{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 139.
قُلْ أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللَّهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ ﴿١٣٩﴾
qul a tuḥājjụnanā fillāhi wa huwa rabbunā wa rabbukum, wa lanā a’mālunā wa lakum a’mālukum, wa naḥnu lahụ mukhliṣụn
QS. Al-Baqarah [2] : 139
Katakanlah (Muhammad), “Apakah kamu hendak berdebat dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu, dan hanya kepada-Nya kami dengan tulus mengabdikan diri.
Katakanlah wahai Rasul kepada Ahli Kitab, “Apakah kalian mendebat kami tentang tauhid Allah dan keikhlasan kepada-Nya, padahal Dia adalah Rabb semesta alam seluruhnya, bukan monopoli suatu kaum dari kaum yang lain? Bagi kami amal perbuatan kami dan bagi kalian amal perbuatan kalian. Kami mengikhlaskan ibadah dan ketaatan kepada Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan kami tidak menyembah selain-Nya.”
Melalui ayat ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan petunjuk kepada Nabi-Nya bagaimana cara menangkis hujah orang-orang musyrik. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Katakanlah, “Apakah kalian memperdebatkan dengan kami tentang Allah!”
Maksudnya, apakah kalian memperdebatkan dengan kami tentang mengesakan Allah, ikhlas kepada-Nya, taat dan mengikuti semua perintah-Nya serta meninggalkan larangan-larangan-Nya?
padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian.
Yakni Dialah yang mengatur kami dan juga kalian, Dia pula yang berhak di sembah secara ikhlas sebagai Tuhan yang tiada sekutu bagi-Nya.
Bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian.
Dengan kata lain, kami berlepas diri dari kalian dan apa yang kalian sembah, dan kalian berlepas diri dari kami. Makna ayat ini sama dengan apa yang terdapat di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian. Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan, dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan.” (Yunus:41)
Kemudian jika mereka mendebat kamu, maka katakanlah, “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” (Ali Imran:20), hingga akhir ayat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan apa yang dialami oleh Nabi Ibrahim a.s. melalui firman-Nya:
Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata, “Apakah kalian hendak membantahku tentang Allah! (Al An’am:80), hingga akhir ayat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman pula:
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah).(Al Baqarah:258), hingga akhir ayat.
Di dalam ayat berikut ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Bagi kami amalan kami, dan bagi kalian amalan kalian, dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.
Yakni ikhlas dalam ibadah dan menghadap kepada-Nya.
Tafsir Ayat:
Kata اَلْمَحَاجَّةُ bermakna perdebatan antara dua orang atau lebih dalam masalah-masalah khilafiyah hingga setiap pihak dari kedua belah pihak mengusahakan untuk menguatkan argumen-argumen mereka dan menjatuhkan argumen-argumen lawannya, setiap pihak dari mereka berusaha untuk menegakkan argumen dalam hal tersebut. Yang diharapkan dalam perdebatan itu adalah seharusnya berjalan dengan cara yang paling baik, dengan jalan yang paling dekat untuk mengembalikan seseorang yang tersesat kepada kebenaran, dan menegakkan hujjah atas orang-orang yang keras kepala, menjelaskan kebenaran dan menerangkan kebatilan. Jika keluar dari prinsip-prinsip di atas, maka perdebatan itu men-jadi sebuah perdebatan kusir dan pertengkaran mulut yang tidak ada gunanya, dan dapat menimbulkan keburukan. Para ahli Kitab mengaku bahwa mereka adalah yang paling berhak kepada Allah daripada kaum Muslimin. Ini hanyalah sebatas pengakuan yang butuh dalil dan keterangan yang kuat.
Apabila Tuhan bagi semuanya hanya satu dan bukan Tuhan kalian saja, dan setiap dari kita dan kalian memiliki amal perbuatan, hingga kalian dan kami sama sederajat dalam hal itu, dengan demikian hal itu tidaklah mengharuskan adanya salah satu dari kedua kelompok itu lebih berhak kepada Allah dari lainnya, karena pembedaan dengan adanya keikutsertaan dalam suatu hal tanpa ada perbedaan yang mempengaruhi adalah sebuah pengakuan yang kosong dan batil, dan memisahkan antara kedua hal yang semisal adalah suatu kecongkakan yang jelas sekali. Hanya saja dapat terjadi pengutamaan yang didasarkan dengan keikhlasan dalam amalan-amalan shalih hanya untuk Allah semata. Dan kondisi yang seperti itu hanyalah sifat kaum Mukminin saja, maka pastilah bahwa merekalah yang paling berhak kepada Allah daripada selainnya, karena keikhlasan adalah jalan menuju keselamatan.
Inilah perbedaan antara wali-wali ar-Rahman dan wali-wali setan dalam sifat-sifat yang hakiki yang diterima oleh orang-orang yang berakal dan tidak diperdebatkan kecuali oleh orang yang sombong dan bodoh. Ayat ini menunjukkan sebuah bimbingan yang baik dalam perdebatan, dan bahwasanya segala perkara itu harus berdasar atas asas penggabungan antara hal-hal yang semisal, dan pemisahan antara hal-hal yang berbeda.
Ayat ini berkaitan dengan ayat 135 yang memerintahkan nabi Muhammad untuk mengatakan kepada mereka bahwa kami hanya mengikuti agama nabi ibrahim. Kini, pada ayat ini, nabi Muhammad diperintahkan untuk mendebat mereka. Katakanlah, apakah kamu hendak berdebat dengan kami tentang ke esaan dan kemahasempurnaan Allah, padahal dia adalah tuhan kami dan tuhan kamu. Kita sama-sama menyembah-Nya dan kita pun tidak bisa menghindar dari ketetapannya. Kalau begitu, bagi kami amalan kami yang akan kami pertanggungja wabkan, dan demikian pula bagi kamu amalan kamu yang akan kamu pertanggungjawab kan. Dan hanya kepada-Nya kami dengan tulus mengabdikan diri tanpa mempersekutukan-Nya, sedangkan kamu mem persekutukan-Nya dengan nabi isa dan para nabi yang lain. Kaum yahudi dan nasrani mengaku mengikuti nabi ibrahim yang mengajarkan tauhid, yang dengannya mereka merasa berhak masuk surga, padahal mereka telah me nyimpang. Dugaan mereka itu dibantah dalam ayat ini. Ataukah kamu, orang-orang yahudi dan nasrani, berkata bahwa ibrahim, ismail, ishak, yakub, dan anak cucunya adalah penganut yahudi atau nasrani, agar dakwaan kamu menjadi benar’ katakan lah, kamukah yang lebih tahu tentang hal itu atau Allah’ orang-orang yahudi dan nasrani sebenarnya tahu bahwa ibrahim tidak mungkin beragama yahudi ataupun nasrani, karena dia hidup jauh sebelum nabi musa dan nabi isa, tetapi mereka menyembunyikan hal itu. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya’ yakni persaksian Allah dalam taurat dan injil bahwa nabi ibrahim dan anak cucunya bukan penganut yahudi maupun nasrani dan bahwa Allah akan mengutus nabi Muhammad. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
Al-Baqarah Ayat 139 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 139, Makna Al-Baqarah Ayat 139, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 139, Al-Baqarah Ayat 139 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 139
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)