ayat 90, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 90, Al-Baqarah Ayat 90 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 90
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)