{1} Al-Fatihah / الفاتحة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | آل عمران / Ali ‘Imran {3} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah البقرة (Sapi Betina) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 2 Tafsir ayat Ke 28.
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٢٨﴾
kaifa takfurụna billāhi wa kuntum amwātan fa aḥyākum, ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum ṡumma ilaihi turja’ụn
QS. Al-Baqarah [2] : 28
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Wahai orang-orang musyrik, bagaimana kalian bisa mengingkari keesaan Allah dan mempersekutukan-Nya dengan yang lain dalam ibadah padahal bukti yang jelas terdapat pada diri kalian? Sebelumnya kalian benar-benar tidak ada, lalu Allah menciptakan kalian dan meniupkan napas kehidupan pada kalian, kemudian Dia mematikan kalian setelah habis ajal kalian yang telah Dia tetapkan untuk kalian, kemudian Dia mengembalikan kalian untuk hidup kembali di hari kebangkitan, kemudian kalian kembali kepada-Nya untuk menghadapi hisab dan menerima pembalasan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman membuktikan keberadaan dan kekuasaan-Nya, Dialah Yang Maha Pencipta dan Yang Mengatur hamba-hamba-Nya. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Kaifa takfuruna billahi” artinya ‘mengapa kalian mengingkari keberadaan Allah, atau mengapa kalian menyembah selain-Nya bersama Dia’. Kemudian disebutkan pula, “Wakuntum amwalan fa-ahyakum” artinya ‘padahal kalian tadinya tidak ada, lalu Allah menciptakan kalian ke alam wujud’. Makna ayat ini sama dengan yang terkandung di dalam ayat lainnya, yaitu firman-Nya:
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu! Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (Ath Thuur:35-36)
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut (Al Insaan:1)
ayat-ayat lainnya yang menceritakan hal ini masih banyak.
Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwas, dari Abdullah ibnu Mas’ud r.a. mengenai firman-Nya:
Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami (Al-Mu’min: 11)
Disebutkannya bahwa makna ayat inilah yang dimaksudkan di dalam surat Al-Baqarah berikut ini:
…padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian, kemudian kalian dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali.
Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ata, dari Ibnu Abbas, bahwa kalian tadinya mati dalam tulang sulbi ayah-ayah kalian, saat itu kalian bukan merupakan sesuatu pun sebelum Allah menciptakan kalian. Setelah Allah menciptakan kalian, lalu Dia mematikan kalian sebagai suatu kepastian atas diri kalian. Kemudian Allah menghidupkan kalian dalam hari berbangkit, yaitu di saat Dia menghidupkan kalian di hari kiamat. Disebutkan bahwa makna ayat ini sama dengan ayat lainnya, yaitu firman-Nya: Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula). (Al-Mu’min: 11)
Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula). Al-Mu’min: 11)
Disebutkan bahwa kalian pada asalnya berupa tanah sebelum Allah menciptakan kalian, hal ini dinilai sebagai suatu kematian. Lalu Dia menciptakan kalian, maka hal ini dinilai sebagai suatu kehidupan. Sesudah itu Allah mematikan kalian dan kalian dikembalikan ke kuburan, hal ini dinilai sebagai kematian yang lain. Kemudian Allah menghidupkan kalian di hari kiamat, hal ini dinilai sebagai suatu kehidupan yang lain. Dua kali mati dan dua kali hidup inilah yang dimaksudkan di dalam firman-Nya:
Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian, kemudian kalian dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali.
Hal yang sama telah diriwayatkan pula dari As-Saddi berikut sanad-nya melalui Abu Malik, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah, dari Ibnu Mas’ud, dan dari sejumlah sahabat. Riwayat ini diketengahkan pula dari Abul Aliyah, Al-Hasan, Mujahid, Qatadah Abu Saleh, Ad-Dahhak, dan Ata Al-Khurrasani.
As-Sauri mengatakan dari As-Saddi, dari Abu Saleh sehubungan dengan makna firman-Nya:
Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kalian, kemudian kalian dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kalian di-kembalikan
Disebutkan bahwa Allah menghidupkan kalian di alam kubur, kemudian mematikan kalian.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Yunus, dari Ibnu Wahb, dari Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam yang mengatakan bahwa Allah menciptakan mereka di dalam sulbi Adam, kemudian membuat perjanjian terhadap mereka, lalu Allah mematikan mereka, kemudian menghidupkan mereka di dalam rahim-rahim. Setelah itu Allah mematikan mereka dan menghidupkan mereka kembali di hari kiamat. Pengertian ini sama halnya dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya: Mereka menjawab, “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula).” (Al-Mu’min: 11)
Riwayat ini —juga riwayat sebelumnya— berpredikat garib. Pendapat yang benar ialah dari Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas, golongan tersebut terdiri atas kalangan tabi’in. Mereka mengatakan bahwa makna ayat ini sama dengan firman-Nya:
Katakanlah, “Allah-lah yang menghidupkan kalian, kemudian mematikan kalian, setelah itu mengumpulkan kalian pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. (Al Jaatsiyah:26)
Sama pula dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengenai berhala-berhala, yaitu:
(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui. (An Nahl:21)
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman dalam ayat lainnya:
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan. (Yaa Siin:33)
Ini adalah sebuah pertanyaan yang bermakna keheranan dan sekaligus celaan serta pengingkaran, yakni bagaimana bisa terjadi kekufuran dari kalian kepada Allah yang telah menciptakan kalian dari tidak ada, lalu memberikan nikmatNya kepada kalian dengan berbagai macam nikmat, kemudian Dia mematikan kalian bila telah sampai ajal kalian lalu Dia membalas kalian dalam kubur, kemudian Dia membangkitkan kalian kembali setelah Hari Kebang-kitan dan berdiri di padang mahsyar, kemudian kepadaNya-lah kalian akan kembali, maka Dia akan memberikan balasan kepada kalian dengan balasan yang sepadan, dan bila kalian berada dalam tindak-tandukNya, pengaturanNya, kebaikanNya dan dalam kerangka perintah-perintahNya yang bersifat agama, kemudian setelah itu dalam kerangka pembalasanNya; maka apakah pantas bagi kalian kufur kepadaNya? Dan bukankah hal ini hanyalah suatu kebodohan dan kedunguan yang besar? Akan tetapi yang sepantasnya bagi kalian adalah agar kalian bertakwa kepadaNya, mensyukuriNya, beriman kepadaNya, takut akan azabNya, dan mengharap balasan baikNya.
Sungguh mengherankan perbuatan kamu itu, wahai orang-orang musyrik! bagaimana kamu ingkar kepada Allah yang maha esa dengan mempersekutukan-Nya, padahal bukti keesaan-Nya ada dalam diri kamu, yaitu kamu yang tadinya mati dan belum berupa apa-apa, lalu dia menghidupkan kamu dari tiada, kemudian dia mematikan kamu setelah tiba ajal yang ditetapkan untukmu, lalu dia menghidupkan kamu kembali pada hari kebangkitan. Kemudian hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan untuk dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan atas segala amal perbuatan. Tuhan yang patut untuk disembah dan ditaati itu dialah Allah yang menciptakan dan memberikan karunia berupa segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatan-Mu, kemudian bersamaan dengan penciptaan bumi dengan segala manfaatnya, kehendak dia menuju ke penciptaan langit, lalu dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit yang sangat beraturan, baik yang tampak olehmu maupun yang tidak. Dan dia maha mengetahui segala sesuatu. Ilmu Allah mencakup segala ciptaan-Nya.
Al-Baqarah Ayat 28 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Baqarah Ayat 28, Makna Al-Baqarah Ayat 28, Terjemahan Tafsir Al-Baqarah Ayat 28, Al-Baqarah Ayat 28 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Baqarah Ayat 28
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227 | 228 | 229 | 230 | 231 | 232 | 233 | 234 | 235 | 236 | 237 | 238 | 239 | 240 | 241 | 242 | 243 | 244 | 245 | 246 | 247 | 248 | 249 | 250 | 251 | 252 | 253 | 254 | 255 | 256 | 257 | 258 | 259 | 260 | 261 | 262 | 263 | 264 | 265 | 266 | 267 | 268 | 269 | 270 | 271 | 272 | 273 | 274 | 275 | 276 | 277 | 278 | 279 | 280 | 281 | 282 | 283 | 284 | 285 | 286
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)