{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 80.
وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً ۚ قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ ۖ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿٨٠﴾
wa qālụ lan tamassanan-nāru illā ayyāmam ma’dụdah, qul attakhażtum ‘indallāhi ‘ahdan fa lay yukhlifallāhu ‘ahdahū am taqụlụna ‘alallāhi mā lā ta’lamụn
QS. Al-Baqarah [2] : 80
Dan mereka berkata, “Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” Katakanlah, “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, sehingga Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, ataukah kamu mengatakan tentang Allah, sesuatu yang tidak kamu ketahui?”
Bani Israil berkata, Kami tidak akan tersentuh api neraka di akhirat kecuali beberapa hari saja. Katakan kepada mereka –wahai Rasul – untuk menyanggah kebatilan dakwaan mereka, “Apakah kalian mendapatkan janji demikian dari Allah, bila benar maka Allah tidak menyelisihi janji-janji-Nya? Ternyata tidak, sebaliknya kalian hanya berkata dusta atas nama Allah semata.”
Melalui ayat ini Allah menceritakan perihal orang-orang Yahudi tentang apa yang mereka nukil dan mereka dakwakan untuk dirinya sendiri, bahwa diri mereka tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja, setelah itu mereka selamat. Maka Allah menyangkal pengakuan tersebut melalui firman-Nya:
Katakanlah, “Sudahkah kalian menerima janji dari Allah….”
tentang hal tersebut. Apabila telah terjadi suatu perjanjian, pasti Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya dan apa yang mereka akui itu sama sekali tidak ada buktinya. Karena itu. dalam ungkapan ayat dipakai kata am yang bermakna bal (bahkan). yakni bahkan kalian hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui. Dengan kata lain, kalian hanya mengatakan kedustaan dan kebohongan yang kalian buat-buat terhadap Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Saif ibnu Sulaiman, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Yahudi sering mengatakan, “Sesungguhnya usia dunia ini tujuh ribu tahun. Setiap seribu tahun kami hanya satu hari mengalami azab di dalam neraka. Berarti azab di neraka bagi kami hanyalah tujuh hari.” Maka Allah menurunkan firman-Nya: Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.” (Al Baqarah:80) sampai dengan firman-Nya. mereka kekal di dalamnya. (Al Baqarah:81)
Kemudian perawi meriwayatkan pula hal yang semisal dari Muhammad, dari Sa’id atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas.
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Dan mereka mengatakan, “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.”” (Al Baqarah:80) Bahwa orang-orang Yahudi telah mengatakan, “Kami tidak disentuh oleh api neraka kecuali hanya selama empat puluh malam.” Selain Al-Aufi menambahkan bahwa masa tersebut adalah masa selama mereka menyembah anak lembu. Demikianlah menurut riwayat Al-Qurtubi, dari Ibnu Abbas dan Qatadah.
Ad-Dahhak mengatakan bahwa Ibnu Abbas pernah berkata, “Orang-orang Yahudi mempunyai dugaan bahwa mereka menemukan di dalam kitab Taurat dicatatkan jarak di antara bagian atas dan bagian bawah neraka Jahannam sama dengan perjalanan selama empat puluh tahun, hingga sampai pada pohon Zaqqum yang terletak di dasar neraka. Musuh-musuh Allah (orang-orang Yahudi) mengatakan bahwa mereka diazab hanya sampai pada pohon Zaqqum, setelah itu neraka Jahannam tidak ada lagi dan hancur.” Yang demikian itu adalah perkataan mereka yang disitir oleh firman-Nya:
Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.”
Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma’mar dan Qatadah sehubungan dengan firman-Nya:
Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.”
yakni selama hari-hari mereka menyembah anak lembu.
Ikrimah meriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi berdebat dengan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu mereka berkata, “Kami tidak akan masuk neraka kecuali hanya selama empat puluh malam, setelah itu kami digantikan oleh suatu kaum yang lain,” yang dimaksud oleh mereka ialah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan sahabat-sahabatnya radiyallahu ‘anhum. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berisyarat dengan tangannya di atas kepala mereka (yang mengandung makna seakan-akan beliau bersabda):
Bahkan kalian kekal di dalamnya, tiada seorang pun yang menggantikan kalian.
Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Dan mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.”
Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Muhammad ibnu Sakhr, telah menceritakan kepada kami Abu Abdur Rahman Al-Muqri’, telah menceritakan kepada kami Lais ibnu Sa’d, telah menceritakan kepadaku Sa’id ibnu Abu Sa’id, dari Abu Hurairah yang menceritakan: Ketika Khaibar berhasil dibuka (dikalahkan), dihadiahkan kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kambing yang telah diracuni, maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Kumpulkanlah oleh kalian di hadapanku semua orang Yahudi yang ada di tempat ini.” Lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepada mereka, “Siapakah nama bapak kalian?” Mereka menjawab, “Si Anu.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Kalian dusta, bapak kalian adalah si Fulan.” Mereka menjawab, “Engkau benar dan sesuai dengan kenyataan.” Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepada mereka, “Apakah kalian akan berkata sejujurnya kepadaku jika kutanyakan kepada kalian tentang sesuatu hal?” Mereka menjawab, “Ya, wahai Abul Qasim, dan jika kami dusta kepadamu, niscaya kamu akan mengetahui dusta kami sebagaimana kamu mengetahuinya pada kakek moyang kami.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepada mereka, “Siapakah penghuni neraka itu? Mereka menjawab, “Kami akan berada di dalamnya dalam masa yang sebentar, kemudian kalian menggantikan kami menjadi penghuninya.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepada mereka, “Hinalah kalian. Demi Allah, kami tidak akan menggantikan kalian di dalamnya untuk selama-lamanya.” Kemudian beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepada mereka, “Apakah kalian akan berkata sejujurnya kepadaku jika kutanyakan kepada kalian tentang sesuatu hal?” Mereka menjawab, “Ya, wahai Abul Qasim.” Beliau bertanya, “Apakah kalian memasukkan racun ke dalam (daging) kambing ini? Mereka menjawab, “Ya.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya, “Apakah yang mendorong kalian berbuat demikian?” Mereka menjawab, “Kami bermaksud jika engkau berdusta, maka kami terbebas darimu, dan jika engkau benar seorang nabi, niscaya racun itu tidak akan membahayakan dirimu.”
Hadis riwayat Ahmad, Bukhari, dan Nasai melalui jalur Lais ibnu Sa’d menyebutkan hal yang semisal.
Tafsir Ayat:
Allah menyebutkan tentang perbuatan-perbuatan mereka yang buruk, kemudian Allah menyebutkan -bersama dengan semua keburukan mereka tersebut- bahwasanya mereka menyucikan diri mereka (baca: menyatakan diri bahwa mereka suci) dan mereka mempersaksikan (memastikan) keselamatan bagi diri mereka dari azab Allah dan kemenangan dengan ganjaranNya, dan bahwasanya mereka tidak akan tersentuh oleh api neraka kecuali hanya beberapa hari tertentu saja, maka artinya sangat sedikit yang dapat dihitung oleh jari; mereka menyatukan antara dosa-dosa dengan rasa aman (dari azab). Namun ketika semua itu hanyalah sebatas dugaan saja, Allah membantah mereka dalam FirmanNya, قُلْ “Katakanlah” kepada mereka wahai Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah?” Yakni, dengan beriman kepadaNya, kepada Rasul-rasulNya dan dengan menaati keduanya, maka janji itu yang membawa keselamatan pelakunya yang tidak akan berubah dan tidak berganti, أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ “ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” Lalu Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan bahwa kebenaran dugaan mereka itu tergantung dari salah satu dari dua perkara tersebut yang tidak ada ketiganya.
Jika mereka telah menerima janji dari Allah hingga dugaan mereka adalah benar, atau mungkin mereka hanya berkata bohong belaka hingga dugaan mereka itu hanyalah dusta dan hal itu menjadi lebih kuat dalam penghinaan dan siksaan bagi mereka, padahal telah diketahui dari sifat mereka bahwasanya mereka belum menerima janji dari Allah karena banyaknya pendustaan mereka terhadap para Nabi, hingga perkara mereka itu sampai kepada tindakan membunuh sekelompok dari para Nabi di antara mereka. Dan karena penolakan mereka untuk taat kepada Allah dan pembatalan mereka terhadap perjanjian-perjanjian, maka jelas dan pastilah dengan semua itu kebohongan dan dusta mereka yang berkata apa yang tidak mereka ketahui, dan berkata terhadap hal itu tanpa ilmu termasuk hal yang diharamkan paling besar dan keburukan yang paling keji.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan hukum yang bersifat umum untuk setiap orang, yang meliputi Bani Israil maupun selain mereka, yaitu suatu hukum yang tidak ada hukum yang sebanding dengannya, yang bukan dongengan bohong belaka mereka dan dugaan-dugaan dengan perkara orang-orang yang celaka dan orang-orang yang selamat, Allah berfirman, بَلَى “Bukan demikian yang benar,” yaitu bukanlah perkara itu seperti apa yang kalian sebutkan, karena ia hanyalah perkataan yang tidak ada maknanya.
Dan di antara bentuk kebohongan dan penyimpangan yang mereka lakukan, mereka berkata, neraka tidak akan menyentuh kami di akhirat kelak kecuali beberapa hari atau sesaat saja. Itu pun sekadar sentuhan api, bukan siksaan yang bersifat abadi. Untuk menjelaskan itu Allah memerintahkan kepada rasul-Nya, katakanlah, wahai nabi Muhammad, ‘sudahkah kamu menerima janji dari Allah, zat yang mengatur segala urusan, sehingga kamu merasa tenang karena Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, ataukah kamu mengatakan tentang Allah yang kekuasaan dan ilmu-Nya mencakup segala hal, sesuatu yang tidak kamu ketahui’ keduanya tidak pernah terjadi: tidak ada perjanjian antara mereka dengan tuhan soal itu, dan tidak pula mereka mengatakan itu karena tidak tahu. Mereka tahu, tetapi mengatakan yang sebaliknya. Sebenarnya tidak ada janji dari Allah, bukan juga karena mereka tidak tahu. Sumber masalahnya adalah sikap mereka yang memutarbalikkan ayat-ayat Allah. Bukan demikian, yang benar adalah barang siapa berbuat keburukan, yaitu mempersekutukan Allah, dan dosanya telah menenggelamkannya, yakni ia diliputi oleh dosanya sehingga seluruh kehidupannya tidak mengandung sedikit pun kebaikan akibat ketiadaan iman kepada Allah, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Sedangkan orang-orang yang beriman dengan benar sebagaimana diajarkan nabi-nabi mereka dan mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan rasul, maka mereka itu penghuni surga. Mereka juga kekal di dalam nya.
Al-Baqarah Ayat 80 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 80, Makna Al-Baqarah Ayat 80, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 80, Al-Baqarah Ayat 80 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 80
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)