{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 89.
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ ۚ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ ﴿٨٩﴾
wa lammā jā`ahum kitābum min ‘indillāhi muṣaddiqul limā ma’ahum wa kānụ ming qablu yastaftiḥụna ‘alallażīna kafarụ, fa lammā jā`ahum mā ‘arafụ kafarụ bihī fa la’natullāhi ‘alal-kāfirīn
QS. Al-Baqarah [2] : 89
Dan setelah sampai kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka sedangkan sebelumnya mereka memohon kemenangan atas orang-orang kafir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, mereka mengingkarinya. Maka laknat Allah bagi orang-orang yang ingkar.
Saat Al Qur’an datang kepada mereka dari Allah dengan membenarkan Taurat yang ada di tangan mereka, mereka mengingkari kenabian Muhammad, padahal sebelum Muhammad sallallahu alaihi wa sallam diutus mereka berharap akan mendapatkan kemenangan dengannya melawan orang-orang musyrikin Arab. Mereka berkata, “Telah dekat saat diutusnya nabi akhir zaman, kami akan mengikutinya dan akan memerangi kalian bersamanya.” Akan tetapi saat rasul yang mereka ketahui sifat-sifatnya dan kejujurannya tersebut datang, mereka justru mendustakannya dan mengingkarinya. Maka laknat Allah atas siapapun yang kafir kepada utusan-Nya, Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dan kitab-kitab-Nya yang Dia wahyukan kepada-Nya.
Walamma ja-ahum, setelah datang kepada orang-orang Yahudi itu.
Kitabun min Indilah, Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musaddiqul lima ma ahum, yang isinya membenarkan kitab Taurat yang ada pada mereka.
Sedangkan mengenai makna firman-Nya:
padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir.
Makna yang dimaksud ialah bahwa sebelum kedatangan Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang membawa Al-Qur’an, mereka selalu memohon kepada Allah akan kedatangannya untuk menghadapi musuh mereka dari kalangan kaum musyrik, bila mereka berperang melawan kaum musyrik. Mereka (Bani Israil) selalu mengatakan, “Sesungguhnya kelak akan diutus seorang nabi akhir zaman, kami akan bersamanya memerangi kalian sebagaimana kami memerangi kaum Ad dan kaum Iram.” Seperti yang dikatakan oleh Muhammad ibnu Ishaq, dari Asim ibnu Arm. dari Qatadah Al-Ansari, dari pemuka-pemuka Ansar yang mengatakan, “Demi Allah, berkenaan dengan kami dan mereka ayat ini diturunkan,” yakni berkenaan dengan kaum Ansar dan orang-orang Yahudi yang bertetangga dengan merekalah kisah yang disebutkan dalam ayat berikut ini diturunkan, yaitu firman-Nya:
Dan setelah ‘datang kepada mereka Al-Qur’an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya.
Orang-orang Ansar mengatakan, “Kami berkuasa atas mereka dengan kekuatan dalam suatu masa di zaman Jahiliah, padahal kami berasal dari orang-orang musyrik, sedangkan mereka adalah ahli kitab.” Mereka selalu mengatakan, ‘Kelak akan muncul seorang nabi yang sekarang sudah tiba masa perutusannya dan nanti kami akan mengikutinya. untuk memerangi kalian seperti kami memerangi kaum Ad dan Iram. Tetapi setelah Allah mengutus rasul-Nya dari kalangan Quraisy, maka kami mengikutinya, sedangkan mereka sendiri ingkar kepadanya.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman sehubungan dengan sikap mereka itu:
Dan setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allahlah atas orang-orang yang ingkar itu.
Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan tafsir firman-Nya:
padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir.
Bahwa mereka selalu memohon pertolongan seraya mengatakan, “Kami akan membantu Muhammad untuk melawan mereka,” tetapi pada hakikatnya tidaklah demikian, mereka hanya berdusta belaka.
Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan, telah menceritakan kepadanya Muhammad ibnu Abu Muhammad, telah menceritakan kepadaku Ikrimah atau Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Yahudi di masa lalu selalu memohon kemenangan atas orang-orang Aus dan Khazraj dengan kedatangan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebelum beliau diangkat menjadi utusan. Akan tetapi, setelah Allah mengutusnya dari kalangan bangsa Arab, mereka kafir dan ingkar kepada apa yang selalu mereka katakan sebelumnya tentang dia. Maka berkatalah kepada mereka Mu’az ibnu Jabal, Bisyr ibnul Barra ibnu Ma’rur, dan Daud ibnu Salamah, “Hai orang-orang Yahudi, bertakwalah kalian kepada Allah dan masuk Islamlah kalian. Sesungguhnya kalian dahulu selalu memohon untuk mendapat kemenangan atas kami dengan datangnya Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, sedangkan kami masih dalam keadaan musyrik. Kalian menceritakan kepada kami bahwa dia akan diutus dan kalian sebut pula sifat-sifatnya.”
Maka Salam ibnu Misykum, saudara Bani Nadir (salah seorang dari kalangan orang-orang Yahudi) menjawab, “Dia tidak menyampaikan kepada kami sesuatu pun yang kami kenal, dan dia bukanlah orang yang dahulu sering kami katakan kepada kalian.” Maka Allah menurunkan firman-Nya sehubungan dengan perkataan mereka itu: Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur’an dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka. (Al Baqarah:89), hingga akhir ayat.
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya:
padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir.
Mereka selalu memohon kemenangan dengan datangnya Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ atas orang-orang musyrik Arab, yakni yang juga dari kalangan ahli kitab seperti mereka. Tetapi setelah Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ diutus dan kelihatan oleh mereka bukan dari kalangan mereka, maka mereka ingkar dan dengki kepadanya.
Abul Aliyah mengatakan, dahulu orang-orang Yahudi selalu memohon kemenangan dengan kedatangan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ atas orang-orang musyrik Arab. Mereka mengatakan, “Ya Allah, utuslah nabi yang kami jumpai termaktub dalam kitab kami ini hingga kami dapat menghukum dan membunuh orang-orang musyrik.” Tetapi setelah Allah mengutus Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan mereka melihatnya bukan dari kalangan mereka, maka mereka kafir kepadanya karena dengki terhadap bangsa Arab, padahal mereka mengetahui bahwa Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah utusan Allah. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirrnan:
Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allahlah atas orang-orang yang ingkar itu.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:
padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir.
Dahulu mereka selalu mengatakan bahwa kelak akan muncul seorang nabi. maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:
Dan setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.
Mereka yang disebut di dalam ayat ini adalah orang-orang Yahudi.
Maksudnya, وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ “dan setelah datang kepada mereka al-Qur`an” dari sisi Allah melalui sebaik-baik makhluk dan penutup para Nabi, yang mengandung segala hal yang membenarkan Taurat yang ada pada mereka, dan sebenarnya mereka telah mengetahuinya, dan mereka telah yakin bahwasanya bila terjadi peperangan di antara mereka dengan kaum musyrikin pada masa jahiliyah, mereka meminta bantuan kepada Nabi ini, dan mereka mengancam kepada orang-orang musyrik itu akan munculnya Nabi tersebut, dan bahwasanya mereka akan memerangi kaum musyrikin bersamanya, namun ketika benar-benar telah datang kepada mereka kitab dan Nabi yang telah mereka ketahui tersebut, mereka malah kafir terhadapnya karena dengki dan zhalim, disebabkan Allah memberikan kemuliaanNya terhadap siapa yang dikehendakiNya dari hamba-hambaNya.
Selain membuktikan kebohongan ucapan mereka sebelum ini, ayat di atas juga menunjuk kan keburukan lain bani israil, yaitu menolak Al-Qur’an. Penolakan tersebut sungguh aneh dan tidak berdasar sama sekali. Dan setelah sampai kepada mereka kitab Al-Qur’an dari sisi Allah yang kandungannya membenarkan apa yang ada pada mereka, menyangkut kedatangan seorang nabi yang sifat-sifatnya sudah mereka ketahui, mereka tetap mengingkari nabi itu, sedangkan sebelumnya, yakni sebelum kedatangan nabi itu, mereka memohon kemenangan mereka atas orang-orang kafir yang menjadi musuh-Musuh mereka. Tetapi ternyata setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, yakni menyangkut kitab suci Al-Qur’an, nabi Muhammad, dan sifatsifat beliau, mereka lalu mengingkarinya. Maka laknat Allah bagi orangorang yang ingkar. Mengecam perbuatan mereka yang disebutkan dalam ayat yang lalu, Allah berfirman, sangatlah buruk perbuatan mereka menjual dirinya, yaitu menukar kebahagiaan abadi dengan kenikmatan duniawi dengan cara mengingkari, yakni terus-menerus menutupi kebenaran, apa yang diturunkan Allah, berupa wahyu melalui nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengingkarinya bukan karena tidak tahu kebenarannya, tetapi karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya, yaitu kenabian, kepada siapa yang dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya yang paling wajar, dalam hal ini nabi muham mad. Karena itulah wajar jika mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan, yaitu murka Allah karena kedengkian dan karena kedurhakaan, termasuk keingkaran mereka terhadap nabi isa. Dan kepada orang-orang kafir ditimpakan azab yang menghinakan.
Al-Baqarah Ayat 89 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 89, Makna Al-Baqarah Ayat 89, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 89, Al-Baqarah Ayat 89 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 89
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)